SuaraJogja.id - Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo meminta ketua RT dan RW meningkatkan pengawasan terhadap wilayah masing-masing.
Hal ini diungkapkan Kustini, menyusul ditemukannya pabrik pembuatan obat terlarang di Jalan Siliwangi, Ring Road Barat, Pelem Gurih, Banyuraden, Gamping yang dilakukan oleh Bareskrim Polri belum lama ini.
"Kejadian ini bisa dikatakan “kecolongan” kita bersama dalam mengawasi lingkungan sekitar,” ungkap dia dalam keterangan tertulisnya, Selasa (28/9/2021).
Atas temuan aparat tersebut, Kustini meminta agar pihak RT dan RW meningkatkan pengawasan terhadap lingkungan. Pasalnya, dengan kejadian seperti itu, bisa mencoreng nama wilayah dan merugikan masyarakat sendiri.
Baca Juga: Sempat Cedera, Saddam Gaffar Mulai Berlatih Jelang PSS Sleman Kontra Persebaya
“Saya minta RT dan RW agar lebih jeli, baik itu yang mau izin sewa, kontrak dan lain sebagainya. Harus benar-benar diawasi. Dan kegiatan ronda malam bisa lebih dimaksimalkan,” tegas Kustini.
Ia menyatakan, telah meminta informasi lebih lanjut usai penggeledahan yang dilakukan oleh Bareskrim Polri tersebut. Diketahui, lokasi tersebut memang terpantau sepi dan hanya beraktivitas di malam hari.
Warga di sekitar lokasi juga tidak mengetahui persis kegiatan di dalam tempat tersebut. Bahkan pekerja di dalam juga tidak pernah berinteraksi dengan masyarakat.
“Saya sudah kroscek, memang warga tidak ada yang tahu untuk apa, tahunya hanya ada kendaraan keluar-masuk saat malam hari. Jadi tidak banyak warga yang tahu,” terang Kustini.
Sebelumnya diberitakan, Bareskrim Polri berhasil menutup dua pabrik obat terlarang yang salah satunya berada di Banyuraden.
Baca Juga: 6 Fakta Usai Terbongkarnya Dua Pabrik Obat Ilegal di Bantul dan Sleman, Omzetnya Milyaran
Dari penggerebekan tersebut, ditemukan berbagai jenis butir obat siap edar jenis Hexymer, Trihex, DMP, double L, Irgaphan.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
Polisi Ungkap Lab Narkoba Hasis di Vila Uluwatu Bali Hasilkan Duit Rp 1,5 Triliun Dalam 2 Bulan
-
Oral Seks Berujung Pasal Berlapis! Begini Nasib Pengendara Xpander yang Tabrak Lari Penyandang Disabilitas hingga Tewas
-
Gak Ada Otak! Nyetir Mobil sambil 'Anu' Dikemut Cewek, Mahasiswa di Sleman Tabrak Pria Difabel hingga Tewas
-
Soal Desakan Usut Dugaan Keterlibatan Budi Arie dalam Kasus Judi Online, Budi Gunawan: Tunggu Saja
-
Awas! Kebijakan Hapus Utang Macet UMKM Bisa Jadi Bumerang jika Tak Disertai Pengawasan Ketat
Tag
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bau Badan Rayyanza Sepulang Sekolah Jadi Perbincangan, Dicurigai Beraroma Telur
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Reza Arap Diam-Diam Tolong Korban Kecelakaan di Jogja, Tanggung Semua Biaya RS
-
Sayur dan Susu masih Jadi Tantangan, Program Makan Siang Gratis di Bantul Dievaluasi
-
Bupati Sunaryanta Meradang, ASN Selingkuh yang Ia Pecat Aktif Kerja Lagi
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi
-
Fadli Zon: Indonesia Tak Boleh Lengah Usai Reog, Kebaya, dan Kolintang Diakui UNESCO