SuaraJogja.id - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) DIY mengungkapkan bahwa bisnis perusahaan jasa perjalanan wisata di DIY belum sepenuhnya pulih akibat pandemi Covid-19. Banyak bus yang mulai berdatangan saat akhir pekan tidak bisa menjadi tolak ukur.
Ketua Asita DIY Hery Satyawan tidak memungkiri bahwa hingga saat ini paket perjalanan wisata masih tergolong lesu. Walaupun memang sudah ada beberapa destinasi wisata yang dilakukan pembukaan uji coba.
"Itu (bus-bus wisata yang masuk ke DIY) bisa saja dari kelompok-kelompok masyarakat menyewa sendiri," kata Hery saat dihubungi awak media, Selasa (12/10/2021).
Hery menuturkan bahwa kondisi DIY yang sudah diserbu banyak wisatawan khususnya di akhir pekan belum sejalan dengan pemesanan jasa paket wisata yang tersedia. Sebab mayoritas wisatawan lebih memilih untuk berangkat dengan kendaraan pribadi.
Baca Juga: Menkes Sebut Satu Atlet PON DIY Kabur Saat Positif COVID-19, Ini Tanggapan KONI
Begitu juga dengan tingkat okupansi hotel yang mulai membaik belakangan ini. Kondisi itu juga belum cukup membantu secara signifikan terhadap pemesanan paket wisata di Yogyakarta.
"Ya memang sudah terlihat banyak yang datang ke Jogja, misalnya ke Malioboro tetapi mereka kebanyakan datang sendiri-sendiri. Jadi tidak melalui jasa biro perjalanan wisata," ungkapnya.
Kondisi bisnis yang loyo ini, disampaikan Hery, sebagai dampak juga anjloknya rombongan karyawan perusahaan yang melakukan perjalanan wisata. Hal ini dinilai sebagai efek pandemi yang juga mempengaruhi ekonomi perusahaan.
Pasalnya, Hery mengakui, sebelum pandemi melanda mayoritas pemesan atau pengguna jasa perjalanan wisata khususnya dalam ranah domestik adalah sejumlah intansi dan perusahaan. Tidak jarang pula ada wisatawan mancanegara yang memanfaatkan jasa paket perjalanan wisata ke DIY.
"Kalau sebelum pandemi banyak tamu asing yang pesan paket wisata, ada juga perusahaan. Tapi dengan kondisi saat ini banyak perusahaan yang juga sulit mengalokasikan dana untuk piknik," tuturnya.
Baca Juga: Pengaruhi Masa Kunjungan Wisatawan, PHRI DIY Minta Satu Destinasi Wisata Pantai Dibuka
Merespon kondisi ini, Hery berharap pemerintah khususnya Pemda DIY bisa memberikan aturan yang lebih jelas terlebih dalam penerapannya ketika di lapangan. Sebab kesimpangsiuran informasi akan ikut berpengaruh pada tingkat okupansi biro perjalanan wisata itu sendiri.
Terlebih jawatannya juga memastikan telah siap melayani masyarakat kembali dengan segala protokol kesehatan yang ketat.
"Jangan sampai kami sudah bawa tamu tapi enggak boleh masuk, nanti kami bisa dikomplain sama tamunya. Namun pada prinsipnya kami selalu siap termasuk dalam penerapan protokol kesehatan apalagi kami sudah lama tidak mendapat order," tandasnya.
Berita Terkait
-
Tarif Parkir Liar Tembus Rp150 Ribu, Begini Ungkapan Kekesalan Wisatawan
-
Pengaruhi Masa Kunjungan Wisatawan, PHRI DIY Minta Satu Destinasi Wisata Pantai Dibuka
-
Viral Biaya Parkir Rp 150 Ribu, Pemkab Bandung Barat: Wisatawan Bisa Kapok
-
Titik Simpul Pemeriksaan Vaksin Tak Efektif, Wisatawan Belum Vaksin COVID-19 Masuk ke DIY
Terpopuler
- Terpopuler Sepak Bola: 9 Pemain Dicoret, Timnas Indonesia Gak Layak Lolos Piala Dunia 2026
- 9 Mobil Bekas Murah Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta, Kabin Nyaman Muat 8 Penumpang
- 7 Pilihan Mobil Bekas Murah di Bawah Rp30 Juta, Barang Lawas Performa Tetap Berkelas
- 7 Rekomendasi HP Murah untuk Anak Sekolah, RAM Besar Punya Spek Mewah
- Telat Gabung Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Rp31,29 Miliar Dicoret Kluivert Lawan China
Pilihan
-
5 Rekomendasi Mobil Tangguh dan Murah, Cocok Buat Pemula yang Baru Belajar Nyetir!
-
7 Rekomendasi Skincare Terbaik untuk Pria Juni 2025, Harga Mulai Rp 8 Ribuan dan Wajah Makin Cerah!
-
Prediksi Timnas Indonesia vs China: Momen Sempurna untuk Menang, Garuda!
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 128 GB, Terbaik Juni 2025
-
Suporter Garuda Bisa Sulap SUGBK Jadi Kandang Setan di Laga Timnas Indonesia vs China
Terkini
-
Sadis! Pelajar Pakem Jadi Korban Begal, Uang Dirampas, Perut Disayat Cutter
-
Kasus Dugaan Penganiayaan Santri Ponpes Ora Aji Berujung Damai, Seluruh Laporan Polisi Dicabut
-
Skandal TKA di Kemnaker: Pejabat Terlibat? KPK Geledah Rumah, Sita Mobil Mewah, dan Dokumen Penting
-
Covid-19 Naik Lagi, Ini Kata Dinkes Sleman Soal 'Cita Mas Jajar' dan Vaksinasi
-
Ironi Sastra Indonesia, Karya Dibanggakan, Penulisnya Merana?