SuaraJogja.id - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta mengatakan terus terjadi perbaikan kondisi epidemi kasus infeksi corona jenis baru di kota tersebut dalam pekan ini, yaitu 30 persen kelurahan masuk dalam zona hijau.
“Dari 45 kelurahan di Kota Yogyakarta, sebanyak 14 di antaranya sudah berada di zona hijau,” kata Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Jumat (22/10/2021).
Beberapa kelurahan tersebut adalah Purbayan, Prenggan, Demangan, Semaki, Kotabaru, Purwokinanti, Suryatmajan, Pringgokusuman, Ngampilan, Notoprajan, Kadipaten, Bener, dan Kelurahan Kricak. Sedangkan satu kelurahan, yaitu Tegalrejo, masih berada di zona oranye akibat adanya tambahan dua kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di wilayah tersebut.
“Sisanya, berstatus zona kuning dan tidak ada kelurahan berstatus zona merah,” ujarnya.
Baca Juga: Update Jumat 22 Oktober: Positif Covid-19 Indonesia Tambah 760 Orang, 33 Jiwa Meninggal
Sementara di tingkat kecamatan, rata-rata sudah berada di zona kuning, bahkan Kecamatan Ngampilan menjadi satu-satunya kecamatan yang sudah berada di zona hijau.
Penurunan penularan kasus juga terlihat di tingkat RT. Dari 2.535 RT di Kota Yogyakarta sebanyak 99,29 persen berada di zona hijau atau tidak ada kasus di wilayah tersebut dan hanya menyisakan 18 RT yang berada di zona kuning.
Pada Jumat (22/10) terdapat tambahan empat kasus positif Covid-19 dengan tiga pasien sembuh atau selesai isolasi dan tidak ada pasien meninggal dunia. Dengan demikian, tersisa 52 kasus aktif di Kota Yogyakarta.
Namun demikian, Heroe menyebut, jika dilihat dari jumlah kasus aktif, maka kondisi saat ini masih sedikit lebih tinggi bila dibanding Maret-Juli tahun lalu yaitu sekitar 35 kasus aktif.
“Pada awal pandemi diberlakukan kebijakan stay at home, namun saat ada kebijakan new normal pada Agustus, kasus mulai meningkat,” tuturnya.
Baca Juga: PPKM di Jogja Turun ke Level 2, Bioskop Boleh Terima Pelanggan Maksimal 70 Persen
Heroe berharap, pelaksanaan vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan secara ketat bisa menjadi game changer dalam penanganan pandemi pada saat ini. “Kesehatan terjaga, tetapi ekonomi bisa bergerak,” katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Rapat Dewan Jamu Indonesia DIY di Dinkes Kota Yogyakarta, Bahas Program dan Kontribusi ke Depan
-
Drs. Heroe Poerwadi, MA
-
Singgih Raharjo, S. H., M. Ed
-
Ketua Gerindra DIY Bertemu Empat Mata dengan Cucu Sultan HB X, Jajaki untuk Pilkada Kota Jogja?
-
Mengulik Sosok Singgih Raharjo, Pj Wali Kota yang Berjibaku Geliatkan Pariwisata Jogja di Tengah Hantaman Covid-19
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Biasa Blak-blakan, Ahok Takut Bicara soal BBM Oplosan Pertamina: Ada yang Saya Enggak Bisa Ngomong
-
Catat Lur! Kedubes Kerajaan Arab Saudi dan Pemkot Solo Akan Gelar Buka Bersama Sepanjang 2,7 Kilometer
-
BYD M6 dan Denza D9 Jadi Mobil Listrik Terlaris di Indonesia pada Februari
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
Terkini
-
Rayakan 270 Tahun Berdirinya DIY, Ratusan Sekolah di Jogja Nabuh Gamelan Serempak
-
Luas Masa Tanam Kedua Turun Drastis, Dinas Pertanian Gunungkidul Sebut Karena Persoalan Air
-
Apresiasi Pemberian Bonus Hari Raya ke Ojol dan Kurir Online, Pakar UGM Soroti Soal Pengawasan Regulasi
-
Polisi Temukan Terduga Pelaku Pembakaran Gerbong KA di Stasiun Yogyakarta, Ini Motifnya
-
Terungkap! Satpam Salah Satu SMA di Sleman Terlibat Jaringan Penyuplai Senpi ke KKB