Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW | Rahmat jiwandono
Selasa, 19 Oktober 2021 | 20:30 WIB
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bantul Isdarmoko melepas secara simbolis atlet yang akan berlaga di Peparnas XVI Papua, Senin (18/10/2021). - (SuaraJogja.id/Rahmat Jiwandono)

SuaraJogja.id - Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) ke XVI diselenggarakan di Papua mulai 2-15 November 2021. Dalam gelaran Papernas kali ini Provinsi DIY mengirimkan 87 atlet.

"Dari 87 atlet tersebut, Kabupaten Bantul paling banyak mengirimkan atletnya sebanyak 29 atlet," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bantul Isdarmoko, Selasa (19/10/2021).

Dari 29 atlet itu, sambungnya, mereka berasal dari beberapa kapanewon seperti kapanewon Sewon ada tujuh atlet; Bantul ada empat atlet; Pundong dan Sedayu ada tiga atlet; Imogiri, Jetis, Kasihan, Pleret dan Sanden masing-masing dua atlet;
Bambanglipuro dan Banguntapan masing-masing satu atlet.

Sedangkan untuk cabang olahraga (cabor) yang diikuti atlet dari DIY sebanyak delapan cabor. Meliputi angkat berat, atletik, bulutangkis, boccia, catur, panahan, tenis kursi roda, dan tenis meja.

Baca Juga: Jejak Rian Ardianto di Jogja, Tinggalkan Bantul Saat SMA Kini Rebut Piala Thomas

"Adapun cabor yang tidak diikuti atlet dari Kabupaten Bantul adalah catur," paparnya.

Isdarmoko menyampaikan, Peparnas merupakan kompetisi olahraga yang menyerupai Pekan Olahraga Nasional (PON). Namun, yang membedakan adalah atletnya merupakan penyandang disabilitas dan terdapat perbedaan pembagian kelas dan teknis pertandingan antara PON dan Peparnas.

"Pembagian kelompoknya menurut kondisi fisik masing-masing atlet," ujarnya.

Harapannya, atlet-atlet dari Bumi Projotamansari yang bergabung bersama tim DIY bisa berhasi bisa mendapatkan hasil yang terbaik.

"Seperti PON kemarin, banyak emas yang diraih atlet dari Bantul, semoga nanti NPC Bantul juga dapat mendulang emas," ujarnya.

Baca Juga: PPKM DIY Sudah Turun ke Level 2, Bupati Bantul: Perkiraan Kami Turun Akhir Oktober

Sementara itu, Ketua National Paralimpic Committe (NPC) Bantul Yulianto optimistis dengan kondisi para atlet yang akan bertanding di Peparnas XVI. Itu dilihat dari atlet dari pelatda yang sudah pernah bertanding.

"Alhamdulilah dari pelatda juga sudah berjalan agak lama, jadi sudah setahun lebih. Artinya dari tingkat kesiapan jauh lebih siap dibanding pada waktu Peparnas di Bandung," ujarnya.

Ditanya soal target juara, katanya, ada cabor yang diunggulkan seperti tenis, bulutangkis, serta atletik. Dari ketiga cabor ini ditargetkan ada yang jadi juara.

"Hampir samua ada peluang. Artinya secara persiapan kami jauh lebih matang, karena kemarin Papernas sempat ditunda tapi pelatda lanjut terus," kata dia.

Yang perlu disiapkan saat ini adalah mental dan kesehatan para atlet. Karena dengan kondisi pandemi saat ini, jika secara teknis dan mental siap, namun saat tes PCR dinyatakan positif, maka atlet pun akan gagal berangkat ke Papua.

"Maka saya ingatkan teman-teman untuk jaga protokol kesehatan. Itu yang pertama dan utama. Kamu tidak akan berangkat kalau ada yang terkonfirmasi positif Covid-19," ujarnya.

Load More