SuaraJogja.id - Ada beberapa istilah khas Jogja yang tak jarang membuat wisatawan atau perantau baru garuk-garuk kepala kebingungan.
Terlebih, istilah khas Jogja ini umum digunakan dalam komunikasi sehari-hari, sehingga wajar jika diksi yang mereka gunakan sudah melekat menjadi kebiasaan.
Dikenal sebagai kota wisata, Jogja pun sering didatangi wisatawan dari luar daerah. Bukan cuma itu, sebagai kota pelajar, banyak pula perantau dari luar daerah yang tinggal di Jogja.
Bagi wisatawan yang hendak mengunjungi Jogja maupun perantau yang baru kali pertama tinggal di Jogja, tampaknya ada beberapa istilah khas Jogja yang perlu dipelajari dulu sebagai pengetahuan dasar untuk berinteraksi dengan orang Jogja.
Baca Juga: 7 Objek Wisata Jogja Uji Coba Dibuka Saat PPKM Level 3, Spot Lain Dilarang Curi Start
Apa saja istilah khas Jogja itu? Simak lima di antaranya berikut ini, seperti dirangkum Guideku.com--jaringan SuaraJogja.id:
1. Bangjo
Tanpa kalian sadari, jika sedang bertanya arah jalan kepada penduduk lokal, kamu akan mendengar kata "bangjo".
Bangjo ini menggambarkan lampu APILL, yang biasa disebut orang Yogyakarta dengan bangjo, kependekan dari lampu abang-ijo atau merah-hijau.
2. Burjo
Baca Juga: Bank BPD DIY Kerja Sama Bareng BI dan Dispar Mudahkan Pembayaran Aplikasi Visiting Jogja
Selain bangjo, kalian pasti juga akan menemui kata "burjo". Ya, burjo ini merupakan sebuah singkatan dari bubur kacang hijau.
Namun di Jogja, burjo berarti sebuah warung dengan menu khas yang biasanya dikelola orang Kuningan. Bahkan, tak semua burjo di Jogja menjual bubur kacang hijau dan justru malah sudah pasti menjual menu mi instan. Meski begitu, sejak beberapa waktu lalu, burjo perlahan digeser dengan sebutan baru, yakni warmindo.
3. Shopping Centre
Kali pertama mendengar kalimat Shopping Centre, kalian pasti membayangkan sebuah tempat penuh dengan pedagang batik dan oleh-oleh khas Jogja.
Eits jangan salah, Shopping Centre di Yogyakarta ini hanya menjual buku, novel, majalah, hingga koran. Nah, loh.
4. Singkatan nama daerah
Tak kalah unik, warga Jogja menyingkat nama-nama daerah, seperti contohnya untuk nama jalan di Yogyakarta. Jamal, misalnya, adalah singkatan dari Jalan Magelang, dan Jakal adalah singkatan Jalan Kaliurang.
Selain nama jalan, tak sedikit juga nama tempat yang sering disingkat warga Yogyakarta, di antaranya Sarlegi atau Pasar Legi. Nama asli pasar ini sebenarnya Pasar Kota Gede, tetapi biasanya tempat ini ramai di weton Legi dalam tanggalan Jawa.
5. Petunjuk Arah
Biasanya jika sedang menanyakan sebuah arah jalan di Jogja, kalian akan kebingungan jika hanya terbiasa dengan kanan dan kiri sebagai penunjuk arah.
Sebab, warga lokal Jogja lebih terbiasa menggunakan arah mata angin dalam bahasa Jawa. Lor artinya utara, kidul artinya selatan, kulon artinya barat, dan wetan artinya timur.
Bukan tak tau arah, masyarakat Jogja menggunakan alam sebagai kompas. Misalnya nih, matahari terbit di sebelah timur dan tenggelam di sisi barat. Selain itu, warga Jogja juga menggunakan Gunung Merapi sebagai penanda arah utara.
Berita Terkait
-
Kaesang Ikuti Jejak Jokowi, Main ke Rumah Ketua Paguyuban Perantau Nusantara di Tanjung Priok
-
Pantai Sedahan, Panorama Pantai dengan Dua Bukit Hijau Mempesona di Jogja
-
Pulang Gak Ngasih Kabar, Momen Pemudik Pulang Kampung Bikin Mewek
-
5 Tahun Merantau, Wanita Ini Nge-prank Ibunya Saat Mudik Lebaran: Haru tapi Bikin Ngakak
-
Jangan Sedih! Dokter Jiwa Bagikan Tips Buat Anak Rantau Agar Tak Kesepian Saat Lebaran
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
Terkini
-
PR Poros Maritim Prabowo: Belajar dari Ketahanan ala Jenderal Soedirman
-
Fokus Isu Anak dan Perempuan, Calon Bupati Sleman Kustini Bahas Pembangunan Nonfisik dengan DPD RI
-
Dari Rumah Sakit Hingga Penggergajian Kayu: Reka Ulang Pengeroyokan Remaja Bantul Ungkap Fakta Mengerikan
-
Ferry Irwandi vs Dukun Santet: Siapa Surasa Wijana Asal Yogyakarta?
-
Terdampak Pandemi, 250 UMKM Jogja Ajukan Hapus Hutang Rp71 Miliar