"Kami besok Kamis (23/9/2021) akan bertemu dalam rapat bersama seluruh OPD yang terlibat dalam penanganan Covid-19 dan Tim Gugus Tugas Penanganan dan Pencegahan Covid-19 Sleman," tuturnya.
Pertemuan itu dimaksudkan untuk mengomunikasikan rencana PTM dan mendapatkan dukungan. Pasalnya, selain tatap muka terbatas, pada Oktober juga ada Asesmen Nasional Berbasis Komputer bagi siswa jenjang SMP yang mengharuskan siswa datang langsung ke sekolah.
"Biar semua kondusif, dapat dukungan dari pemerintah kapanewon, pemerintah kalurahan, gugus tugas kapanewon, gugus tugas kalurahan. Supaya dapat berjalan kondusif," terangnya.
Pada masa tatap muka terbatas, Disdik akan menerapkan 'masa transisi' yang dijadwalkan berlangsung selama dua bulan. Pembelajaran dilakukan dengan pembagian giliran KBM sebanyak 50% dari tiap total jumlah siswa, di masing-masing kelas.
Misalnya untuk siswa SD sebanyak 14-16 orang sedangkan kuota siswa SMP 16-18 orang per kelas.
Pembelajaran dalam satu pekan dilakukan satu sampai dua hari, untuk SD hanya dilangsungkan 2 jam dan jenjang SMP selama tiga jam.
"Pengaturan pembagian waktu diserahkan ke sekolah. Kalau SMP karena siswanya banyak bisa kami beri toleransi masuk jam 07.00 WIB sampai 11.00 WIB," ucapnya.
Di pertemuan awal atau transisi bisa digunakan untuk pendampingan guru dan siswa, bukan langsung pembelajaran materi.
"Kedatangan untuk guru dan tendik juga diatur, guru harus datang dulu baru siswa. Kami sudah minta sekolah untuk siap memfasilitasi, diatur seperti apa siswanya," terangnya.
Baca Juga: Tuduh Istri Pernah Selingkuh, Bapak di Sleman Tega Perkosa Dua Anak Kandungnya
Aturan khusus lainnya, kantin tidak boleh buka.
"Tapi ini saya belum matur yang diizinkan buka [jenjang] SMP dan SD atau SMP saja. Bisa saja SMP dulu, kalau hasil evaluasinya baik, baru [disusul] SD [PTM]. Termasuk [PTM] akan [menerapkan] sampling atau serentak, kami tunggu Bupati. Kami siapkan datanya," imbuhnya.
Kontributor : Uli Febriarni
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 24 Agustus: Raih Skin SG2 dan Diamond di Akhir Pekan
Pilihan
-
Danantara Pecat Immanuel Ebenezer dari Komisaris Pupuk Indonesia Usai Terjaring OTT KPK!
-
Starting XI Terbaik Liga Inggris Pekan Kedua: Minus Pemain Manchester United
-
Heboh DPR Joget di Tengah Isu Gaji Fantastis: Uya Kuya dan Eko Patrio Langsung Gercep Klarifikasi
-
PSSI Umumkan Penganti Ole Romeny, Berpeluang Debut di FIFA Matchday September
-
Miris! Nasib Mees Hilgers Setali Tiga Uang dengan Alexander Isak dan Ademola Lookman
Terkini
-
PBB Sleman 2025: Kabar Baik, Tak Naik, Denda Malah Mau Dihapus!
-
3 Link Aktif DANA Kaget, Buruan Diklaim Biar Enggak Kehabisan
-
Dana Keistimewaan DIY Dipangkas Setengah: Nasib Event Budaya Sleman di Ujung Tanduk
-
Muntah dan Feses Jadi Bukti! E-Coli Serang Ratusan Siswa Sleman, Menu MBG Tercemar?
-
Sekda Sleman Klarifikasi "Guru Cicipi Dulu Makanan Bergizi Gratis": Ini Penjelasan Lengkapnya