SuaraJogja.id - Sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) No 53 tahun 2021, telah diatur penyesuaian PPKM level 2 di seluruh kabupaten/kota di DIY. Dengan instruksi tersebut, jelas bahwa PPKM di Jogja turun dari level 3 ke level 2.
Epidemiolog UGM, Bayu Satria, menegaskan masyarakat tetap perlu waspada dan berdisiplin dalam menerapkan protokol kesehatan karena ancaman penularan virus belum benar-benar hilang.
Situasi yang relatif kondusif untuk beraktivitas di tempat umum bisa dinikmati untuk seterusnya hanya jika masyarakat menjalankan peran masing-masing dalam penanganan COVID-19.
“Masyarakat perlu diberi pemahaman dan edukasi bahwa kondisi seperti sekarang ini tanggung jawab semuanya. Kalau ingin seperti ini terus bisa keluar rumah dengan tetap pakai masker ya mau divaksinasi, disiplin pakai masker, mau diperiksa jika jadi kontak erat,” terangnya.
Baca Juga: Jakarta PPKM Level 2, Pemprov DKI Belum Tambah Jumlah Sekolah Peserta PTM
Bayu memaparkan, kondisi pandemi di DIY pada saat ini memang terlihat jauh lebih baik jika dibandingkan dengan periode sebelumnya. Hal ini paling terlihat dari jumlah kasus yang dirawat di rumah sakit serta angka kematian harian.
Selain itu tidak ada lagi pemberitaan bahwa rumah sakit kekurangan tempat tidur, pemakaman antre, dan berita lain yang secara tidak langsung menggambarkan tingginya angka kasus dan kematian.
Meski demikian, kasus OTG atau gejala ringan kemungkinan tidak sepenuhnya sesuai dengan gambaran kasus yang tercatat karena masih banyak masyarakat yang takut diperiksa terutama jika mengalami gejala ringan atau OTG.
“Saat ini kondisinya hampir sama, sama-sama di semua kabupaten/kota masih kurang kesadaran masyarakat untuk periksa jika gejala ringan atau habis kontak dengan kasus positif. Tidak jarang masih ditemukan yang menolak di-swab saat pelacakan kontak,” imbuhnya.
Masyarakat, terangnya, wajib tetap berdisiplin menjalankan 5M dan mau divaksin. Jika masyarakat tidak patuh dengan protokol kesehatan, risikonya dapat kembali terjadi peningkatan kasus meski tidak setinggi sebelumnya.
Baca Juga: Setengah Lebih Wilayah Kota Bandung Nihil Kasus COVID-19
“Jika masyarakat tidak mau mematuhi itu semua ya menjadi risiko mereka juga kalau sampai DIY kembali naik level risikonya dan banyak yang ditutup lagi,” kata Bayu.
Terkait prediksi sejumlah pihak akan terjadinya gelombang peningkatan kasus yang ketiga di Indonesia, hal ini menurutnya mungkin akan terjadi terutama menjelang libur panjang akhir tahun.
“Memang mungkin terjadi terutama menjelang libur panjang akhir tahun di mana sangat mungkin terjadi mobilitas cukup besar walau mungkin tidak sama besarnya dengan Idul Fitri,” ucapnya.
Yang perlu diantisipasi, menurutnya, adalah mobilitas besar ini. Langkah antisipasi bisa dilakukan dengan cara memecah hari libur sehingga masyarakat tidak mengambil libur panjang.
Selain itu, sejalan dengan penyesuaian level PPKM, menurutnya pemerintah juga perlu berupaya melakukan evaluasi langkah 3T yang sudah dapat berjalan dan yang belum berjalan ketika terjadi gelombang kedua, serta menyiapkan infrastruktur dan SDM jika sewaktu-waktu terjadi peningkatan kasus seperti sebelumnya.
Berita Terkait
-
COVID-19 Tinggi di Negara Tetangga, Komisi IX Imbau Masyarakat Tak Perlu Panik
-
COVID-19 di Singapura dan Malaysia Naik Drastis, Kemenkes Minta Tetap Terapkan Prokes
-
Menkes Buat Protokol 6M 1S Untuk Hadapi Polusi Udara, Apa Itu?
-
Meninggal karena Covid-19, Pemakaman Eeng Saptahadi Dilakukan dengan Protokol Kesehatan
-
Kasus Covid Naik Hingga 2.000, Kemenkes Tegaskan Untuk Kembali Perketat Protokol Kesehatan
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
-
Investigasi Kekerasan di Paser: Polisi dan Tokoh Adat Serukan Kedamaian
-
Nyawa Masyarakat Adat Paser Melayang, Massa Demo Minta Pj Gubernur dan Kapolda Kaltim Dicopot
-
Komersialisasi Bandara IKN Tunggu Revisi Perpres 131/2023, Kata Wamenhub Suntana
-
Tim Resmob Tangkap Pelaku Pembunuhan Tragis di Morowali yang Kabur ke Kaltim
Terkini
-
Terpidana Mati Mary Jane Bakal Dipindah ke Filipina, Begini Tanggapan Komnas HAM
-
Ratusan TPS Masuk Kategori Rawan, Bawaslu Kulon Progo Intensifkan Pengawasan
-
Banyak Aduan Tidak Ditindaklanjuti, Front Masyarakat Madani Laporkan Bawaslu Sleman ke Ombudsman DIY
-
Viral Video Truk Buang Sampah Ilegal di Hutan Gunungkidul, WALHI Desak Pemda DIY Bertindak
-
Timses Pede Heroe-Pena Menang Pilkada Yogyakarta, Target 40 Persen Suara Terkunci