SuaraJogja.id - Kasus sembuh dari paparan COVID-19 di Kabupaten Bantul dalam sehari bertambah 17 orang, sehingga total angka kesembuhan hingga Selasa menjadi 55.029 orang.
Berdasarkan data Satgas Penanggulangan COVID-19 Bantul, di Bantul, Selasa (19/10/2021), pasien pulih berasal dari Kecamatan Sanden delapan orang, Sewon tiga orang, Bantul dua orang, Pleret dua orang, dan Pajangan satu orang, Banguntapan juga satu orang.
Dalam periode yang sama hanya terdapat penambahan kasus konfirmasi COVID-19 sejumlah lima orang, sehingga total kasus positif di Bantul secara kumulatif sebanyak 56.872 orang.
Sedangkan kasus konfirmasi COVID-19 yang meninggal tidak ada penambahan data, sehingga kasus kematian di Bantul masih tercatat 1.564 orang.
Baca Juga: Pekan Paralympic Nasional XVI, Bantul Kirim Atlet Terbanyak Wakili DIY
Dengan demikian, jumlah kasus aktif COVID-19 atau pasien yang masih terinfeksi dan menjalani isolasi maupun karantina di selter dan rumah sakit wilayah Bantul per Selasa (19/10) tinggal 99 orang.
Kasus aktif COVID-19 tersebut tersebar di 14 dari total 17 kecamatan se-Bantul, dikarenakan tiga kecamatan yaitu Srandakan, Pandak, dan Pleret sudah nol kasus, menyusul pasien yang sebelumnya isolasi telah dinyatakan sembuh.
Sementara 14 kecamatan di Bantul yang terdapat pasien COVID-19 yaitu Banguntapan 16 orang, Sedayu 14 orang, Sewon 12 orang, Bambanglipuro 11 orang, Kasihan sembilan orang, Bantul delapan orang, dan Jetis tujuh orang, serta Kretek tujuh orang.
Kemudian Pajangan empat orang, Sanden juga empat orang, Dlingo tiga orang, Piyungan dua orang, dan Imogiri satu orang, Pundong satu orang.
Sementara itu, Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo mengatakan, meski kasus COVID-19 di Bantul terus menurun, namun pandemi masih belum selesai seutuhnya, sehingga diharapkan semua elemen dapat saling bahu-membahu mewujudkan Bantul bebas dari COVID-19.
Baca Juga: PPKM DIY Turun Level 2, Pantai Selatan di Bantul Boleh Beroperasi Lagi
"Mari bersama kita putus rantai penyebaran COVID-19 dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), dan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas," katanya.
Berita Terkait
-
Hotman Paris Sembuh Total dari Infeksi Liver: Saya Janji Kurangi Dansa!
-
Pasar Saham Indonesia Terjun Hebat, Lebih Parah dari IHSG Era Pandemi COVID-19?
-
Trump Sempat Telepon Presiden China Soal Asal-Usul COVID, Ini Kata Mantan Kepala CDC!
-
Survei: Milenial Rela Rogoh Kocek Lebih Dalam untuk Rumah Modern Minimalis
-
Sembuh dari Tumor Otak, Gugun Gondrong Berniat Nikah Lagi
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Jogja Hadapi Lonjakan Sampah Pasca Lebaran, Ini Strategi Pemkot Atasi Tumpukan
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa
-
Solusi Anti Pesing Malioboro, Wali Kota Jogja Cari Cara Antisipasi Terbaik
-
Praktisi UGM Rilis 2 E-Book Kehumasan: Solusi Jitu Hadapi Krisis Komunikasi di Era Digital