Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Jum'at, 17 September 2021 | 09:00 WIB
Gambaran telur nyamuk berwolbachia, kala ditunjukkan kepada wartawan. (kontributor/uli febriarni)

SuaraJogja.id - Ilmuwan UGM, Prof Adi Utarini baru saja didapuk sebagai salah satu dari 100 tokoh paling berpengaruh di dunia 2021 versi Majalah Time.

Ulasan mengenai Prof Adi Utarini ditulis langsung oleh Melinda Gates yang tak lain salah seorang filantropis dan juga sosok terkaya di dunia.

Dikutip lewat akun Instagram Adi Utarini, ia mengaku berterima kasih atas apresiasi yang diberikan oleh Melinda Gates.

Ia mengisahkan bertemu dengan mantan istri dari Bill Gates itu pada 2017 silam. Dalam perjumpaan itu, Adi mengungkap sempat ragu akan keampuhan nyamuk wolbachia buatannya untuk menurunkan kasus DBD di wilayahnya yakni di Yogyakarta.

Baca Juga: 57 Pegawai KPK Dipecat, Pukat UGM: Respons Presiden Cermin Komitmen Berantas Korupsi Lemah

"21 Maret 2017. Melinda dan Sue datang mengunjungi proyek kami untuk pertama kalinya. Mereka berdua berbincang dengan masyarakat di Kalurahan Kricak Yogyakarta dengan sangat rendah hati. Saat itu, kita tidak tahu bahwa Wolbachia Ae. aegypti mampu menurunkan 77% kejadian DBD dan 86% rawat inap akibat DBD di Kota Yogyakarta," ucapnya.

Tapi fakta mengejutkan muncul. Semenjak fase ketiga pemberian bakteri wolbachia, kasus DBD di Yogyakarta turun drastis.

Dalam kesempatan lain Adi Utarini menyebut bahwa hasil penurunan kasus secara drastis itu pencapaian luar biasa.

"Terdapat penurunan sebesar 77 persen kasus dengue, di wilayah intervensi dengan nyamuk aedes aegypti ber-wolbachia. Arti dari angka 77 persen ini kalau kita berpikir dalam konteks penyakit menular, maka penurunan ini sangatlah berarti. Ini penurunan yang luar biasa," kata Adi Utarini dalam sesi penjelasan resmi kepada media di Yogyakarta, Rabu (26/8/20) lalu.

Baca Juga: Nilai Pemecatan 57 Pegawai KPK Tak Sesuai Putusan MA, Pukat UGM: Tindakan Sewenang-wenang

Load More