SuaraJogja.id - Ilmuwan UGM Prof Adi Utarini baru saja masuk dalam jajaran 100 orang paling berpengaruh di Dunia 2021 versi Majalah Time. Sebelum ini, dosen yang juga gemar memainkan piano ini telah menyabet sejumlah penghargaan. Berikut sederet fakta Prof Adi Utarini yang dijuluki komandan nyamuk.
Keberhasilan Prof Adi Utarini masuk jajaran 100 orang paling berpengaruh di dunia tak lain berkat terobosannya dalam dunia sains dan kesehatan lewat teknologi wolbachia.
Teknologi wolbachia merupakan bagian dari program Eliminate Dengue Project atau EDP yang kini bernama World Mosquito Program atau WMP. Program yang dimulai sejak 2011 ini mengembangbiakkan nyamuk yang diberi bakteri wolbachia untuk memerangi dan menurunkan kasus Demam Berdara Dengue atau DBD.
Strategi yang dikembangkan Prof Adi Utarini lewat nyamuk wolbachia ini belakangan sukses menurunkan angka kasus DBD di DIY hingga 77 persen.
Ditolak warga
Sebelum meraih sukses, program nyamuk wolbachia ini sempat ditentang warga di Sleman.
Dalam sesi wawancara khusus bersama SuaraJogja.id pada awal Januari 2020 silam, Prof Adi Utarini mengakui sempat mendapat penolakan dari warga yang wilayahnya menjadi area penelitian untuk nyamuk wolbachia.
"pertama itu penelitian. Dalam penelitian itu kami harus menjunjung tinggi yang menolak, mereka kami lindungi, mereka punya hak sepenuhnya untuk menolak. Ya tidak apa-apa, menolak ya sudah. Jadi ada suatu wilayah yang tidak kami lepaskan nyamuk berwolbachia".
"Kedua, kalau dibuat dalam persentase, yang menolak itu kurang dari 1%. Jadi mungkin ada belum diyakini, walau sebagian sudah memahami. Selain itu kekhawatiran ya".
Baca Juga: Pangeran Harry dan Meghan Markle Masuk Daftar 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia
"Tapi beberapa tahun setelahnya, hubungan kami dengan masyarakat tetap baik. Melepas nyamuk itu hanya salah satu, karena kalau ada tersangka DBD kami dampingi berobat dan lainnya. Bahkan, hingga pada di titik tertentu, mereka minta dilepasi nyamuk. Tapi mereka kan sudah memberikan somasi, kami tidak dapat melepaskan nyamuk sebelum somasi itu ditarik" terangnya saat itu.
Menerima Habibie Award 2019
Berkat terobosannya dengan nyamuk berwolbachia, Prof Adi Utarini yang merupakan ketua peneliti World Mosquito Program Yogyakarta dianugerahi Habibie Award 2019 dalam bidang Ilmu Kedokteran.
Award tersebut diberikan sebagai bentuk pengakuan atas terobosan dan keberhasilan Prof Adi Utarini dalam mencegah salah satu penyakit mematikan di Indonesia yakni DBD.
Selain Prof Adi Utarini ada empat tokoh lainnya dari berbagai disiplin ilmu yang juga mendapatkan Habibie Award 2019. Di antaranya Prof dr Ivandini Tribidasari Anggraningrum di bidang Ilmu Dasar, Prof Tati latifah Erawati Rajab di bidang Ilmu Rekayasa, Prof Eko Prasojo di bidang Ilmu Sosial dan Politik serta Dr I Gusti Ngurah Putu Wijaya dalam bidalng Ilmu Kebudayaan.
10 Tokoh Berpengaruh Dunia Sains 2020
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
Jogja Siap Bebas Sampah Sungai! 7 Penghadang Baru Segera Dipasang di 4 Sungai Strategis
-
Gunungan Bromo hingga Prajurit Perempuan Hadir, Ratusan Warga Ngalab Berkah Garebeg Maulud di Jogja
-
JPW Desak Polisi Segera Tangkap Pelaku Perusakan Sejumlah Pospol di Jogja
-
Berkah Long Weekend, Wisata Jip Merapi Kembali Melejit Meski Sempat Terimbas Isu Demonstrasi
-
Senjata Baru Taman Pintar Yogyakarta: T-Rex Anyar dan Zona Laut Imersif Demi Gaet Pengunjung