SuaraJogja.id - Dinas Pariwisata (Dispar) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengimbau para pelaku wisata untuk tidak curi start terkait dengan pembukaan tempat wisata.
Pasalnya, sejauh ini baru tujuh objek wisata (obwis) di DIY yang sudah memperoleh izin untuk melakukan uji coba pembukaan saat PPKM level 3, usai wabah COVID-19 di wilayah itu menunjukkan perkembangan yang baik.
Seperti diketahui, obwis yang diizinkan buka karena telah mengantongi sertifikat kebersihan, kesehatan, keamanan, dan kelestarian lingkungan (CHSE).
Kepala Dispar Sleman, Suparmono menyampaikan, uji coba wisata dibuka itu berdasarkan aturan pemerintah. Oleh karena itu, dia mengimbau pelaku wisata di Bumi Sembada tidak curi start.
Baca Juga: Capaian Vaksinasi Lansia di Bawah 60 Persen, DIY Belum Bisa Turun Level PPKM
"Untuk yang curi start ini tidak kami benarkan. Kami taati aturan pemerintah lah, pelaku wisata bersabar dulu" tutur dia kepada wartawan, Jumat (24/9/2021) kemarin.
Uji coba pembukaan wisata ini tidak dilakukan serentak namun secara bertahap. Sehingga dia menekankan kepada pengelola pariwisata agar tidak mencuri start buka.
Alasannya tidak lain karena semua harus melalui prosedur. Selain CHSE dan fasilitas protokol kesehatan (prokes) juga seluruh pengelola harus sudah tervaksin.
"Kami dorong semua obwis punya sertifikat CHSE dan sesuai prokes," ucapnya.
Guna memastikan pembukaan pariwisata berjalan lancar, pihaknya juga akan melakukan pengawasan terhadap obwis lainnya. Ia menyatakan, bagi pengelola wisata yang nekat mencuri start, tidak diberikan sanksi.
Baca Juga: Anak di Bawah 12 Tahun Boleh Masuk Hotel di DKI Jakarta, Simak Syaratnya
"Kalau ada satu dua yang buka ya kami akan berikan teguran jangan buka dulu," ujarnya
Kepala Dispar DIY, Singgih Raharjo mengatakan, bagi pengelola wisata agar segera mempersiapkan diri mengurus persyaratan izin buka pariwisata.
Sehingga bila sewaktu-waktu pemerintah mengizinkan buka wisata dengan syarat dan prosedur semestinya, tempat wisata siap.
"Kami mendorong segera mengurus sertifikat CHSE. Pengurusan CHSE selambat-lambatnya akhir September ini," katanya.
Berita Terkait
-
Vaksinasi Rendah Daerah Tetangga Bikin Level PPKM Jakarta Belum Turun, Wagub DKI Santai
-
Bank BPD DIY Kerja Sama Bareng BI dan Dispar Mudahkan Pembayaran Aplikasi Visiting Jogja
-
Berharap PPKM di Bantul Turun Level, Dispar Siap Buka Sejumlah Destinasi Wisata
-
Ajukan Sertifikat CHSE, Pemprov DKI Minta Wisata Kepulauan Seribu Bisa Dibuka Lagi
-
Syarat Belum Lengkap, Wisata Setu Babakan Batal Dibuka
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
-
Kronologis Anak Kepsek di Bekasi Pukul Siswa SMP Gegara Kritik Dana PIP
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
Terkini
-
Moratorium Hotel Sumbu Filosofi Diberlakukan, PHRI Desak Penertiban 17 Ribu Penginapan Ilegal
-
Kelanjutan Soal Besaran Pungutan Ekspor Kelapa, Mendag Ungkap Hal Ini
-
Kabupaten Sleman Diganjar ANRI Award, Bupati Ungkap Strategi Jitu Pelestarian Arsip
-
UMKM di Indonesia Melimpah tapi Lemah, Mendag: Kebanyakan Ingin Jadi Pegawai
-
Koperasi Merah Putih Didukung, Peneliti Fakultas Peternakan UGM Ingatkan Ini agar Tak Sia-sia