SuaraJogja.id - Film Yuni meraih kemenangan dalam penghargaan Platform Prize di Toronto International Film Festival 2021, atau TIFF 2021. Lewat Instagram, Fourcolours Films, yang memproduksi film karya sutradara Kamila Andini ini, membagikan ungkapan bahagianya.
"Terima kasih sekali lagi untuk doa-doa dan harapan baik untuk film YUNI. Berikut catatan dari pidato kemenangan oleh sutradara @kamilandini saat menerima Platform Prize di Toronto International Film Festival @tiff_net 2021," tulis @fourcoloursfilms, Minggu (19/9/2021).
Kamila Andini pun mengaku sulit mempercayainya, terlebih ini kali ketiga ia mengikuti TIFF dengan film yang mengusung cerita dengan tokoh utama seorang perempuan.
"I remember the first time I was here in 2015 with my short film. And it's been my third time bringing a heroine in the cinema and TIFF, so it's unbelievable. I cannot believe this [saya ingat kali pertama saya di sini pada 2015 dengan film pendek saya, dan ini kali ketika saya membawa tokoh utama perempuan di film dan TIFF, jadi ini sulit dipercaya. Saya tak percaya ini]," ucap Kamila Andini, seperti dikutip dari @fourcoloursfilm.
Baca Juga: Film Yuni Karya Kamila Andini Raih Penghargaan di Festival Film Toronto
Kendati begitu, bagi putri dari sutradara kondang asal Jogja, Garin Nugroho, ini, kemenangan film Yuni, dengan tokoh utama seorang perempuan, menjadi harapan bagi para perempuan Indonesia.
"But I think I see this as a hope. These are for the voices of women in Indonesia who haven't been heard. And these are for every woman in Indonesia and in the world who has been fighting, struggling over the years, finding, trying to find their own liberation [Tapi saya rasa saya melihat ini sebagai harapan. Ini saya persembahkan untuk suara-suara perempuan di Indonesia yang belum pernah terdenga, dan ini untuk setiap perempuan di Indonesia dan di dunia yang telah berjuang selama bertahun-tahun, mencoba menemukan kemerdekaannya]," lanjut Kamila Andini.
Perempuan 35 tahun ini pun berterima kasih pada seluruh pihak yang terlibat dalam pembuatan film Yuni.
"I thank you for all the crews, casts, producers, partners, everyone who's been standing by with me pushing boundaries. Thank you. This is not only Indonesian wins, it's Southeast Asian wins. So thank you so much [saya berterima kasih pada seluruh kru, pemeran, produser, mitra, semua yang selalu siap bersama saya mendorong batas. Terima kasih. Ini bukan cuma kemenangan orang Indonesia, melainkan juga orang-orang Asia Tenggara, jadi terima kasih banyak!]" ungkapnya.
Film Yuni bercerita tentang seorang gadis pintar dengan mimpi sangat besar untuk menempuh pendidikan setinggi-tingginya.
Baca Juga: Festival Foodpreneur Bersinar Dukung Perempuan Indonesia Jadi Pengusaha Kuliner Digital
Suatu hari ia dilamar seorang pria tak dikenal dan menolaknya sampai menjadi bahan omongan orang-orang di lingkungannya.
Kemudian, kali kedua dilamar, lagi-lagi Yuni menolak karena lebih mementingkan cita-citanya. Dua kali sudah ia menolak lamaran.
Yuni pun dihantui mitos yang menyebutkan bahwa seorang perempuan tak akan pernah menikah selama-lamanya jika sudah dua kali menolak lamaran.
Berbagai tekanan dihadapi Yuni, termasuk ketika ia bertemu dengan seorang teman masa kecilnya yang pemalu dan seorang guru favoritnya di sekolah.
Karakter Yuni sendiri diperankan oleh Arawinda Kirana. Selain itu, para bintang lainnya yang memerankan tokoh-tokoh di Film Yuni antara lain Kevin Ardilova, Dimas Aditya, Marissa Anita, hingga Asmara Abigail.
Pembuatan cerita dari film ini rupanya berangkat dari inspirasi yang didapat Kamila Andini dari kisah asisten rumah tangganya ketika pamit pulang kampung serta cerita para perempuan lainnya.
Bukan itu saja, puisi Sapardi Djoko Damono berjudul "Hujan di Bulan Juni" juga menjadi inspirasi bagi Kamila Andini untuk film Yuni.
Bersama Prima Rusdi, Kamila Andini juga menulis skenario film Yuni, yang kemudian diproduseri Ifa Isfansyah.
Berita Terkait
-
Justin Hubner Minat Nikah dengan Perempuan Indonesia
-
Kenapa Pejabat Selalu Datang Telat di Acara Resmi? Ternyata Ada Aturannya
-
Adu Rekam Jejak Kamila Andini vs Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Disindir Gegara Bikin Acara Molor
-
Profil Kamila Andini, Sutradara Ternama Sentil Kementerian Kebudayaan Karena Telat
-
4 Film Karya Kamila Andini, Sutradara yang Sindir Kemenbud
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
Sirekap di Jogja Sempat Bermasalah, Petugas Tak Bisa Unggah Data TPS
-
KDRT Tinggi di Gamping, Pemkab Sleman Luncurkan Layanan Konseling Keliling
-
Korban Laka Tunggal di DAM Cangkring Bertambah, Ini Identitasnya
-
Turun Dibanding 2020 hingga 10 Persen, KPU Ungkap Alasan Partisipasi Pemilu Berkurang
-
Miris, Pelajar Kelas 10 Sebuah SMK di Gunungkidul Dicabuli Ayah Tirinya Berulang Kali