SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul menargetkan cakupan vaksinasi Covid-19 sudah mencapai 80 persen pada akhir bulan ini. Hingga kini cakupan vaksinasi se-Kabupaten Bantul sebesar 71 persen.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, jika cakupan vaksinasi sudah sudah mencapai 80 persen, maka dalam beberapa minggu PPKM akan turun level dari 3 ke 2.
"Target penurunan level PPKM dari 3 ke 2 ditargetkan akhir Oktober. Itu paling lambat harus sudah turun level 2 PPKM di Bantul," kata Halim, Senin (4/10/2021).
Ihwal tracing pun sudah lebih ditingkatkan lagi. Setiap ditemukan satu kasus orang yang terkonfirmasi positif Covid-19, harus melacak paling tidak 15 orang yang pernah kontak erat.
Baca Juga: Cakupan Vaksinasi Covid-19 di Sewon Masih Rendah, Ini Penyebabnya
"Tracing harus ditingkatkan karena bagian dari upaya untuk bisa mengejar turunnya level PPKM," jelasnya.
Sejauh ini, katanya, kasus aktif Covid-19 di Bumi Projotamansari tinggal 250 orang. Ia mengklaim bahwa jumlah kasus Covid-19 terus menurun dan bisa ditekan.
"Itu [penurunan kasus Covid-19] menurut kajian epidemiologi, salah satunnya berkat hasil dari vaksinasi, sehingga herd immunity mulai terbentuk," katanya.
Kendati epidemiolog berebeda pendapat soal cakupan ambang batas vaksinasi untuk membentuk herd immunity. Yakni ada yang menyatakan 70 persen sudah tercapai kekebalan komunal (herd immunity).
"Tapi ada juga epidemiolog yang menyebut kalau capaian vaksinasi sudah 80 persen, baru tercipta herd immunity," tambahnya.
Baca Juga: Tinjau Pelaksanaan Vaksinasi di Sorong, Jokowi: Segera Dihabiskan, Jangan Ada Stok Vaksin!
Untuk Kabupaten Bantul sendiri mengikuti yang 80 persen.
"Mazhab epidemiolog soal herd immunity berbeda-beda. Kalau saya mengikuti mazhab yang 80 persen, tapi ada beberapa daerah yang 70 persen," ucap politisi PKB itu.
Harapannya, kelonggaran akan segera dilakukan apabila PPKM di Bantul turun ke level. Kelonggaran yang akan diberikan meliputi pembukaan tempat wisata, hajatan, maupun acara sosial kemasyarakatan.
"Otomatis nanti akan ada kelonggaran. Namun harus tetap menggunakan masker dan vaksin sebagai tameng dari dalam," katanya.
Berita Terkait
-
Visi Atmaji untuk Bantul: Ekonomi Meroket, Pendidikan Merata!
-
Soimah Blak-blakan Jawab Kabar Calonkan Diri jadi Bupati Bantul
-
Nama Crazy Rich PIK Helena Lim Terseret Kasus Korupsi, Dulu Sempat Heboh Diduga Palsukan Dokumen Vaksinasi Covid-19
-
Cuti Demi Ikut Kampanye AMIN, Bupati Abdul Halim Muslih: Jadikan DIY Episentrum Perubahan Indonesia
-
Vaksinasi COVID-19 Tetap Gratis Untuk Kelompok Rentan
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Kurs Rupiah Selangkah Lagi Rp17.000 per Dolar AS, Donald Trump Biang Keroknya
-
Libur Lebaran Usai, Harga Emas Antam Merosot Rp23.000 Jadi Rp1.758.000/Gram
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
-
Nova Arianto: Ada 'Resep Rahasia' STY Saat Timnas Indonesia U-17 Hajar Korea Selatan
Terkini
-
Jadi Binaan BRI, UMKM Unici Songket Silungkang Mampu Tingkatkan Skala Bisnis
-
Arus Balik Lebaran 2025: BRI Hadirkan Posko BUMN di Tol dan Bandara untuk Kenyamanan Pemudik
-
Prabowo Didesak Rangkul Pengusaha, Tarif Trump 32 Persen Bisa Picu PHK Massal di Indonesia?
-
Viral, Mobil Digembosi di Jogja Dishub Bertindak Tegas, Ini Alasannya
-
Tanggapi Langkah Tarif Trump, Wali Kota Jogja: Kuatkan Produk Lokal!