Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Rahmat jiwandono
Selasa, 28 September 2021 | 16:33 WIB
Wakil Bupati Bantul Joko Budi Purnomo meninjau pelaksanaan PTM di SDN 1 Blunyahan, Pendowoharjo, Sewon pada Selasa (28/9/2021). (SuaraJogja.id/HO-Humas Pemkab Bantul)

SuaraJogja.id - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di satuan pendidikan Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Bantul sudah dimulai. Untuk mencegah terjadinya penularan hingga klaster Covid-19, pemkab Bantul memberikan bantuan masker gratis.

"Nanti satu siswa mungkin akan mendapat tiga sampai lima masker. Ini memang yang harus dilakukan karena SD belum diizinkan vaksin. Sehingga proteksinya harus lebih dibanding yang sudah divaksin," kata Wakil Bupati Bantul, Joko Budi Purnomo kala meninjau PTM di SDN 1 Blunyahan, Pendowoharjo, Sewon, Selasa (28/9/2021). 

Joko menyebutkan, jajarannya sedang mengkaji belanja masker yang akan diberikan ke siswa yang sedang PTM. Bantul baru mendapat masker dari BNPB sebanyak 30.000.  

Padahal jumlah murid SD di Bantul sekitar 70 ribu siswa. Sedangkan jumlah siswa SMP sekitar 41 ribu. 

Baca Juga: Lurah Sonosewu Sempat Ditelpon Polisi Sebelum Penggrebekan Pabrik Obat Terlarang di Bantul

"Jadi total siswa SD dan SMP lebih 110 ribu orang. Kalau bertahap melakukan PTM mereka harus difasilitasi masker, maka satu siswa yang dapat 3-5 masker itu dikalikan 110 ribu," jelasnya. 

Selain itu,  ada hal yang memang harus didisukusikan kaitannya dengan sarana dan prasarana untuk mendukung PTM. 

"Di setiap sekolah harus menyediakan hand sanitizer maupun alat pengecek suhu," katanya. 

Menurut dia, ketika mengecek PTM dari kelas ke kelas, siswa mampu menjelaskan protokol kesehatan (prokes) saat PTM. Hal itu menunjukkan bahwa sosialisasi tersampaikan dengan baik.

"Tadi saat saya cek satu per satu siswa hampir bisa menyebutkan prokes saat PTM. Ini artinya sistem pembelajaran dan sosialisasi berjalan baik," paparnya.  

Baca Juga: Kata Tetangga Soal Pelaku Pengelola Pabrik Obat Terlarang di Bantul: Tak Tahu Kerjanya Apa

Dengan demikian, sambungnya, ia optimistis hasil pembelajarannya pun juga baik. Sehingga sekolah tidak hanya sekadar melaksanakan PTM seperti sekolah lain namun ada nilai kualitas yang dibangun dalam PTM.  

"Kami melihat hal ini sangat senang. Ini wujud sinergi yang sangat baik," tuturnya. 

Load More