SuaraJogja.id - Azan zuhur hampir berkumandang di Pedukuhan Kauman RT 6, Kalurahan Gilangharjo, Kapanewon Pandak, Kabupaten Bantul. Sejumlah pekerja tampak sedang mempreteli bagian-bagian sepeda motor bekas di Er Studio Art.
Bagian seperti sok, karbu, tangki, hingga mesin sudah berkarat. Namun, siapa sangka? Barang-barang seperti itu di tangan Eri Sudarmono (42), bisa disulap menjadi benda berharga puluhan juta rupiah.
Eri adalah seorang pelukis sekaligus orang yang kerap mengerjakan dekorasi untuk berbagai event di mal dan hotel saat hari Lebaran atau Natal. Pekerjaannya mandek akibat pandemi Covid-19 karena tidak ada events seperti itu. Alhasil, dia sempat tidak ada kerjaan selama enam bulan.
"Saya selama enam bulan sejak ada virus corona tidak bisa berkarya. Rasanya aneh kalau saya tidak berkarya dalam waktu yang lama," tutur Eri kala berbincang dengan SuaraJogja.id di kediamannya, Selasa (12/10/2021).
Eri mengungkapkan, setelah enam bulan berlalu, tepatnya pada awal tahun ini ia diminta untuk membuat sebuah robot. Permintaan itu datang dari salah seorang yang sudah sering membeli lukisannya.
"Jadi kenalan saya yang dari Tiongkok ini meminta saya untuk dibuatkan robot berbahan material besi rongsok. Bahkan dia sudah mengirim uang muka ke saya," ujarnya.
Karena sudah mendapat uang muka, maka ia memberanikan untuk merakit sebuah robot yang ada di film Transformer. Baginya ini adalah hal yang baru karena belum pernah membuatnya.
"Awalnya hanya coba-coba, pertama kali buat robot seperti di film Transformers butuh waktu satu bulan. Saya dan pegawai saya sempat lembur karena baru pertama kali," ujar pria yang pernah berkuliah di jurusan Seni Kriya Logam ISI Jogja pada 1999 itu .
Robot yang pertama kali diproduksinya itu, kata Eri, menghabiskan lima unit sepeda motor bekas. Diketahui robot itu tingginya 2,5 meter.
Baca Juga: BEI Kaji Rencana Transaksi Saham Menggunakan Robot Trading
"Untuk bobotnya sendiri bisa mencapai 200-300 kilogram. Robotnya kemarin terjual Rp25 juta," jelasnya.
Ketika proses merakit robot kendala yang dihadapi ialah harus menyesuaikan bahan-bahan yang ada. Pasalnya, tidak semua bagian sepeda motor yang sudah dipreteli punya ukuran yang sama.
"Jadi awal-awal itu memang harus mempelajari, ini dipasang dimana supaya. Perlahan kalau sudah hafal jadi gampang, sekarang dalam sebulan bisa membuat lima sampai tujuh robot," paparnya.
Menurut pria yang sudah menekuni dunia seni sejak 2006 silam itu, motor-motor bekas buatan tahun 1970-1980 yang didapat di sekitar DIY. Motor itu rata-rata sudah tidak hilang dokumen resminya.
"Rata-rata motor yang dipreteli di sini yaitu Honda tahun 75 ataupun Yamaha yang sudah enggak ada surat-suratnya. Satu unit motor bekas biasanya dihargai Rp500 sampai Rp800 ribu tergantung kondisinya," katanya.
Meski begitu, terkadang ia mendapat motor yang masih lengkap surat-suratnya, sehingga motor itu tidak jadi dipreteli tetapi disimpan untuk direstorasi kembali.
Berita Terkait
-
BEI Kaji Rencana Transaksi Saham Menggunakan Robot Trading
-
Facebook Gunakan Robot untuk Pasang Kabel Serat Optik di Daratan
-
4 Motor Kopling Bekas dengan Harga Lebih Murah dari Honda Beat: Tenaga Mantap, Desain Oke!
-
Viral Pedagang Nasi Goreng Masak Pakai Robot, Tuai Perdebatan Warganet
-
Pedagang Nasi Goreng Kaki Lima Pakai Robot untuk Memasak, Ternyata Malah Bikin Ragu
Terpopuler
- Ayah Brandon Scheunemann: Saya Rela Dipenjara asal Indonesia ke Piala Dunia
- Di Luar Prediksi! 2 Pemain Timnas Indonesia Susul Jay Idzes di Liga Italia
- Berbalik 180 Derajat, Mantan Rektor UGM Sofian Effendi Cabut Pernyataan Soal Ijazah Jokowi
- Erika Carlina Bikin Geger, Akui Hamil 9 Bulan di Luar Nikah: Ini Kesalahan Terbesarku
- Tak Perlu Naturalisasi, 4 Pemain Keturunan Jebolan Akademi Top Eropa Bisa Langsung Bela Timnas
Pilihan
-
Profil dan Agama Erika Carlina, Seleb Dijuluki Ratu Pesta yang Ngaku Hamil di Luar Nikah
-
Hasil Timnas Indonesia U-23 vs Filipina: Lemparan Robi Darwis Bawa Garuda Muda Unggul 1-0 di Babak I
-
Jens Raven Cadangan! Ini Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-23 vs Filipina
-
Kebijakan Kuota Ugal-ugalan Pemain Asing Dinilai Hambat Transformasi Sepak Bola Indonesia
-
Kaesang Pangarep Bisa Kalah di Pemilu Raya PSI, Jokowi Ucap Pesan Ini
Terkini
-
98 Ribu Pelajar Yogyakarta Dapat Cek Kesehatan Gratis, Ini Jadwal dan Jenis Pemeriksaan
-
KUD vs Kopdes Merah Putih: Bantul Ungkap Strategi Kolaborasi Demi Kesejahteraan Desa
-
Terjebak di Kamboja: Kisah Pilu Puspa, PMI Ilegal yang Dipaksa Jadi Scammer dan Korban Kekerasan Seksual
-
10 Pilar Tol Jogja-Solo 'Diputar' di Atas Ring Road, Ini Canggihnya Teknologi Sosrobahu
-
Jangan Klik Sembarangan! BRI Tegaskan Ancaman Phishing Makin Nyata, Waspadai Keamanan Transaksi