Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW | Muhammad Ilham Baktora
Senin, 20 September 2021 | 17:30 WIB
SMPN 5 Yogyakarta menggelar pembelajaran tatap muka (PTM), Senin (20/9/2021). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta, mulai mengizinkan seluruh sekolah membuka Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan syarat dan protokol kesehatan yang ketat, Senin (20/9/2021). Sebelumnya, Pemkot menargetkan pada 13 September PTM dibuka kembali namun gagal.

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan bahwa Kota Jogja merupakan daerah terbanyak kedua yang pelajarnya sudah menerima vaksin setelah DKI Jakarta. Sehingga pembelajaran offline diizinkan.

"Sudah diizinkan (PTM). Jadi target vaksin sudah tercapai (pelajar), kesiapan pelajar dan sekolah sudah baik juga," terang Heroe ditemui wartawan di ruang kerjanya, Balai Kota Yogyakarta, Senin (20/9/2021).

SMPN 5 Yogyakarta menggelar pembelajaran tatap muka (PTM), Senin (20/9/2021). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

Ia melanjutkan bahwa sekolah-sekolah di Kota Jogja tidak semua menggelar PTM secara serentak. Pihaknya memberikan pilihan kepada sekolah yang siap menggelar PTM.

Baca Juga: Fokus Vaksinasi Pelajar, Pemkot Bandar Lampung Belum Menambah Sekolah Gelar PTM

"Tergantung kesiapan dari sekolah, kelengkapannya dan persetujuan dari orang tua untuk membuka lagi PTM," jelas Heroe.

Sembari menunggu sekolah lainnya mengaktifkan PTM, Pemkot juga akan mendata ulang siswa-siswa yang belum disuntik vaksin.

SMPN 5 Yogyakarta menggelar pembelajaran tatap muka (PTM), Senin (20/9/2021). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

"Kalau dilihat kan sudah 82 persen pelajar di Jogja dapat vaksin. Tapi tetap kami data kembali agar siswa secara merata menerima vaksin," ujar Heroe.

Terpisah, Plt Kepala Sekolah SMPN 5 Yogyakarta Retna Wuryaningsih menjelaskan bahwa per 20 September, sekolah-sekolah di Jogja sudah boleh menggelar PTM. Pihaknya hanya membatasi pelajar yang datang ke sekolah sebanyak 50 persen.

"Jadi dari kelas 1, 2, dan 3 SMP itu boleh masuk, tetapi dengan total 50 persen saja. Sisanya kami lakukan pembelajaran secara daring. Jadi ada daring dan juga luring," terang Retna ditemui di SMPN 5 Yogyakarta.

Baca Juga: Ratusan Sekolah di Bandung Barat Absen di Hari Pertama PTM

Ia mengungkapkan pihaknya cukup siap membuka PTM karena 80 persen siswa dan juga guru sudah divaksin. Lalu sebagian besar orang tua sudah setuju dengan PTM.

Mekanisme pembelajaran di sekolah juga sudah disesuaikan dengan prokes. Retna menerangkan bahwa siswa yang masuk sekolah harus menjalani skrining terlebih dahulu. Baik pengukuran suhu tubuh dan juga penggunaan masker.

Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi memberi keterangan pada wartawan saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (20/9/2021). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

Pembelajaran dimulai pukul 07.30 dan berakhir 10.30 WIB. Selain itu tidak ada istirahat, ketika pembelajaran usai siswa harus sudah dijemput orang tua dan dilarang berkumpul.

"Meski tidak ada istirahat kami ada jeda waktu saat pergantian pelajaran. Siswa diperbolehkan makan dengan membawa bekal sendiri dan harus diluar. Kami juga berusaha meminimalisasi kerumunan," ujar Retna.

Pihaknya juga menekankan kepada orang tua siswa agar menjaga kondisi kesehatan dan aktivitas anak. Sehingga saat mereka masuk ke sekolah memang dalam keadaan sehat dan tidak ada indikasi terpapar Covid-19.

Load More