Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Kamis, 07 Oktober 2021 | 18:02 WIB
Pedagang cabai Pasar Induk Cibitung. (Imam Faisal)

"Ketiga hal di atas menyebabkan produksi telur ayam berlimpah, sedangkan di sisi lain permintaan dari masyarakat masih terbatas. Karena belum banyaknya sekolah, katering, pariwisata, restoran yang beroperasi," tandasnya.

Plt Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) Sleman Suparmono membenarkan bahwa selama PPKM darurat atau Level 3, serapan dan harga produk pertanian tertekan.

"Ya selain PPKM juga ada siklus tahunan. Misalnya saja cabai, cabai saat itu serapannya sedikit dan bertepatan panen raya. Tapi sekarang rata-rata sudah mulai di atas, tinggi-tinggi lagi ya," kata dia.

Bukan hanya produk yang sudah disebut tadi di atas, Suparmono menyatakan produk ikan Sleman sudah mulai membaik penyerapannya.

Baca Juga: Resmi! Irfan Bachdim Tinggalkan PSS Sleman

"Karena begitu PPPKM level 3 turun, konsumsi kita makin naik. Apapun faktanya di lapangan, banyak orang masuk Sleman," ujarnya.

"Itu yang mendorong serapan pasar produk-produk pertanian. Dan nanti PPKM kita [Sleman] levelnya turun lagi, pariwisata dibuka dan dampaknya untuk produk pertanian sangat besar," lanjut Suparmono.

DP3 Sleman terus mendorong sejumlah produsen komoditas pertanian bisa meningkatkan hasil produksinya. Khususnya beras, daging, ikan dan telur.

Kontributor : Uli Febriarni

Baca Juga: Brownies Salak Kanaya: Produk Lokal UMKM Sleman Bercita Rasa Unik

Load More