SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Meski belum ada awan panas yang muncul tapi guguran lava juga masih terus terjadi.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, mengatakan dalam periode pengamatan Rabu (22/9/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB terdapat hanya ada satu guguran lava yang teramati masih mengarah ke barat daya.
"Teramati 1 kali guguran lava ke arah barat daya dengan jarak luncur 1.800 meter," kata Hanik dalam keterangan tertulisnya, Kamis (23/9/2021).
Namun sejumlah kegempaan masih terjadi dalam periode tersebut. Kegempaan guguran masih terjadi paling banyak yakni sebanyak 332 kali, lalu disusul oleh hembusan 217 kali dan low frekuensi 87 kali. Ada pula kegempaan hybrid atau fase banyak 69 kali dan vulkanik dangkal 4 kali.
Sementara jika dibandingkan dengan periode pengamatan terbaru atau tepatnya pada Kamis (23/9/2021) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB aktivitas Gunung Merapi kembali melandai. Dibuktikan dengan tidak teramati munculnya awan panas dan lava dari puncak Merapi.
Dalam periode pengamatan enam jam terakhir ini pun tidak teramati asap kawah yang keluar. Kendati begitu daalam periode tersebut juga masih tercatat sejumlah aktivitas kegempaan.
"Kalau untum kegempaan guguran 53 kali, hembusan 143 kali, hybrid atau fase banyak 6 kali dan low frekuensi 14 kali," terangnya.
Kendati aktivitas Gunung Merapi cenderung landai, tetapi status masih belum diturunkan yakni tetap pada Siaga (Level III). BPPTKG terus melakukan pemantauan jika memang terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Hanik menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro. Lalu sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Baca Juga: Pamit Mendaki Merapi, Warga Glagaharjo Belum Pulang Sejak Kemarin
Sedangkan untuk kemungkinan jika terjadi lontaran material vulkanik saat terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya," imbuhnya.
Masyarakat juga diminta agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Selain itu kegiatan penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III juga tetap direkomendasikan untuk dihentikan sementara waktu.
Ditambah dengan imbauan kepada pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak dalam kondisi saat ini.
Berita Terkait
-
Pamit Mendaki Merapi, Warga Glagaharjo Belum Pulang Sejak Kemarin
-
Teramati 45 Guguran Lava Merapi dalam 30 Jam Terakhir, Jarak Terjauh Hingga 2 Kilometer
-
Merapi 18 Kali Luncurkan Lava Pijar ke Barat Daya dalam 6 Jam, Jarak Terjauh 1,8 Kilometer
-
Dalam 6 Jam Teramati 14 Luncuran Lava Merapi ke Arah Barat Daya, Jarak Terjauh 2 Kilometer
-
Gunung Merapi 10 Kali Luncurkan Guguran Lava dalam 30 Jam, Jarak Terjauh 2 Kilometer
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Mahfud MD: Biarkan Prabowo Olah Komite Reformasi Polri, KPK Lebih Baik Panggil Orang Ini Soal Whoosh
-
Terungkap di Depan Tokoh Nasional, Sultan HB X Sentil Etika Pejabat dan Masa Depan Demokrasi
-
3 Link DANA Kaget Hari Ini, Anti Gagal Klaim Saldo Gratis untuk Warga Jogja
-
Kantor Kemenkumham DIY Mau Dibangun di Mana? Paku Alam X Beri Bocoran Lokasinya
-
Mengulik Festival Angkringan Yogyakarta 2025, Dorong Transformasi Digital Pasar dan UMKM Lokal