SuaraJogja.id - Proklamasi kemerdekaan tahun 1945 bukan akhir dari perjuangan bangsa Indonesia, melainkan garis awal perjuangan Indonesia menata negara sendiri. Banyak rentetan peristiwa setelah kemerdekaan, salah satunya Dekrit Presiden 1959. Sehingga perlu diketahui dengan lengkap isi dan sejarah Dekrit Presiden 5 juli 1959.
Setelah 14 tahun kemerdekaan Indonesia, Soekarno sebagai Presiden Indonesia mengeluarkan Dekrit Presiden pada minggu, 5 juli 1959 pukul 17.00 di Istana Merdeka, Jakarta.
Berikut alasan dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 juli 1959.
1. Kegagalan Konstituante dalam menyusun undang-undang baru untuk menggantikan UUD S 1955.
Baca Juga: Daftar Anggota Panitia Sembilan, di Balik Perumus Dasar Negara untuk UUD 1945
Badan Konstituate ini dibentuk dari hasil pemilu pertama 1955 dengan tugas membentuk undang-undang baru. Badan konstituante memulai sidang pada 10 november 1956, namun sampai 1958 tidak menemukan hasil.
Singkatnya pada 30 Mei 1959 konstituante melakukan pemungutan suara, dengan hasil 269 menyetujui UUD 1945 dan 169 menyetujui UUD S 1950. Meskipun yang menyatakan banyak yang setuju namun, pemungutan harus diulang kembali karena banyak suara kourum (banyak minimum anggota yang ada dirapat. Umumnya lebih dari separuh anggota) supaya dapat disahkan. Pemungutan diadakan kembali tanggal 1 dan 2 juni 1959 namun gagal kembali. Untuk meredam kekacauan, dilakukan reses (pemberhentian sidang parlemen).
2. Keadaan politik yang tidak stabil akibat perbedaan antar partai politik.
3. Munculnya pemberontakan kelompok separatisme.
Untuk itu dikeluarkannya dekrit presiden 5 Juli 1959 untuk menjaga dan menyelamatkan kedaulatan bangsa Indonesia dari perpecahan rakyat dan didukung dengan desakan rakyat untuk kembali menggunakan UUD 1945.
Baca Juga: Jalan Kaki di Tol Sedyatmo hingga Tewas Tertabrak Taksi Online, Linda Diduga Depresi
Berikut isi dekrit presiden 5 juli 1945:
Berita Terkait
-
Megawati: Saya Yakin kalau Kita Menjadi Manusia Seutuhnya, Maka Kebenaranlah Selalu Akan Menang
-
Alasan Titiek Puspa Dilarang Pakai Rok saat Tampil di Istana, Ada Cerita Menarik di Baliknya
-
Titiek Puspa Pernah Ganti Nama Tiga Kali Gegera Ini
-
Potret Kenangan Titiek Puspa Bersama Lensois, Grup Musik Gagasan Soekarno
-
Bandara Soetta Bantah Isu Kebakaran, Deputi Komunikasi Sebut Ada Pabrik Plastik yang Terbakar
Tag
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan