SuaraJogja.id - Bareskrim Polri beberapa waktu lalu merilis penggrebekan dua pabrik obat terlarang di Bantul dan Sleman yang beromzet hingga Rp2 Milyar per hari. Sebelum penggrebekan tersebut, polisi menangkap DA (49) pada Rabu (22/9/2021) sekitar pukul 00.15 WIB di Perum Griya Taman Mas, Padukuhan Jetis, Kalurahan Tamantirto, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul.
DA ditangkap lantaran berperan sebagai penerima pesanan obat terlarang dari EY (DPO/ Pengendali) dan mengirim obat psikotropika ke beberapa kota di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Kalimantan Selatan.
DA digaji oleh kakak kandungnya yakni Joko Slamet Riyadi Widodo alias J (56) sebagai pemilik pabrik.
Tetangga pelaku yang enggan disebut namanya mengatakan bahwa dalam kesehariannya Daud suka bergaul dengan warga sekitar. Ia pun kaget usai mengetahui tetangganya itu ditangkap polisi.
Baca Juga: Bareskrim Polri Bongkar Produksi Jutaan Obat Terlarang di Bantul, Beredar Lintas Provinsi
"Saya kaget tahu ada kabar itu. Tadi pagi juga banyak orang sekitar sini yang bertanya ke saya," katanya kepada SuaraJogja.id, Selasa (28/9/2021).
Dijelaskannya, DA sudah menempati rumah tersebut lebih dari 10 tahun. Ia tinggal bersama istri dan anaknya, namun tidak tahu pasti pekerjaannya apa.
"Ya tahunya kalau pas pagi berangkat kerja, pulangnya malam atau sore. Enggak pernah tahu dia kerja apa," ungkapnya.
Diakuinya, DA sering berinteraksi dengan warga sekitar.
"Suka kumpul dengan warga sekitar dan baik orangnya," kata dia.
Baca Juga: Berharap PPKM di Bantul Turun Level, Dispar Siap Buka Sejumlah Destinasi Wisata
Bahkan, salah seorang petugas keamanan di kompleks perumahannya pernah meminta pekerjaan ke DA. Namun, DA saat itu belum bisa meresponnya.
"Mungkin karena usahanya seperti itu (produksi obat psikotropika), jadi enggak dikasih kerjaan satpamnya," terangnya.
Sebelumnya, Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol Krisna H Siregar mengatakan, jajarannya bekerjasama dengan Polda DIY pada Selasa (21/9/2021) pukul 23.00 WIB menangkap tersangka Wisnu Zulan (53) asal Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah dan seorang saksi berinisial A di TKP gudang Kasihan, Bantul. Kemudian dilanjutkan penggeledahan tempat yg diduga sbg Mega Cland Lab untuk produksi obat-obat keras.
"Di lokasi ini kami temukan mesin-mesin produksi obat, berbagai jenis bahan kimia prekursor obat, obat-obat keras jenis Hexymer, Trihex, DMP, double L, Irgaphan 200 mg yang sudah dikemas dan siap kirim, dan adonan/campuran berbagai prekursor siap diolah menjadi obat," katanya.
Tersangka WZ sebagai penanggungjawab gudang dan saksi AR sebagai pekerja menerangkan bahwa atasannya adalah Leonardus Susanto Kincoro alias Daud (49) asal Kasihan, Bantul. Lantas pada Rabu (22/9/2021) sekitar pukul 00.15 WIB pelaku berhasil ditangkap di kediamannya.
"Daud ditangkap di sebuah perumahan Kec. Kasihan, Bantul, DIY. Berdasarkan hasil interogasi DA bahwa masih ada satu pabrik lainnya terletak di gudang Kalurahan Banyuraden, Gamping, Sleman," katanya.
Jajarannya pun langsung bergerak ke lokasi yang dimaksud untuk melakukan penggeledahan dan menemukan pabrik pembuatan dan penyimpanan obat terlarang.
Dijelaskannya, DA berperan sebagai penerima pesanan dari EY (DPO/ Pengendali) dan mengirim obat terlarang tersebut ke beberapa kota di Provinsi DKI Jakarta, Jatim, Jabar, Kalsel. DA digaji oleh kakak kandungnya yakni Joko Slamet Riyadi Widodo (56) sebagai pemilik pabrik.
"Saat itu sekitar jam 03.30 WIB, JSR berhasil ditangkap di rumahnya di Gamping, Sleman," ujarnya.
Berita Terkait
-
Polisi Ungkap Lab Narkoba Hasis di Vila Uluwatu Bali Hasilkan Duit Rp 1,5 Triliun Dalam 2 Bulan
-
Menguak Sisi Gelap Masyarakat Elitis dalam Novel Ferris Wheel at Night
-
Perusahaan Biofarmasi RI dan Korsel Tandatangani Kesepakatan Strategis untuk Obat Kanker
-
Soal Desakan Usut Dugaan Keterlibatan Budi Arie dalam Kasus Judi Online, Budi Gunawan: Tunggu Saja
-
Dampak Tramadol terhadap Tubuh, Ketahui Penggunaan yang Benar, Awas Kecanduan!
Tag
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
Awali Pekan ini, Harga Emas Antam Mulai Merosot
-
Ada Marselino Ferdinan! FIFA Rilis Wonderkid Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Desas-desus Shell Mau Hengkang dari RI Masih Rancu, SPBU Masih Beroperasi
-
Media Asing Soroti 9 Pemain Grade A Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Siapa Saja?
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
Terkini
-
Sunarso Dinobatkan Sebagai The Best CEO untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities
-
Reza Arap Diam-Diam Tolong Korban Kecelakaan di Jogja, Tanggung Semua Biaya RS
-
Sayur dan Susu masih Jadi Tantangan, Program Makan Siang Gratis di Bantul Dievaluasi
-
Bupati Sunaryanta Meradang, ASN Selingkuh yang Ia Pecat Aktif Kerja Lagi
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi