SuaraJogja.id - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY menyatakan sudah ada peningkatan okupansi hotel di wilayahnya. Hal itu mulai dirasakan semenjak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) turun menjadi Level 3 dalam beberapa minggu yang lalu.
Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranowo Eryono saat dihubungi awak media, Minggu (26/9/2021). Namun Deddy menyebut bahwa kenaikan okupansi hotel itu bukan karena wisata tapi dari kegiatan Meetings, Incentives, Conferencing, Exhibitions (MICE).
"Ya gini jadi okupansi Jumat-Sabtu itu meningkat. Meningkat itu bukan karena wisata, tapi karena Jogja itu karena ada MICE. Dari Kementerian-kementerian banyak yang datang ke Jogja," kata Deddy.
Deddy menyebut untuk hotel dengan bintang tiga ke atas itu okupansi sudah menyentuh dikisaran 60-70 persen. Kondisi itu terjadi saat Jumat dan Sabtu atau memasuki weekend.
Baca Juga: Pemerintah Berlakukan PPKM Level 3, Okupansi Hotel di Jogja Naik 40 Persen
Sedangkan untuk hotel dengan bintang dua ke bawah masih berada di angka 20-30 persen saat memasuki weekend atau akhir pekan.
"Kalau hari biasa itu hotel bintang 3 ke atas sudah bisa mencapai 30-40 persen. Kemudian non bintang 10-15 persen," ujarnya.
Diakui Deddy untuk pangsa pasar wisata sendiri masih belum menunjukkan peningkatan yang signifikan. Dalam arti pemasok meningkatnya okupansi hotel di DIY itu akibat kegiatan MICE tadi.
"Kalau pangsa pasar wisata itu masih belum begitu besar. Jadi okupansi yang tadi itu terisi karena terbesar karena MICE," sebutnya.
Deddy berharap kondisi ini terus bertahan atau bahkan meningkat dalam beberapa waktu ke depan. Hal ini penting untuk industri pariwisata khususnya hotel dan restoran mengingat pandemi Covid-19 yang belum juga usai.
Baca Juga: Video Konser Dewa 19 di Hotel Sleman Viral Saat PPKM, Saptol PP DIY Panggil Panitia
"Semoga okupansi ini terus bertahan sampai selanjutnya. Kita berupaya jangan sampai turun. Ini menambah oksigen kita untuk bertahan. Karena pemerintah sudah tidak mampu lagi membantu kita dan kita ingin mencoba bertahan sendiri," tuturnya.
Kondisi sekarang ini, kata Deddy, memang sudah lebih baik daripada beberapa waktu sebelum level PPKM turun ke level 3 ini. PHRI DIY juga akan terus berupaya membantu pemerintah. daerah untuk bisa terus menurunkan level PPKM di wilayahnya.
Namun pihaknya juga tidak bisa sendiri dalam hal tersebut, menurutnya perlu upaya bersama dari pemerintah dan masyarakat agar turun level bisa segera direalisasikan.
"Kita juga berupaya nantinya untuk berpartisipasi untuk bisa terus menurunkan level. Tapikan bukan hanya PHRI tapi juga masyarakat, karena level dua itu ditentukan oleh vaksinasi. Sedangkan lansia di DIY itu kan lansia masih rendah," ucapnya.
Deddy mengatakan dari Satgas PHRI juga akan terus memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya lansia untuk segera melakukan vaksinasi.
"Kami terus dorong masyarakat untuk segera vaksinasi agar kondisi ekonomi DIY untuk pariwisata itu betul-betul bisa baik kembali," terangnya.
Dalam kesempatan ini, Deddy menyampaikan sejumlah evaluasi yang bisa diperhatikan pemerintah atau intansi terkait. Misalnya terkait dengan penutupan jalan-jalan hingga pemadaman lampu pada malam hari di jam tertentu, ia menilai kebijakan tersebut sudah tidak efektif.
"Sekarang yang paling penting adalah kita menjaga protokol kesehatan yang lebih ketat, disiplin. Itu bukan hanya tanggungjawab pemerintah tapi juga PHRI dan masyarakat," tandasnya.
Berita Terkait
-
Pelaku Usaha Ingatkan Polemik Pengelolaan JCC Jangan Sampai Ganggu Industri MICE
-
Hadapi Tantangan Global, Industri MICE Indonesia Berfokus pada Kolaborasi dan Keberlanjutan
-
Pameran INDES 2024, Gebrakan ASPERAPI Perkuat Industri MICE di Era Pemerintahan Baru
-
Event Mulai Banyak Digelar Pasca Pandemi, Pengelola JCC Sebut Beri Dampak Ekonomi Luas
-
Bisnis MICE Berpotensi Tumbuh 17% di 2024
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Saling Lapor Jelang Coblosan di Pilkada Sleman, Dugaan Money Politic hingga Kampanye saat Masa Tenang
-
Nasib Mary Jane: Komnas Perempuan Desak Pemerintah Perhatikan Hak-Hak Perempuan Rentan
-
3,9 Juta Penumpang Nikmati KA Subsidi, Libur Nataru Diprediksi Melonjak
-
Gelar Aksi di Gedung Dewan, Gabungan Rakyat Gunungkidul Tuntut Anggota DPRD Terlibat Video Tak Senonoh Dinonaktifkan
-
Belum Mendapat Informasi Lanjutan Soal Kepulangan Mary Jane, Keluarga Khawatirkan Hal Ini