SuaraJogja.id - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta memastikan bakal menerapkan One Gate System bagi wisatawan yang masuk ke Kota Jogja. Kebijakan tersebut dilakukan menyusul turunnya PPKM Level 2 yang sudah mengizinkan destinasi wisata beroperasi.
Kepala Dishub Kota Yogyakarta, Agus Arif Nugroho menjelaskan, semua kendaraan terutama bus pariwisata akan masuk melalui satu pintu. Bus wajib masuk ke Terminal Giwangan untuk pemeriksaan.
"Sudah kami siapkan sejak awal ketika destinasi wisata segera dibuka. Tentu semua pelaku perjalanan akan kami periksa seperti sertifikat vaksin. Termasuk juga protokol kesehatan," terang Agus dihubungi wartawan, Rabu (20/10/2021).
Bagi wisatawan dalam 1 bus sudah dipastikan tervaksin semua dan memenuhi syarat akan diberi tanda. Selain itu, bus akan mendapat kartu parkir.
Baca Juga: Kontrakan Murah Jogja Mulai Dari 800 Ribu di Sleman hingga Kulonprogo
"Kami beri kartu parkir, jadi kita arahkan harus parkir dimana. Ada tiga kantong parkir dari, Senopati (Bank Indonesia), Taman Parkir Ngabean serta Abu Bakar Ali," katanya.
Rombongan wisatawan, kata Agus tidak diperkenankan memilih tempat parkir sesuai kemauan mereka, karena alur telah ditetapkan oleh petugas. Hal itu juga untuk menata agar tidak terjadi penumpukan bus di tempat parkir.
"Begitu masuk Terminal Giwangan kan dia dapat kartu ya, petunjuk harus parkir dimana. Jadi, dia tidak bisa pesan seenaknya, semua sudah tersentral," terang dia.
Agus mengungkapkan bahwa Dishub juga sudah berkoordinasi dengan petugas parkir di tiga lokasinitu.
"Teman-teman di TKP, prinsipnya mereka manut dengan peraturan, karena tetap ada aliran bus yang dari Giwangan," kata Agus.
Baca Juga: Dongkrak Perekonomian, Pemkot Jogja Berupaya Tingkatkan Lama Tinggal Wisatawan
Terlebih, dengan skema one gate system, pengelola TKP nantinya tidak perlu lagi melakukan pengecekan terhadap penumpang bus yang masuk kawasannya. Sebab, semua sudah diskrining ketika masuk di Terminal Giwangan.
"Petugas parkir cukup memastikan stiker dan kartu. Itu manualnya, tapi kita sedang siapkan juga, agar sistem ini tercakup ke fitur 'Peduli Jogja' yang nanti akan tersedia di aplikasi Jogja Smart Service (JSS)," ujar dia.
Agus meyakini, wisatawan yang tiba di Kota Jogja dengan bus, bisa tertib menjalankan aturan satu pintu ini. Sehingga, pihaknya tak perlu ambil pusing mengenai cara agar pelaku perjalanan wisata bersedia transit di Terminal Giwangan.
"Itu kan saling mengikat. Wisatawan yang berkunjung ke Malioboro pasti cari tempat parkir di TKP. Mereka itu, kami pastikan, tidak akan mendapat tempat parkir, kalau tidak melewati Terminal Giwangan dulu," katanya.
Walau begitu, Dinas Perhubungan tetap melakukan upaya antisipasi, dengan menggiatkan patroli selama akhir pekan mendatang. Sehingga, bus-bus yang sengaja menghindari skrining tidak parkir sembarangan di ruas jalan.
"Semoga semua menjalani sesuai aturan. Wisatawan kita ajak, ayo register dulu, kita jamin akan dapat parkir, ada kuota 127 itu, ya di tiga tempat parkir itu," jelas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 1 Detik Jay Idzes Jadi Pemain Udinese Langsung Cetak Sejarah Liga Italia
- Sah! Jay Idzes Resmi Jadi Pemain Termahal di Timnas Indonesia
- Penyerang Rp1,30 Miliar Urus Naturalisasi, Lini Serang Timnas Indonesia Makin Ganas
- 5 Rekomendasi HP Rp2 Jutaan RAM 12 GB Memori 256 GB, Lancar Jaya Buat Multitasking!
- 5 Mobil Bekas SUV Keren Harga Rp 40-70 Jutaan, Performa Kencang
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Lancar Main Game Terbaik Juni 2025
-
Ekonom AS Sarankan RI Terapkan Tarif Flat Tax, Langsung Ditolak Sri Mulyani
-
5 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juni 2025, Gaming Multitasking Lancar
-
Hampir 20 Ton Emas Warga RI Kini Tersimpan di Bank Emas
-
Djaka Budhi Utama Buru Pembuat Rokok Ilegal
Terkini
-
Tak Sekadar Lari, Mandiri Jogja Marathon 2025 Beri Diskon di Pameran UMKM hingga Undian ke Berlin
-
4 Pendaki Ilegal Gunung Merapi Diamankan, Disanksi Bersihkan Objek Wisata Alam Selama 3 Bulan
-
Penggusuran di Lempuyangan: Warga Memohon KAI Izinkan Rayakan Agustusan Terakhir di Rumah Mereka
-
Luncurkan SINAR Sleman, Inovasi Digital Pemkab agar Warga Bisa Kontrol Pembangunan Daerah
-
Purnawirawan Desak Gibran Dimakzulkan, DPR Pilih Tunda Pembahasan: Ada Apa dengan Tanggal 20?