SuaraJogja.id - Pekan lalu, warga di Ngreden, Kecamatan Wonosari, Klaten digegerkan dengan kondisi air irigasi yang tiba-tiba berwarna merah. Kejadian itu kemudian dilaporkan ke Polres Klaten.
Satreskrim Polres Klaten saat dikonfirmasi masih menyelidiki kondisi air irigasi yang tiba-tiba berwarna merah tersebut.
"Tindak lanjut penyelidikan kasus tersebut masih menunggu hasil laboratorium forensik di Semarang," jelas Kasatreskrim Polres Klaten, AKP Guruh Bagus Eddy Suryana, seperti dikutip dari Solopos.com, Selasa (28/9/2021).
AKP Guruh menjelaskan begitu hasil laboratorium keluar, gelar perkara akan dilakukan untuk menentukan apakah ada tindak pidana atau tidak atas penyebab air irigasi yang tiba-tiba berwarna merah itu.
Selain menunggu hasil laboratorium forensik, lanjut AKP Guruh, polisi juga sudah memeriksa sejumlah saksi. Hal tersebut termasuk dua orang yang diduga mencuci bahan/kain di saluran irigasi di Ngreden, Kecamatan Wonosari.
“Dari beberapa saksi [enam saksi] termasuk yang mencuci kain dan mobil di sana. Ada dua orang. Menurut pengakuan yang mencuci kain itu sudah melakukan kegiatan serupa [di waktu sebelumnya],” katanya.
Sebelumnya air irigasi di wilayah Desa Ngreden, Kecamatan Wonosari, Klaten, mendadak berwarna merah. Warga tak mengetahui sumber penyebabnya.
Berubahnya warna air saluran dari bening menjadi merah pada Kamis (16/9/2021), sekitar pukul 13.45 WIB. Sekitar satu jam kemudian, warna air kembali normal atau bening. Kondisi itu cukup mengagetkan warga lantaran baru kali pertama terjadi.
“Airnya tidak berbau. Hanya warnanya saja yang berubah. Ini berlangsung hanya sebentar sekitar satu jam,” kata salah satu warga Desa Bulan, Kecamatan Wonosari, Iksan Kamis sore.
Baca Juga: Terdampak Proyek Tol Solo-Jogja, Sejumlah Kampung di Klaten Tampak Sepi
Salah satu petani Desa Ngreden, Susilo (41) juga menjelaskan air yang berwarna merah itu terjadi selama sejam pada Kamis dan kali pertama terjadi. Soal kegiatan industri di sepanjang saluran, Susilo mengatakan tidak ada industri di tepi sungai di wilayah Bulan maupun Ngreden. Namun, beberapa waktu terakhir saluran air kerap digunakan untuk kegiatan mencuci plastik oleh sejumlah orang yang datang menggunakan mobil.
Lokasi mencuci pada saluran irigasi di perbatasan Desa Ngreden dan Bulan. Susilo tak mengetahui asal orang-orang tersebut. Dia juga belum bisa memastikan aktivitas mencuci plastik tersebut yang menjadi penyebab air berwarna merah.
“Mencucinya sudah lama dan dilakukan saat siang,” kata Susilo.
Berita Terkait
-
Tergiur dengan Harga Narkoba, Janda di Klaten Nekat Jual Sabu dengan Anaknya
-
Kisah Miliarder Baru Klaten yang Bangun Sekolah Gratis dari Uang Ganti Rugi Proyek Tol
-
Proyek Tol Solo-Jogja Tak Berani Menggusur, Yoni di Klaten Ternyata Simbol Seks
-
Terdampak Tol Jogja-Solo, Miliarder Dadakan di Klaten Ini Bangun Musala bagi Petani
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
DIY Darurat PHK, Apindo: Subsidi Upah Harus Lebih Besar dan Panjang
-
Rp5,4 Miliar untuk Infrastruktur Sleman: Jembatan Denokan Hingga Jalan Genitem Kebagian Dana
-
Petugas TPR Pantai Bantul Merana: Tenda Bocor, Panas Terik, Hingga Risiko Kecelakaan
-
Misteri Bayi Terlantar di Rongkop: Mobil Sedan Diduga Terlibat, Polisi Buru Pelaku
-
DANA Kaget: Saldo Gratis Menanti Anda, Amankan Sebelum Kehabisan di Sini