Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 13 Oktober 2021 | 09:25 WIB
Gunung Merapi kembali keluarkan awan panas pada Selasa (17/8/2021) pagi. (Dokumentasi: BPPTKG).

SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Meski belum ada awan panas yang muncul namun guguran lava masih terus terjadi. 

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, mengatakan dalam periode pengamatan Rabu (13/10/2021) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB tercatat terdapat sejumlah guguran lava yang meluncur ke arah barat daya.

"Teramati dan terdengar guguran lava 1 kali dengan jarak luncur 1200 meter arah ke barat daya," kata Hanik dalam keterangan tertulisnya, Rabu (13/10/2021).

Dalam periode pengamatan kali ini visual gunung terlihat jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 20-50 meter di atas puncak kawah. 

Baca Juga: Teramati 26 Guguran Lava Merapi dalam 30 Jam Terakhir, Jarak Terjauh 1,5 Km ke Barat Daya

Sejumlah kegempaan juga masih terus terjadi dari Gunung Merapi dalam periode tersebut. Kegempaan itu di antaranya berasal dari kegempaan guguran 42 kali, hembusan 5 kali, hybrid atau fase banyak 69 kali dan low frekuensi 1 kali.

Sementara jika dibandingkan dengan periode pengamatan sebelumnya atau tepatnya pada Selasa (12/10/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB juga tidak teramati awan panas. Namun sejumlah guguran lava masih tetap terjadi dengan intensitas lebih banyak.

"Teramati guguran lava pijar 12 kali jarak luncur maksimum 1.500 meter, arah barat daya," ucapnya.

Sejumlah kegempaan yang masih terjadi dalam periode tersebut berasal yang paling banyak dari kegempaan hybrid atau fase banyak yakni 299 kali, lalu guguran 203 kali, hembusan 28 kali, low frekuensi 30 kali serta tektonik jauh 1 kali.

Hanik menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro. Lalu sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan kali Putih.  

Baca Juga: Merapi 4 Kali Luncurkan Guguran Lava ke Barat Daya, Jarak Terjauh 1,5 Kilometer

Sedangkan untuk kemungkinan jika terjadi lontaran material vulkanik saat terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya," imbuhnya.

Masyarakat juga diminta agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi. 

Selain itu kegiatan penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III juga tetap direkomendasikan untuk dihentikan sementara waktu. 

Ditambah dengan imbauan kepada pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak dalam kondisi saat ini.

Perlu diketahui juga hingga saat ini, BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi pada Siaga (Level III). Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.

Load More