"Hati saya lebih tenang, moodnya sudah tidak lagi naik turun setelah saya semakin dekat dengan Tuhan Yesus. Puasa Ester adalah puasa pengharapan. Saya ingin Tuhan mengabulkan harapan saya untuk bebas," harap Mary.
Berbagai kegiatan selalu ia ikuti untuk menghilangkan kejenuhan. Setiap harinya ia bangun pukul 04.30 WIB, ia lantas melakukan doa pagi. Setelah itu, ia kemudian memakan biskuit dan kopi putih kesukaannya sebagai bekal berpuasa.
Setelah itu pukul 06.30 WIB, ia keluar dari blok kamar untuk mengikuti apel pagi yang selalu digelar oleh pihak Lapas. Kemudian diteruskan dengan senam pagi. Mary Jane mengaku sangat senang dengan kegiatan senam pagi ini karena dapat membuatnya bugar.
"Sekarang lebih bugar karena rutin olahraga dan menjaga pola makan,"ucap Mary.
Setelah senam selesai, Mary Jane bersama dengan narapidana lainnya kemudian mengikuti berbagai kegiatan di Balai Latihan Kerja yang berada di dalam Lapas. Salah satunya adalah kegiatan membatik. Di lokasi tersebut ia duduk bersama teman-temannya dan mulai menggoreskan lilin ke atas kain.
Melalui kegiatan membatik ini, Mary Jane mendapatkan penghasilan. Di pasaran, Batik Mary Jane sangat laku bahkan pesanan sudah mengantri. Karena banyak pesanan, maka ia harus berusaha keras untuk selalu menjaga mood agar bisa terus membatik.
"Kalau mood saya bagus maka bisa menyelesaikan batik ini, karena mood sangat mempengaruhi saya dalam membatik, satu lembar berukuran dua meter dari mulai menggambar hingga finishing biasanya satu bulan baru selesai," terangnya.
Ia mengaku bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk membatik. Menurutnya kegiatan membatik bisa menjadi sarana menenangkan jiwanya. Ia mengaku, saat membatik dalam hati bermunajat dengan lagu-lagu pujian.
"Waktunya terasa sangat cepat, tau-tau sudah sore. Setiap sore saya sempatkan ke gereja," kata dia.
Baca Juga: Heboh Gerombolan Ikan Teri Serbu Pantai Selatan Yogyakarta, Ada Apa?
Bangunan gereja sendiri ada di dalam Lapas. Warga binaan dengan bebas melakukan aktivitas di rumah ibadahnya masing-masing. Mary Jane sendiri mengaku rutin berkomunikasi dengan Romo yang menjadi penasehat spiritualnya.
Ia mengaku saat ini seperti menemukan keluarga di Lapas Perempuan Kelas IIB Yogyakarta. Pendampingan dari petugas kerap ia terima. Bahkan saat moodnya naik turun pun, ada petugas yang menenangkan. Lantaran hal itu, kini, emosinya sudah lebih terkontrol dan bisa menjaga perilakunya di dalam penjara.
Terbesit harapan, ketrampilannya seperti membatik dan merajut, akan ia tularkan kepada tetangganya di Filipina nanti jika ia dikehendaki pulang. Mary Jane sendiri terus yakin jika apa yang menjadi harapannya bisa terjadi.
Dengan ketrampilan yang ia dapat itu pula akan digunakan sebagai bekal ketika bebas nanti. Ia akan berwirausaha semampu dirinya tanpa harus bekerja menjadi Pembantu (ART) lagi di negeri orang. Apapun akan ia lakukan agar bisa menghidupi keluarganya dan menyekolahkan anak-anaknya nanti.
"Anak saya ada dua, yang satu lulus SMA, mau kuliah tapi tidak ada biaya sekarang kerja, satunya SMP. Biasanya setahun sekali mereka bisa datang menjenguk, tapi dua tahun pandemi ini sudah tidak bisa bertemu," terang Mary.
Mary Jane berkelakuan baik
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
BRI Peduli Fokuskan Pemulihan Infrastruktur Pascabencana di Tiga Provinsi Sumatera
-
Dirut PSIM Yogyakarta Dapat Kesempatan Belajar di NFL, Satu-satunya dari Indonesia
-
Hadirkan Perumahan Mewah di Tengah Kota Yogyakarta, Nirwana Villas Malioboro Pastikan Legalitas Aman
-
Konser "Jogja Hanyengkuyung Sumatra": Kunto Aji hingga Shaggydog Ikut Turun Gunung
-
Danantara dan BP BUMN Siagakan 1.000 Relawan untuk Tanggap Darurat