Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 11 Oktober 2021 | 18:21 WIB
Vaksinasi dosis kedua di Pondok Pesantren Modern Baitussalam Prambanan, Sleman, Senin (11/10/2021). [Suarajogja/Hiskia]

SuaraJogja.id - Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) DIY kembali menggelar program vaksinasi massal dosis kedua yang menyasar santri di Pondok Pesantren Modern Baitussalam Prambanan, Sleman sebagai upaya perlindungan untuk para siswa yang sudah memulai pembelajaran tatap muka (PTM).

Perwakilan Binda DIY, Adi Riyanto menuturkan, kelengkapan dosis vaksinasi bagi pelajar merupakan hal yang sangat penting. Pasalnya kondisi itu juga digunakan sebagai dasar rujukan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sekolah.

"Kami tidak ingin siswa yang sudah mulai masuk sekolah dan suasana pembelajaran yang sudah kondusif ini kemudian menjadi terhenti lagi karena ada klaster di sekolah. Maka dari itu kita tuntaskan vaksinasi demi tercapai Indonesia Sehat," kata Adi kepada awak media, Senin (11/10/2021).

Ia menuturkan, meski elama pandemi pembelajaran dapat dilakukan secara daring. Namun kondisi itu dinilai masih belum efektif jika dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka di sekolah.

Baca Juga: Tahap ke 87, Dua Juta Vaksin Pfizer Tiba di Indonesia

Lebih jauh, Adi menyebut ada potensi learning loss yang menjadi ancaman bagi masa depan bangsa. Jika metode pembelajaran tidak segera dikembalikan melalui interaksi di ruang kelas.

"Sehingga, vaksinasi sebagai ikhtiar memperoleh kekebalan terhadap Covid-19 perlu segera diselesaikan menyasar seluruh pelajar. Tidak hanya satu kali tapi melainkan utuh dua kali, sehingga juga terbentuk kekebalam komunal atau herd immunity di masyarakat," ujar dia.

Percepatan vaksinasi pelajar, ucap Adi, sesuai dengan arahan Presiden, Kepala BIN dan Kabinda DIY. Meski hingga saat ini capaian vaksinasi khusus di Bumi Sembada sendiri telah mencapai angka 80 persen.

"Di Sleman sudah 80 persen. Setiap hari 8 ribu vaksin, berarti hitungannya 1 persen perhari. Kalau saya lihat data terakhir DIY sudah berada diurutan ke 4 nasional. Jadi memang optimis nanti bisa mencapai target atau malah melebihi di akhir tahun," tandasnya.

Sementara itu Pengasuh Ponpes Modern Baitussalam Prambanan, KH Abdul Hakim menyebut bahwa para siswa antusias mengikuti pelaksanaan vaksinasi dosis kedua. Terlebih bagi mereka yang sudah mulai bertemu lagi meski secara terbatas dengan teman-temannya.

Baca Juga: Kedatangan Vaksin Tahap ke-87, Langsung Didistribusikan ke 12 Provinsi

"Harapan dengan pelaksanaan vaksinasi dosis 2 yang diselenggarakan hari ini seluruh siswa dapat lebih siap dan tenang dalam melaksanakan pembelajaran tatap muka," ucap Abdul.

Kepala Sekolah SMAIT Baitussalam, Qomaruddin menjelaskan secara keseluruhan ada sebanyak 1.500 dosis yang diberikam untuk kegiatan vaksinasi ini. Jumlah itu dibagi dari suntikan pertama kemarin dan yang kedua saat ini.

"Kita mendapatkan 1.500 untuk dosis pertama dan kedua berarti dibagi menjadi 750 orang setiap dosisnya. Vaksinasi di ponpes ini tidak hanya diikuti oleh santri-santri dan guru-guru saja tetapi juga diikuti oleh masyarakat ada yang dari luar, umum atau SMA sekitar dan beberapa tempat lain," paparnya.

Load More