SuaraJogja.id - Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) 2021 kembali hadir di tengah masyarakat sebagai sebuah gelaran kebudayaan. FKY 2021 dibuka dengan konsep seremoni digital melalui situs web www.fky.id.
Seremoni pembukaan dimulai dengan menghadirkan konten video Laporan Panitia Pelaksana yang disampaikan oleh Doni Maulistya (Ketua I FKY 2021), dilanjutkan dengan video sambutan Dian Lakshmi Pratiwi, S.S., M.A. (Kepala Dinas Kebudayaan - Kundha Kabudayan DIY), Dr. Hilmar Farid (Dirjen Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi), dan Sri Sultan Hamengku Buwono X (Gubernur DIY).
Prosesi pembukaan FKY kali ini berbeda dengan sebelumnya. Alih-alih mengadopsi pengalaman fisik, masyarakat dihadapkan pada pengalaman baru berkunjung ke pembukaan FKY, yaitu diajak untuk meresmikan gelaran FKY 2021 secara mandiri dengan menekan tombol sebagai simbol pembuka yang telah disediakan di situs web. Dengan ini, FKY 2021 Mereka Rekam akan resmi dibuka untuk dan oleh masyarakat.
Hari pertama FKY 2021 akan menghadirkan konten pertunjukan dari Wahyuning Kuswolo dan Wijilan Kidz.
Masyarakat dengan bebas juga dapat menelusuri seluruh halaman web dan mengakses berbagai informasi lain
di dalamnya.
Baca Juga: Tak Bisa Ikut Sekolah Daring Karena Orang Tua Tak Punya Ponsel, Siswa SD Lupa Cara Baca
Pada tahun ketiga ini, FKY mengangkat visi pencatatan budaya. Kebudayaan adalah proses. Ia terus berkembang dan bergerak sehingga perlu untuk terus dibaca, dimaknai ulang, diuji, dan dihidupi.
Pandemi Covid-19 yang belum usai hingga hari ini telah membawa dampak besar bagi kehidupan manusia secara umum. Ia memengaruhi cara hidup kita, dari cara pemenuhan kebutuhan paling dasar yang jasmaniah, hingga
kebutuhan yang bersifat rohaniah.
Ia memaksa kita untuk lebih mengakrabi teknologi informasi, ia memaksa kita untuk bersiasat dalam produksi, distribusi, dan konsumsi seni. Ia memaksa kita untuk menegosiasi cara pandang kita terhadap kehidupan dan kebudayaan. Kondisi ini juga memengaruhi cara memandang dan memaknai kembali FKY untuk dapat menentukan posisi pijak sebagai festival yang lahir dan tumbuh di Yogyakarta.
Mereka Rekam menjadi judul yang digunakan dalam FKY 2021. Mereka Rekam dapat dimaknai dalam dua pengertian, sebagai orang ketiga jamak yang melakukan kegiatan perekaman atau sebagai tindakan menyusun dan merencanakan suatu perekaman atas kebudayaan hari ini.
Dua kata ini dianggap dapat mewakili semangat pencatatan budaya yang diusung. Melalui judul Mereka Rekam, FKY mengajak seluruh masyarakat untuk terlibat sebagai subjek yang aktif merekam kebudayaan di Yogyakarta.
Baca Juga: 7 Tips Belajar Daring atau Online yang Efektif
FKY 2021 Mereka Rekam mengangkat tema semangat keberdayaan. Semangat keberdayaan telah hadir dan tumbuh sejak dulu dalam lingkup Yogyakarta, bahkan sebelum bencana pandemi terjadi.
Pencatatan yang dilakukan menjadi upaya untuk memberi ruang bagi subjek-subjek budaya yang hadir dalam mewakili semangat zamannya, yang mewakili sosok pelaku budaya, dan yang paling utama adalah yang memberikan semangat keberdayaan yang dapat dipelajari bersama.
Beragam program akan hadir secara bertahap dalam rangkaian penyelenggaraan FKY 2021. Seluruh program dikerangkai dalam semangat pencatatan budaya. Program riset mengawali pencatatan, pembacaan, dan presentasi ulang terkait praktik dan pemaknaan kebudayaan di Yogyakarta. Melalui program pertunjukan, semangat ini diwujudkan dalam pembacaan bahwa para pelaku budaya juga merupakan agen pencatat yang kemudian menyusun koreografi sosial dan performativitasnya.
Program pameran juga menghadirkan semangat pencatatan dengan meminjam logika penulisan serat. Para seniman yang terlibat dalam pameran FKY 2021 ditempatkan sebagai pencatat atau carik yang kemudian mempresentasikan hasil pencatatannya melalui karyanya.
Program wicara berupaya untuk mencatat gagasan dari para pakar ataupun pelaku budaya melalui ruang diskusi yang menyenangkan. Program kompetisi dihadirkan sebagai ruang partisipasi warga untuk turut serta melakukan pencatatan budaya.
Sementara itu, semangat keberdayaan warga yang muncul dari praktik keseharian yang senantiasa luput, akan dicatat melalui medium foto dan video naratif dalam program dokumenter.
Beberapa program FKY 2021 telah hadir lebih dulu, seperti pendaftaran program kompetisi dalam Catatan Warga, dan ruang berdaya UMKM Yogyakarta dalam kampanye #sambatan sebagai bagian dari kampanye gerakan gotong-royong melalui kanal media sosial.
Gelaran semangat keberdayaan FKY 2021 Mereka Rekam akan dilangsungkan secara daring mulai tanggal 16 September – 7 Oktober 2021 di web www.fky.id. Seluruh hasil pencatatan budaya dalam FKY 2021 dipresentasikan sebagai sumber pengetahuan, sebagai pengalaman yang menyenangkan, dan sebagai hiburan. Sekaligus, sebagai semangat yang perlu ditularkan kepada seluruh masyarakat
Berita Terkait
-
Pengamat Usul Pemerintah Pakai Teknologi AI untuk Cegah Pegawai Terlibat Judi Online
-
Belum Setahun, Perputaran Judi Online di Indonesia Pada 2024 Tembus Rp 283 Triliun
-
Pesta Boneka #9 Resmi Dibuka, Hadirkan Program Pertunjukan hingga Lokakarya
-
3 Rekomendasi Film yang Dibintangi Anne Hathaway, Terbaru Ada The Idea of You!
-
Sederet Grup Musik Asli Yogyakarta Meriahkan Penutupan FKY 2024
Tag
Terpopuler
- Tanggapi Kisruh Andre Taulany Parodikan Gelar Raffi Ahmad, Feni Rose: Lagian Kantor yang Kasih di Ruko
- Berani Minta Maaf ke Lembaga Kerukunan Sulsel, Denny Sumargo Dapat Dukungan dari Sumatera sampai Papua
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- Profil Lex Wu: Tantang Ivan Sugianto Duel usai Paksa Anak SMA Menggonggong
- Geng Baru Nikita Mirzani Usai Lepas dari Fitri Salhuteru Disorot: Circlenya Lebih Berkualitas
Pilihan
-
Emiten Leasing Boy Thohir PHK Ribuan Pekerja dan Tutup Kantor
-
Prediksi Robby Darwis: Timnas Indonesia vs Jepang, Kevin Diks Jadi Kunci?
-
Nilai Tukar Rupiah Merosot Pagi Ini Jelang Rilis Neraca Perdagangan
-
3 Tim Mahal dari Liga 2: Skuat Bernilai Miliaran Rupiah!
-
Pemerintah Mau Hapus BPHTB Hingga Permudah Izin Pembangunan
Terkini
-
Tanah Kasultanan Berstatus HGB, Sri Sultan HB X Angkat Bicara Soal Gugatan ke PT KAI
-
Gegara Emak-emak, KA Kahuripan Terlambat Berangkat di Stasiun Lempuyangan
-
Kasus Anjing Gigit Warga di Cangkringan Berakhir Damai, Korban Terima Tali Asih
-
Bawaslu Yogyakarta Surati Tiga Paslon Terkait Pelanggaran Ribuan APK
-
Perahu Terbalik Digulung Ombak, Seorang Nelayan Ditemukan Tewas di Pantai Watulumbung Gunungkidul