SuaraJogja.id - Dinas Sosial (Dinsos) DIY telah menutup sejumlah selter isolasi dan isoter yang dikelolanya sejak beberapa waktu terakhir. Hal itu menyusul penurunan keterisian selter secara signifikan.
Kepala Dinsos DIY, Endang Patmintarsih menyatakan bahwa pasien yang keluar dari sejumlah selter yang dikelola Dinsos DIY tersebut dipastikan sudah sembuh. Kondisi para pasien itu membaik setelah melalui sejumlah penanganan yang dilakukan di selter.
"Sembuh semua. Alhamdulillah aman. Kalau di selter kami (pasien) tetap di selter sampai dinyatakan sembuh oleh dokter dan bisa pulang," kata Endang saat dihubungi awak media, Rabu (6/10/2021).
Walaupun, kata Endang, memang ada waktu di saat kasus positif Covid-19 gejala sedang melonjak cukup tinggi harus ditampung di selter. Pasalnya pada periode bulan Juli hingga Agustus kemarin rumah sakit juga masih dalam kondisi yang penuh.
Baca Juga: Tingkat Vaksinasi di Dua Kabupaten Ini Masih Rendah, Pemda DIY Minta Maksimalkan Puskesmas
Endang menerangkan pihaknya memiliki penanganan lebih kepada para pasien yang berada di selter. Tidak hanya dari kesehatan fisik saja tetapi juga dari sisi psikis.
"Jadi kami tidak sekadar mereka dari sisi kesehatan tapi dari sisi psikososial juga kita tangani begitu supaya mereka tidak stres," terangnya.
Disampaikan Endang, sejumlah selter bahkan menyediakan berbagai fasilitas untuk beraktivitas bagi para pasien. Sehingga tidak hanya berdiam diri saja tetapi tetap aktif.
"Terus kami kasih wejangan-wejangan agar tidak stres supaya mereka tidak takut, supaya termotivasi mereka bisa cepat sembuh. Itu yang kami lakukan, saya juga termasuk ikut memotivasi para penyintas di dalam," tuturnya.
Menurutnya pendampingan hal itu memang perlu dilakukan kepada para pasien yang terpapar Covid-19 kala itu. Sehingga mereka tidak tertekan dengan keadaan yang ada.
Baca Juga: Universitas di DIY Bersiap Gelar Kuliah Tatap Muka, Dosen dan Tendik Lansia Tak Boleh PTM
"Terapi dengan pendampingan sosial gitu supaya mereka tetap semangat. Karena Covid-19 tidak ada obatnya selain dari kita sendiri untuk meningkatkan imun," ujarnya.
Ditambahkan Endang, hingga saat ini bahkan jawatannya masih sering kali menerima konsultasi dari para penyintas Covid-19 setelah keluar dari selter.
"Kita mencatat bahkan yang sudah dari isoman di selter kami itu masih pada konsultasi walaupun sudah sembuh mungkin mereka ada trauma-trauma ya. Mereka masih sering konsultasi by WA gitu," ungkapnya.
Sebelumnya sebanyak 32 titik selter penanganan pasien Covid-19 yang dikelola oleh Dinas Sosial (Dinsos) DIY resmi dinyatakan tutup. Saat ini hanya tinggal satu selter yang masih aktif dengan satu pasien tersisa.
Tidak hanya 32 titik selter yang dikelola oleh Dinsos DIY saja yang resmi ditutup. Ada pula empat isolasi terpusat (isoter) hasil kerjasama Pemda DIY dan sejumlah instansi yang juga sudah ditutup.
Kendati begitu Endang menuturkan selain tersisa satu selter yang aktif, Dinsos DIY juga menyiapkan satu selter dengan status stand by. Satu selter itu adalah Balai Diklat Kemensos yang berada di Jalan Veteran, Yogyakarta dengan kapasitas 100 kamar.
"Kemudian (selter) yang di Jalan Veteran itu kami posisi stand by. Karena saya mau tetap menghidupkan itu satu. Jadi sekarang memang sudah tutup semua kecuali yang selter kabupaten kota," tandasnya.
Berita Terkait
-
Pasar Saham Indonesia Terjun Hebat, Lebih Parah dari IHSG Era Pandemi COVID-19?
-
Trump Sempat Telepon Presiden China Soal Asal-Usul COVID, Ini Kata Mantan Kepala CDC!
-
Survei: Milenial Rela Rogoh Kocek Lebih Dalam untuk Rumah Modern Minimalis
-
Trump Tarik AS dari WHO! Salahkan Penanganan COVID-19
-
Kronologi Dewi Soekarno Didenda Pengadilan Jepang Rp3 Miliar Gegara Pecat Karyawan
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
Terkini
-
Layanan Wealth Management BRI Raih Penghargaan Internasional dari Euromoney
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat