SuaraJogja.id - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY menyatakan sudah ada 198 hotel dan restoran yang menerapkan aplikasi PeduliLindungi ketika operasional. Sisanya masih menunggu barcode dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Ya sekarang yang sudah mendapatkan dan diimplementasikan ada sekitar 198 hotel dan restoran. Sisanya itu masih dalam proses," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranowo Eryono saat dihubungi awak media, Kamis (30/9/2021).
Deddy menuturkan, masih ada sekotar 75 hingga 90 hotel dan restoran yang menunggu proses selanjutnya. Sebelumnya jumlah hotel dan restoran itu sudah mengajukan terkait dengan PeduliLindungi itu ke Kemenkes.
"Masih sekitar 75-90, itu sudah didaftarkan tapi belum dapat email dari Kemenkes. Belum bisa mengakses barcodenya karena belum mendapat email dari Kemenkes. Kita masih berjuang terus ini," ungkapnya.
Disampaikan Deddy, sejauh ini penerapan PeduliLindungi bukan tanpa kendala. Contohnya saja, ada pengunjung yang tidak membawa atau mempunyai hp kompatibel untuk menjalankan aplikasi PeduliLindungi.
Namun, tetap ada solusi lain yang sudah disiapkan PHRI DIY terkait kendala-kendala teknis itu.
"Jalan keluarnya kita minta sertifikat vaksin. Kita ingin mempermudah tapi juga tetap memperketat protokol kesehatan. Selain syarat itu, juga masih ada antigen juga," terangnya.
Selain itu, kata Deddy, PHRI DIY juga masih senatiasa memperketat protokol kesehatan untuk hotel dan restoran. Ia tidak ingin kecolongan dengan kelonggaran-kelonggaran yang diberikan saat ini.
"Kita tidak mau lengah, tetep eling lan waspada. Contohnya dalam pertunjukan juknis protokol kesehatan yang baru tidak ada cek suhu, tapi kami di DIY tetep ada cek suhu. Kita tidak mau ada gelombang lagi lah. Ini yang perlu dijaga oleh PHRI. Kita berharap masyarakat pun juga, dan tempat-tempat yang lain juga menjaga itu," tegasnya.
Baca Juga: Baru 16 Tempat Usaha di DIY yang Sudah Dilengkapi Barcode PeduliLindungi
Diakui Deddy saat ini okupansi hotel di DIY memang terdapat peningkatan terutama bagi hotel bintang tiga ke atas. Hal itu disebabkan bukan karena wisata tapi dari kegiatan Meetings, Incentives, Conferencing, Exhibitions (MICE).
"Nah ini okupansi yang bintang 3-5 terutama saat Jumat-Sabtu itu 60-70 persen. Tapi belum dirasakan oleh bintang 2 ke bawah. Itu masih kisaran 10-25 persen," ungkapnya.
Peningkatan okupansi itu, lanjut Deddy, mulai dirasakan sejak dua minggu terakhir. Tepatnya saat penurunan level PPKM menjadi level 3 untuk wilayah DIY.
"Mulai meningkat sejak dua minggu ini. Kalau hari biasa bisa sampai 30-40 persen lah. Tapi kita bersyukur sudah ada pergerakan ini di DIY," tandasnya.
Berita Terkait
-
Baru 16 Tempat Usaha di DIY yang Sudah Dilengkapi Barcode PeduliLindungi
-
Dapat Angin Segar dari Pelonggaran PPKM, Beberapa Hotel dan Restoran Mulai Kembali Buka
-
Siapkan Aplikasinya, Masuk Hotel Sekarang Pakai PeduliLindungi
-
Penting untuk Screening, Rencana Pakai PeduliLindungi di Sekolah Disambut Baik Kulon Progo
-
Cara Daftar Vaksin lewat PeduliLindungi, Praktis dan Cepat
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Lebih dari Sekadar Rekor Dunia, Yogyakarta Ubah Budaya Lewat Aksi 10 Ribu Penabung Sampah
-
Wisata Premium di Kotabaru Dimulai! Pasar Raya Padmanaba Jadi Langkah Awal Kebangkitan Kawasan
-
Gunung Merapi Muntahkan Dua Kali Awan Panas dan Ratusan Lava Sepekan Terakhir
-
Geger SPBU Gito Gati Dicurigai Jual Pertamax Tercampur Solar, Pertamina Angkat Bicara
-
'Jangan Main-main dengan Hukum!' Sultan HB X Geram Korupsi Seret Dua Mantan Pejabat di Sleman