Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 16 September 2021 | 08:04 WIB
Khoiry Nuria Widyaningrum atau Bu Nuri (paling kanan) didampingi sang suami dan kedua orang tuanya saat ditemui di rumahnya, Rabu (15/9/2021). [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja]

SuaraJogja.id - Khoiry Nuria Widyaningrum (36) atau yang kini akrab disapa Bu Nuri tidak pernah menyangka rumahnya akan disinggahi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim. Bahkan tidak hanya berkunjung, Mas Menteri itu juga sempat menginap di rumah guru di SD Negeri Jetisharjo, Sleman itu.

Lalu sebenarnya apa yang membuat perempuan yang akrab disapa Bu Nuri itu bisa dilirik oleh Menteri Nadiem? 

Bu Nuri yang juga penasaran tentang jawaban pertanyaan itu tidak segan-segan bertanya langsung kepada tim Menteri Nadiem saat berada di rumahnya. 

Ia dijelaskan sebenarnya ada beberapa faktor yang membuat Menteri Nadiem bisa berkunjung hingga menginap semalam di rumahnya pada Senin (13/9/2021) kemarin. Prosesnya pun butuh waktu untuk mempersiapkan itu semua.

Baca Juga: PTM Boleh Dilaksanakan, Nadiem Makarim: Jangan Euforia, Tetap Taat Prokes

"Saya kan tanya ke timnya (Menteri Nadiem) kenapa kok saya yang dipilih. Ya pertamanya itu memang harus diseleksi ketat sama ajudan dan timnya," kata Nuri saat ditemui wartawan di rumahnya di daerah Plaosan, RT 07 RW 18 Tlogoadi, Mlati, Sleman, Rabu (15/9/2021).

Bu Nuri menyebut sebelumnya sudah ada 115 nama guru di Sleman yang menjadi kandidat. Jumlah itu kemudian dipangkas menjadi 19 orang hingga akhirnya terpilihlah satu nama. 

Menurutnya pemilihan rumahnya sebagai tempat menginap Mendikbudristek karena melihat keunikan yang ada di keluarganya. Bagimana tidak, di keluarga Bu Nuri sudah sangat kental dengan nuansa guru.

"Karena keluarga saya itu unik. Saya guru, suami saya guru. Bapak ibu itu pensiun guru, mertua saya juga pensiunan guru, simbahnya juga guru semua. Jadi tiga generasi itu guru," ungkapnya.

Karier guru Bu Nuri sendiri sudah dimulai sejak 2007 silam dimulai dari SD Muhammadiyah Sleman. Berjalan hingga tahun 2015 hingga akhirnya dipindahkan sekaligus diangkat menjadi Kepala Sekolah di SD Muhammadiyah Mantaran.

Baca Juga: Pesan Khusus Pengurus Besar Pelajar Islam Indonesia buat Nadiem Makarim

Selama tiga tahun menjadi kepala sekolah hingga tepatnya tahun 2019, lalu Nuri diterima menjadi PNS dan pindah ke SD Negeri Jetisharjo.

Load More