Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Minggu, 17 Oktober 2021 | 18:28 WIB
Pedagang pakaian, Pendro merapikan barang jualannya di Malioboro, Kota Jogja Minggu (17/10/2021).[Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

"Memang pedagang boleh berjualan lagi. Tapi kondisi itu kan belum normal. Pendapatan juga masih menyesuaikan dengan wisatawan," kata dia.

Hingga memasuki bulan Oktober awal dan pekan ketiga ini, omzetnya bisa sedikit bernafas lega. Wisatawan yang mulai berdatangan sudah bisa mengembalikan roda perekonomian pedagang.

"Tapi saat ini masih Sabtu-Minggu saja yang ramai. Senin sampai Jumat, biasanya masih sepi," jelas dia.

Walau hanya Sabtu dan Minggu hari yang cukup ramai, Pendro bisa mengantongi pendapatan cukup. Setidaknya tiap akhir pekan menjadi harapan untuk menambal pengeluaran 4 bulannya ketika tidak berjualan.

Baca Juga: Polda DIY Sebut Belum Ada Laporan Terkait Korban Pinjol di Jogja

"Ya Sabtu kemarin itu Alhamdulilah bisa dapat Rp3 juta. Kebanyakan orang Jakarta yang membeli kemarin itu. Minggu ini juga lumayan," kata dia.

Pendro tak menampik jika kondisi Covid-19 masih mengancam masyarakat ketika tidak disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan (prokes). Meski tahu kerumunan berpotensi menimbulkan penularan, dirinya lebih berhati-hati saat melayani pembeli.

Pedagang oleh-oleh bakpia, Bejo saat melayani pembeli di sekitar Malioboro, Kota Jogja, Minggu (17/10/2021).[Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

"Sebenarnya ya masih takut (Covid-19). Tapi kondiso seperti ini yang kami harapkan. Tapi jika pedagang dan wisatawan saling menjaga prokes, saya kira semua aman," terang dia.

Tak berbeda jauh dengan Pendro, pelaku usaha oleh-oleh bakpia, Bejo (46) juga merasakan pendapatan yang mulai normal. Jika saat pandemi Covid-19 hanya menerima Rp10 ribu. Saat ini per hari bisa mengantongi Rp300 ribu.

"Sekarang sudah bisa mengontrol pengeluaran. Sebelumnya pendapatan kan sangat sedikit. Apalagi membayar cicilan selalu telat, tapi saat ini sudah lebih baik," ujar pria asal Sleman itu.

Baca Juga: Detik-detik Polda DIY dan Jabar Gerebek Kantor Pinjol Ilegal di Sleman

Kondisi ini diharapkan bisa bertahan untuk pekan hingga bulan selanjutnya. Dirinya hanya menjaga diri dengan mengencangkan prokes dengan menggunakan masker saat melayani pembeli.

Load More