SuaraJogja.id - Menyambut uji coba pembukaan objek wisata terbatas di Kulon Progo, Dinas Pariwisata setempat mengintensifkan pembenahan penerapan protokol kesehatan.
Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo Joko Mursito di Kulon Progo, Selasa, mengatakan sampai saat ini, objek wisata di Kulon Progo yang mendapat sertifikasi cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (keamanan), dan environment (ramah lingkungan) atau CHES baru tiga lokasi.
Tiga objek wisata tersebut, yakni Bukit Pule Payung di Kecamatan Kokap, Taman Sungai Mudal di Kecamatan Girimulyo, dan terbaru Desa Wisata Tinalah di Kecamatan Samigaluh.
"Sertifikat CHSE menjadi syarat bagi pengelola wisata agar mampu membuka destinasi wisata. Sehingga kami harus bekerja keras untuk mendampingi mereka dalam menerapkan protokol kesehatan bila objek wisata dilakukan uji coba terbatas," kata Joko seperti dikutip dari Antara.
Baca Juga: Penyelundup Anjing di Kulon Progo Divonis 10 Bulan Penjara, Lebih Ringan dari Tuntutan JPU
Ia mengatakan upaya pengelola wisata dalam mendapatkan sertifikat CHSE bukan tanpa kendala. Pengelola wisata masih dibenturkan kendala seperti aspek teknis maupun sumber daya manusia. Sebagian besar pengelola wisata sudah mendaftarkan diri untuk mendapatkan CHSE secara daring. Namun, belum ada tindak lanjut hingga saat ini.
"Ada banyak yang belum mendapatkan respons ya dari pusat. Bahkan, tidak sedikit yang kesulitan untuk mengakses internet karena berada di wilayah yang susah sinyal. Pendaftaran CHSE memang sudah terpola ya dari pemerintah pusat," ungkap Joko.
Selain itu, Joko mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Komunikasi dan Informatika terkait aplikasi QR code PeduliLindungi di setiap objek wisata. Aplikasi ini juga menjadi salah satu syarat uji coba terbatas pembukaan objek wisata.
"Kami sedang mempersiapkan semua yang dibutuhkan untuk uji coba terbatas pembukaan objek wisata," katanya.
Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kulon Progo Fajar Gegana mengatakan gugus tugas akan mengevaluasi kesiapan protokol kesehatan di objek wisata sebelum diuji coba terbatas.
Baca Juga: Pemkab Kulon Progo Usul Tiga Titik Ini Jadi Exit Tol Menuju dan Keluar YIA
Hal ini dikarenakan sektor pariwisata menjadi lini yang berpotensi menimbulkan kerumunan. Protokol pencegahan penularan COVID-19 dituntut untuk mampu diterapkan oleh pengelola wisata secara ketat demi menghindari terjadinya klaster penularan COVID-19.
"Tempat pariwisata, kami nantinya akan terus dilakukan uji coba. Kami lakukan verifikasi ya terkait dengan penerapan protokol kesehatan. Termasuk upaya penerapan ganjil genap di objek wisata. Kami terus berkoordinasi dengan Dispar Kulon Progo untuk mempersiapkan objek wisata agar mampu menerapkan protokol kesehatan," kata Fajar.
Selain berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata, Ia juga mengimbau agar pengelola objek wisata agar mempersiapkan protokol kesehatan di masing-masing destinasi wisata. Penerapan protokol kesehatan menjadi syarat mutlak bagi pengelola wisata untuk menyambut wisatawan.
"Ada pengelola wisata yang konsisten maupun yang tidak konsisten ya. Untuk yang konsisten akan kami dorong agar terus menerapkan protokol COVID-19. Sementara itu, bagi yang tidak konsisten ya bakal kami tegur bahkan kami minta tutup," kata Fajar.
Berita Terkait
-
Hotel Nombok Pajak OTA Asing, Menpar Kaji Kebijakan Baru untuk Industri Pariwisata
-
Masyarakat Bakal Dimanja dengan Tiket Pesawat Murah di Pemerintahan Prabowo
-
Surat Cinta untuk Prabowo, Tolong Selamatkan Pariwisata Jember, Pak!
-
10 Tahun Jokowi, Simak Transformasi Pariwisata Indonesia Menjadi Motor Penggerak Perekonomian Nasional
-
Siap-siap! Harga Tiket Masuk Bromo Naik Mulai 1 November 2024
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
-
Trump Effect! Wall Street & Bursa Asia Menguat, IHSG Berpotensi Rebound
Terkini
-
Terdampak Pandemi, 250 UMKM Jogja Ajukan Hapus Hutang Rp71 Miliar
-
Dari Sumur Bor hingga Distribusi Pupuk, Harda-Danang Siapkan Jurus Atasi Krisis Pertanian di Sleman
-
Jagung dan Kacang Ludes, Petani Bantul Kewalahan Hadapi Serangan Monyet
-
AI Ancam Lapangan Kerja?, Layanan Customer Experience justru Buat Peluang Baru
-
Dampak Kemenangan Donald Trump bagi Indonesia: Ancaman Ekonomi dan Tantangan Diplomasi