Bioskop di Jogja Boleh Buka, Ini Mekanisme yang Harus Disiapkan Pengelola

SuaraJogja.id - Menurunnya PPKM di Jogja ke Level 3 memperbolehkan bioskop untuk beroperasi kembali. Pengelola harus mulai mendaftarkan QR Barcode sebagai syarat menerima pelanggan.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko menjelaskan pada revisi Inmendagri terbaru terkait penerapan PPKM di daerah dengan status Level 2, 3 dan 4, menyebut jika bioskop boleh dibuka.

"Untuk level 3 yang sesuai Inmendagri yang sekarang, memang bioskop boleh (buka). Tapi untuk usia 12 tahun ke bawah dan lansia tidak boleh," kata Wahyu kepada wartawan, Kamis (16/9/2021).

Ia mengatakan pengelola bioskop juga harus mendaftarkan ke aplikasi pedulilindungi sebagai syaratnya. Sehingga penyebaran Covid-19 bisa diminimalisasi.

Baca Juga: Hari Pertama Pembukaan Bioskop di Jakarta, Film Black Widow Terbanyak Diputar

"Pertimbangannya kan karena itu di tempat tertutup dan dalam satu waktu orang menonton film dengan waktu yang cukup lama," terang dia.

Ia mengatakan bahwa aturan sekarang untuk pelanggan yang akan masuk ke bioskop juga ketat. Pengunjung juga harus sudah mendapat suntikan vaksin Covid-19 dosis kedua.

"Jadi bioskop hanya boleh menerima orang yang sudah hijau (status vaksin di aplikasi pedulilindungi). Kalau kuning tidak boleh masuk. Jadi vaksinasi sudah 2 kali (dosis)," jelas dia.

Meski demikian, pihaknya berharap saat aplikasi itu dijalankan ketika pelanggan masuk ke bioskop, tidak bermasalah dengan koneksi internet.

"Persoalannya adalah semua orang akan menggunakan aplikasi itu secara bersamaan. Memang bagus untuk menanggulangi penyebaran Covid-19, tapi koneksi internet ini juga bisa menjadi persoalan," terang dia

Baca Juga: Pengelola Bioskop Tak Jajakan Makanan dan Minuman, Ini Alasannya

Ia mengatakan di Kota Jogja sendiri ada dua bioskop yang siap beroperasi. Pertama di Empire XXI Cinema Yogyakarta dan juga bioskop di Lippo Plaza.

"Nah dua tempat itu sudah kami arahkan mendaftarkan untuk mendapat QR Barcode ke Pusdatin Kemenkes, ini berproses. Dibukanya melihat apakah pengelola sudah dapat (QR Barcode)," ungkap dia.