Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW | Rahmat jiwandono
Selasa, 21 September 2021 | 11:53 WIB
Polisi dan petugas medis melakukan proses evakuasi dan olah tempat kejadian perkara (TKP) penemuan kerangka manusia di Pantai Parangkusumo, Kretek, Bantul pada Selasa (21/9/2021) pagi. - (SuaraJogja.id/Rahmat Jiwandono)

SuaraJogja.id - Warga Pantai Parangkusumo, Padukuhan Mancingan 13, Kalurahan Parangtritis, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul digegerkan dengan penemuan kerangka manusia pada Selasa (21/9/2021) sekitar pukul 07.30 WIB. Pantauan SuaraJogja.id di lokasi, muncul sebuah tengkorak manusia di sempadan pantai.

Di tengkorak tersebut masih terdapat sejumlah helai rambut yang agak panjang. Sementara anggota badannya masih terkubur di kedalaman sekitar 0,5 meter.

Anggota Polsek Kretek, Iptu Sumanta mengatakan, tengkorak itu pertama kali ditemukan oleh orang yang sedang mencari rumput. Kemudian dia melapor ke tim SAR atas penemuan tengkorak tersebut.

Polisi dan petugas medis melakukan proses evakuasi dan olah tempat kejadian perkara (TKP) penemuan kerangka manusia di Pantai Parangkusumo, Kretek, Bantul pada Selasa (21/9/2021) pagi. - (SuaraJogja.id/Rahmat Jiwandono)

"Kami mendapat laporan dari tim SAR bahwa ada penemuan tengkorak manusia di pinggir pantai," kata Iptu Sumanta.

Baca Juga: Bikin Merinding, Ada Penampakan Suster Menari di Kuburan dengan Kerangka Manusia

Lantas, jajarannya mendatangi lokasi penemuan tengkorak. Untuk mengidentifikasi dilakukan penggalian di sekitar penemuan tengkorak.

"Setelah diidentifikasi ternyata ditemukan kerangka manusia. Selanjutnya dilakukan penyelidikan dari Reskrim Polsek Kretek," terangnya.

Polisi dan petugas medis melakukan proses evakuasi dan olah tempat kejadian perkara (TKP) penemuan kerangka manusia di Pantai Parangkusumo, Kretek, Bantul pada Selasa (21/9/2021) pagi. - (SuaraJogja.id/Rahmat Jiwandono)

Setelah digali lebih dalam, korban yang tinggal tulang ditemukan dengan posisi duduk bersila masih mengenakan celana training berwarna biru tua dengan garis merah. Selain itu juga ditemukan baju warna hitam dan sendal. Namun demikian, tidak ditemukan identitas apapun.

"Tidak ada identitas tapi baju, celana training, dan sendal korban masih utuh. Kurang lebih sudah terkubur di pasir selama 5-6 bulan," ujarnya.

Kala disinggung apakah korban sedang bertapa, mengingat setiap Selasa atau Jumat Kliwon, tempat tersebut kerap untuk bertapa, menurutnya, masih harus menunggu hasil penyelidikan. Namun ia membenarkan jika lokasi penemuan mayat sering digunakan untuk bertapa.

Baca Juga: Kerangka Manusia Purba Usia 7200 Tahun di Maros Terus Diteliti

"Memang saat ditemukan posisi korban duduk bersila, tapi kami belum bisa menentukan apakah itu bertapa. Menunggu hasil penyelidikan Polres bantul. Di sini juga sering untuk bertapa," katanya.

Penemuan kerangka manusia dibawa ke Rumah Sakit Panembahan Senopati (RSPS) guna identifikasi lebih lanjut. Ia menyebut sampai saat ini belum ada warga sekitar yang merasa kehilangan anggota keluarganya.

"Untuk ciri-ciri korban akan diumumkan, barangkali ada keluarga yang kehilangan dan mengenali ciri-ciri dari pakaian yang ditemukan bisa menghubungi Polsek Kretek," terangnya.

Petugas medis Puskesmas Kretek, dr Henri Eko Saputra menambahkan, jenis kelamin korban belum bisa diketahui lantaran harus diteliti oleh tim INAFIS. Menurutnya, sebagian tulang sudah tak lagi utuh.

"Jenis kelaminnya baru bisa diketahui setelah nanti diidentifikasi tim INAFIS. Tulang-tulang yang ditemukan sudah tidak utuh," ujarnya.

Ia menegaskan tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan.

"Enggak ada tanda-tanda penganiayaan," tuturnya.

Load More