SuaraJogja.id - Dua hari secara resmi dibuka, jumlah pengunjung candi Prambanan masih minim. Jumlah pengunjung rata-rata selama libur akhir pekan kemarin masih jauh di bawah dari jumlah kunjungan yang diperkenankan.
General Manajer Candi Prambanan, Putro Lelono mengungkapkan, selama dua hari dibuka, Sabtu (18/9/2021) dan Minggu (19/9/2021), sudah terlihat ada peningkatan. Di hari Sabtu (18/9/2021) jumlah pengunjung mencapai 249 orang dan hari Minggu (19/9/2021) ada 394 pengunjung.
"Lumayan sudah mulai ada pengunjung. Belum banyak memang karena kita belum maksimal sosialisasinya," ujar Putro, Senin (20/9/2021).
Putro mengatakan, dalam dua hari pembukaan Candi Prambanan kemarin, memang cukup banyak yang harus diputar balik. Sebagian besar dari mereka adalah pengunjung yang membawa anak-anak di bawah umur 12 tahun.
Baca Juga: Pengunjung Tebing Breksi Ogah Instal PeduliLindungi, Pilih Pulang Lagi
Para pengunjung yang membawa anak-anak secara otomatis tidak bisa lolos dalam skrining di Pos I karena sesuai ketentuan anak di bawah umur 12 tahun tidak diperkenankan untuk masuk ke objek wisata. Maka dari itu, petugas terpaksa meminta mereka untuk putar balik.
"Jumlahnya banyak, tetapi tidak kami catat," tambahnya.
Selain masih banyak anak di bawah umur 12 tahun, kendala lain yang mereka hadapi adalah pengunduhan aplikasi PeduliLindungi. Tidak sedikit pengunjung yang belum memiliki atau mengunduh aplikasi PeduliLindungi ini, padahal untuk mengunduhnya dan registrasi butuh waktu cukup lama.
Direktur Utama PT Taman Wisata Candi (TWC) Edi Setijono menuturkan, untuk wisatawan yang ingin masuk, maka diberlakukan aturan telah divaksinasi minimal tahap pertama, suhu tubuh di bawah 37,3 derajat celcius, serta melakukan aktivasi check-in di aplikasi PeduliLindungi.
"Di Prambanan kami menetapkan kuota maksimal sejumlah 7500 orang di dalam kawasan. Angka ini termaksud wisatawan, pegawai, pedagang serta tamu," kata Edy Setijono.
Baca Juga: Bukan Desa Wisata, Bupati Sleman Sebut 2 Objek Wisata Ini yang Akan Diuji Coba Selanjutnya
Namun untuk meminimalisasi penumpukan saat melakukan skrining PeduliLindungi, sejumlah signage kode batang (QR Code) dipasang untuk mengarahkan pengunjung.
Sementara itu, bagi para pelaku wisata yang beraktivitas di dalam kawasan, scan barcode bisa dilakukan di sejumlah titik yang telah ditentukan.
Di kawasan TWC Prambanan, di sejumlah titik ditempatkan QR code PeduliLindungi, seperti di Kantor Unit Prambanan, Pos B bagi kunjungan tamu, Pos CO bagi pegawai BPCB Jateng dan DIY, dan pintu masuk pedagang serta area Prambanan Resto.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Pengunjung Tebing Breksi Ogah Instal PeduliLindungi, Pilih Pulang Lagi
-
Bukan Desa Wisata, Bupati Sleman Sebut 2 Objek Wisata Ini yang Akan Diuji Coba Selanjutnya
-
Jaga Kapasitas di 3 Objek Wisata Uji Coba, Dispar DIY Antisipasi Balas Dendam Wisatawan
-
Hari Ini Candi Prambanan Dibuka untuk Wisatawan, Pengunjung Dibatasi Maksimal 7.500 Orang
-
Tak Punya HP untuk Unduh PeduliLindungi, Bisakah Masuk Objek Wisata Pakai Kartu Vaksin?
Terpopuler
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Siapa Finn Dicke? Gelandang Keturunan Indonesia Incaran PSSI Latihan Bersama Rafael Struick
- 12 Kode Redeem FF Hari Ini 6 Juli 2025, Emote dan Skin Senjata Spesial Event Faded Wheel
- Update Harga Honda Vario Juli 2025, Mending Beli Baru atau Motor Bekas?
- Tristan Gooijer: Aku Siap Jalani Proses!
Pilihan
-
Musim Berburu Siswa Baru: Apa Kabar Sekolah Negeri?
-
Duet Jordi Amat dan Rizky Ridho di Lini Belakang Persija? Mauricio Souza Buka Suara
-
Jay Idzes Sulit Direkrut, Udinese Beralih ke Calon Rekan Kevin Diks
-
Jurnalis Asing Review Nasi Kotak Piala Presiden 2025, Isi Lauknya Jadi Sorotan
-
Harga Emas Antam Lompat Tinggi, Cek Deretannya
Terkini
-
Tisu Basah Berisi Sabu, Polda DIY Ungkap Jaringan Narkoba Lintas Negara di Bandara YIA
-
JP Morgan Borong Saham BBRI, Sinyal Kuat Kepercayaan Global ke BRI
-
Sekolah Swasta Jogja Siap Gratiskan Pendidikan, Asal... Dana Pemerintah Harus Cukup
-
Selain Bukan Kurir ShopeeFood Resmi, Dua Tersangka Pengerusakan Mobil Polisi Tak Saling Kenal
-
Dulu Panen, Sekarang Gigit Jari: Curhat Pedagang dan Jukir Pasca Relokasi Parkir ABA di Jogja