Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 30 September 2021 | 15:47 WIB
Ketua PHRI DIY Deddy Pranowo - (Kontributor SuaraJogja.id/Putu)

SuaraJogja.id - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY menyatakan sudah ada 198 hotel dan restoran yang menerapkan aplikasi PeduliLindungi ketika operasional. Sisanya masih menunggu barcode dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Ya sekarang yang sudah mendapatkan dan diimplementasikan ada sekitar 198 hotel dan restoran. Sisanya itu masih dalam proses," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranowo Eryono saat dihubungi awak media, Kamis (30/9/2021).

Deddy menuturkan, masih ada sekotar 75 hingga 90 hotel dan restoran yang menunggu proses selanjutnya. Sebelumnya jumlah hotel dan restoran itu sudah mengajukan terkait dengan PeduliLindungi itu ke Kemenkes.

"Masih sekitar 75-90, itu sudah didaftarkan tapi belum dapat email dari Kemenkes. Belum bisa mengakses barcodenya karena belum mendapat email dari Kemenkes. Kita masih berjuang terus ini," ungkapnya.

Baca Juga: Baru 16 Tempat Usaha di DIY yang Sudah Dilengkapi Barcode PeduliLindungi

Disampaikan Deddy, sejauh ini penerapan PeduliLindungi bukan tanpa kendala. Contohnya saja, ada pengunjung yang tidak membawa atau mempunyai hp kompatibel untuk menjalankan aplikasi PeduliLindungi.

Namun, tetap ada solusi lain yang sudah disiapkan PHRI DIY terkait kendala-kendala teknis itu.

"Jalan keluarnya kita minta sertifikat vaksin. Kita ingin mempermudah tapi juga tetap memperketat protokol kesehatan. Selain syarat itu, juga masih ada antigen juga," terangnya.

Selain itu, kata Deddy, PHRI DIY juga masih senatiasa memperketat protokol kesehatan untuk hotel dan restoran. Ia tidak ingin kecolongan dengan kelonggaran-kelonggaran yang diberikan saat ini.

"Kita tidak mau lengah, tetep eling lan waspada. Contohnya dalam pertunjukan juknis protokol kesehatan yang baru tidak ada cek suhu, tapi kami di DIY tetep ada cek suhu. Kita tidak mau ada gelombang lagi lah. Ini yang perlu dijaga oleh PHRI. Kita berharap masyarakat pun juga, dan tempat-tempat yang lain juga menjaga itu," tegasnya.

Baca Juga: Dapat Angin Segar dari Pelonggaran PPKM, Beberapa Hotel dan Restoran Mulai Kembali Buka

Diakui Deddy saat ini okupansi hotel di DIY memang terdapat peningkatan terutama bagi hotel bintang tiga ke atas. Hal itu disebabkan bukan karena wisata tapi dari kegiatan Meetings, Incentives, Conferencing, Exhibitions (MICE).

"Nah ini okupansi yang bintang 3-5 terutama saat Jumat-Sabtu itu 60-70 persen. Tapi belum dirasakan oleh bintang 2 ke bawah. Itu masih kisaran 10-25 persen," ungkapnya.

Peningkatan okupansi itu, lanjut Deddy, mulai dirasakan sejak dua minggu terakhir. Tepatnya saat penurunan level PPKM menjadi level 3 untuk wilayah DIY.

"Mulai meningkat sejak dua minggu ini. Kalau hari biasa bisa sampai 30-40 persen lah. Tapi kita bersyukur sudah ada pergerakan ini di DIY," tandasnya.

Load More