SuaraJogja.id - Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman mulai dampingi desa wisata menuju kesiapan ujicoba beroperasi di masa pandemi Covid-19.
Sekretaris Dispar Sleman Eka Pristiana Putra mengatakan, pendampingan itu bukan hanya dilakukan untuk mendapatkan sertifikat CHSE, melainkan juga QR Code aplikasi PeduliLindungi.
"Terutama untuk pelaku wisata yang berbasis masyarakat. Dalam hal ini utamanya desa wisata," terangnya, Kamis (16/9/2021).
Eka menambahkan, OPD lain terkait dalam hal ini Diskominfo Sleman juga mendukung upaya tersebut lewat program mereka, --salah satunya jaringan sinyal internet--, supaya destinasi itu bisa tertangani.
Baca Juga: Kunjungi Tebing Breksi, Bupati Sleman Sempat Terkendala Sinyal Saat Scan PeduliLindungi
"Herd immunity pengelola juga kami perluas, harapan kami memang prioritas pada pengelola. Tetapi silakan anggota keluarga dan tetangga juga [divaksin]. Karena mereka ada di kawasan destinasi wisata," ucapnya.
Sementara itu Kepala Dispar Sleman Suparmono menyebut, pelaku wisata di Sleman sudah ada lebih dari 97% pengelolanya yang tervaksin Covid-19.
Mereka berasal dari destinasi yang dikelola unsur swasta, berbasis masyarakat dan pemerintah. Khususnya 21 destinasi wisata diajukan ke kementerian.
Pengelola Desa Wisata Lembah Sempor Dudung Laksono mengaku, pihaknya membutuhkan peraturan operasional destinasi wisata yang benar-benar akurat.
"Kalau dari Dispar kami sudah punya sertifikasi laik beroperasi di masa pandemi. Tapi kebanyakan di tempat saya makrab, outbond dan aktivitas outdoor lainnya yang berkaitan dengan jumlah peserta yang banyak," ungkapnya.
Baca Juga: DItarget Vaksinasi Kelar Oktober Mendatang, Begini Siasat Dinkes Sleman
"Kalau [tabrakan] dengan aturan kepolisian ya nanti kena kerumunan. Jadi susah mau nerima nanti dibubarkan," lanjutnya.
Ia mengatakan, pengelola wisata juga tak berkeberatan dengan adanya aplikasi PeduliLindungi yang menjadi akses masuk bagi wisatawan.
Apalagi, sinyal internet di wilayahnya sudah cukup baik dan tambah tercakupi melalui sinyal jaringan internet dari provider tertentu, di rumah warga setempat.
Demikian halnya dengan vaksin, sebanyak 16 anggota tim pengelola sudah divaksin Covid-19. Warga di dusun lokasi destinasi wisata berada juga hampir semuanya telah tervaksin.
"Kami sangat siap [beroperasional], sudah beberapa kali di masa pandemi kami menolak tamu," ujarnya.
Selain menunggu informasi lebih jauh dari pemerintah daerah, pengelola Sempor juga terus memantau informasi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif lewat grup percakapan WhatsApp.
"Kami berharap destinasi wisata seperti kami segera bisa menerima tamu," ucapnya.
Pasalnya, selama pandemi, desa wisata Sempor kerap menolak wisatawan. Berujung minimnya pendapat. Hal itu mendorong para pengelola harus mencari alternatif mata pencaharian lain. Mulai dari bertani, menanam cabai dan lainnya.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
Oral Seks Berujung Pasal Berlapis! Begini Nasib Pengendara Xpander yang Tabrak Lari Penyandang Disabilitas hingga Tewas
-
5 Fakta Desa Wisata Malasigi Papua Curi Perhatian di CFD Jakarta, Kini Bawa Pulang Piala ADWI 2024
-
Bangga! Menpar Widiyanti Umumkan 2 Desa Indonesia Ini Jadi Desa Wisata Terbaik Dunia
-
Sebut WHO Siapkan Pandemi Baru Pakai Senjata Biologis, Epidemiolog UI Skakmat Dharma Pongrekun: Gak Pantas jadi Cagub!
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Sunarso Dinobatkan Sebagai The Best CEO untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities
-
Reza Arap Diam-Diam Tolong Korban Kecelakaan di Jogja, Tanggung Semua Biaya RS
-
Sayur dan Susu masih Jadi Tantangan, Program Makan Siang Gratis di Bantul Dievaluasi
-
Bupati Sunaryanta Meradang, ASN Selingkuh yang Ia Pecat Aktif Kerja Lagi
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi