Ia tak membeberkan detail tabungan yang dia simpan. Tapi jumlahnya bisa untuk menghidupi bahkan membayar kuliah dua anaknya selama pandemi Covid-19.
"Saya coba syukuri yang saya dapatkan berapapun jumlahnya. Ya bertahan itu kan harus, maka tabungan itu yang saya kelola dan akhirnya bisa memenuhi kebutuhan kami," terang dia.
Meski pupus untuk merasakan momen boomingnya sepeda di Jogja, Suyoto hanya perlu bersabar dengan keadaan. Turunnya PPKM ke Level 3 diharapkan menjadi awal mengembalikan kondisi penjualan sepeda normal kembali.
Salah seorang pedagang Pasar Gappsta Heru Anwar (43) mengaku dalam sehari belum tentu ada yang membeli. Biasanya baru 2-3 hari ada pembeli.
Meski begitu, dalam sepekan, ia tetap mendapat untung dari penjualan sepedanya meski hanya Rp50 ribu.
"Sekarang pasar kan sudah dibuka kembali. Memang untungnya sedikit, malah jarang mendapat untung. Tapi dalam sepekan kami masih ada pendapatan," ujar dia.
Heru tidak begitu paham, pedagang lain di Pasar Gappsta jarang membuka lapaknya. Kadangkala hari ini buka, besok mereka tak berjualan.
Padahal, ia berharap dengan dibolehkannya membuka pasar di tengah penerapan PPKM Level 3, pedagang sudah memenuhi ruang atau lapak berjualannya.
"Sebenarnya kan kami minta agar semua pedagang datang. Jadi lebih kurang ada 13 pedagang di sini, ketika pasar ramai, saya yakin pembeli juga tertarik untuk datang," kata dia.
Baca Juga: Tak Ada Transportasi Umum Bertahun-tahun, Trans Jogja Uji Coba Rute Kaliurang
Disamping itu Pemkot yaitu Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta juga sudah memberikan fasilitas dengan wastafel portable. Sehingga upaya menjaga protokol kesehatan tetap diupayakan di pasar setempat.
"Ya kami berharap semuanya kan kembali normal. Tapi saat ini hanya bersabar dahulu, pasti ada momen lagi dimana pembelian sepeda itu melonjak," ujar Heru.
Berita Terkait
-
Kreatif! Mahasiswa Untag Surabaya Rancang Sepeda Pembersih Sampah
-
Sepeda Motor Chopper Milik Presiden Jokowi Tidak Dicantumkan di LHKPN, Kenapa?
-
Best 5 Oto: Megan Fox Pakai Helm Sepeda Motor, New Audi RS 4 Avant Melaju di Tanah Air
-
Taliban Berkuasa, Atlet Sepeda Sonia Sultani Lari dari Afghanistan Demi Kejar Mimpi
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
Terkini
-
Peringatan Keras BMKG: Jangan Dekati Pantai Selatan Jogja, Ombak Ganas 4 Meter Mengintai!
-
Waspada Bencana Hidrometeorologi! Cuaca Ekstrem Intai Yogyakarta Hingga November
-
Sleman Ukir Sejarah, Quattrick Juara Umum Porda DIY, Bonus Atlet Dipastikan Naik
-
WNA Yordania Jadi Tersangka di Yogyakarta: Izin Investasi Fiktif Terbongkar
-
Strategi Jitu Sekda DIY Atasi Kemiskinan: Libatkan Asisten Hingga Mandiri Fiskal