SuaraJogja.id - Pemanfaatan Kereta Api (KA) Bandara untuk menuju dan kembali dari Yogyakarta International Airport (YIA) disebut akan semakin besar pasca pulihnya sektor pariwisata di DIY di masa pandemi COVID-19 ini.
Dibukanya sektor penerbangan untuk daerah yang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1 dan 2 pun akan membuat semakin banyak wisatawan menggunakan KA Bandara untuk keluar masuk DIY.
Sebagai konsekuensinya, Stasiun Tugu pun harus dilakukan sejumlah pembenahan sehingga saat sektor pariwisata kembali ke normal, persoalan baru tidak muncul di kawasan yang berada di jantung Kota Yogyakarta tersebut.
"Untuk kereta bandara [YIA], akan ada pengembangan di stasiun tugu karena mengantisipasi kalau kondisi normal nanti kan ada banak penumpang pesawat yang menggunakan kereta bandara ya maka fasilitas di stasiun tugu disiapkan," ungkap Direktur Utama PT KAI Didiek Hartyanto usai bertemu Gubernur DIY, Sri Sultan HB X di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Jumat (22/10/2021).
Menurut Didiek, perluasan Stasiun Tugu akan dilakukan, termasuk kantong-kantong parkir. PT KAI akan bekerjasama dengan Pemkot Yogyakarta untuk perluasan tersebut.
Percepatan KA jarak jauh pun akan dilakukan guna mendukung proyek ini. Diantaranya penambahan jarak tempuh KA Prameks hingga ke Kebumen dari sebelumnya hanya sampai Kutoarjo untuk arah barat.
Sedangkan untuk arah timur, jarak tempuh akan ditambah dari sebelumnya hanya sampai Solo kini hingga Madiun sebagai stasiun akhir. Dengan demikian pembangunan angkutan antarkota di DIY tersebut akan mendukung sektor pariwisata dan ekonomi.
"Tapi ini menjadi program ke depan yang kita akan lakukan setelah dilakukan kajian. [Untuk perluasan stasiun tugu], ya nanti setelah bicara dengan pak walikota [jogja]. Beliau prinsipnya mendukung nanti ada perluasan di stasiun tugu," ungkapnya.
Sementara terkait penerapan PPKM Level 2 di DIY, Manager Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Supriyanto mengungkapkan terdapat sejumlah aturan baru diberlakukan di Stasiun Tugu dan Lempuyangan. Anak-anak usia dibawah 12 tahun kembali diperbolehkan naik kereta api setelah sebelumnya dilarang mulai Jumat (22/10/2021) ini.
Baca Juga: Kisah Mereka yang Bertahan dari Penggusuran dan Melawan PT KAI
Aturan ini mengacu SE Kementerian Perhubungan Nomor 89 Tahun 2021 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang Dalam Negeri dengan Transportasi Perkeretaapian Pada Masa Pandemi COVID-19 tertanggal 20 Oktober 2021.
“Anak-anak dibawah 12 tahun boleh naik kereta api namun harus memenuhi persyaratan," ujarnya.
Syarat-syarat tersebut, lanjut Supriyanto antara lain hasil negatif pemeriksaan tes COVID-19 bagi pelanggan KA Jarak Jauh. Anak-anak juga wajib memakai masker, dalam kondisi sehat dan selalu menerapkan protokol kesehatan.
"Anak-anak juga wajib didampingi oleh orang tua/keluarga yang dibuktikan dengan kartu keluarga," jelasnya.
Untuk penumpang dewasa dan diatas 12 tahun, mereka wajib menunjukkan kartu vaksin minimal vaksinasi COVID19 dosis pertama. Bagi yang memiliki komorbid dan belum divaksin, wajib melampirkan surat keterangan dokter dari rumah sakit pemerintah.
Pelanggan KA Jarak Jauh juga harus menunjukkan surat keterangan hasil negatif tes RT-PCR maksimal 2x24 jam atau Rapid Test Antigen maksimal 1x24 jam sebelum jadwal keberangkatan. Sedangkan pelanggan KA Lokal diharuskan memasukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) pada kolom nomor identitas saat melakukan pemesanan tiket.
"Untuk kereta jarak jauh berlaku mulai 26 Oktober 2021 besok," imbuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Bantuan dari BRI Telah Jangkau Lebih dari 70 Ribu Masyarakat Terdampak di Sumatera
-
Korupsi Bupati Sleman, Kuasa Hukum Tegaskan Peran Raudi Akmal Sesuai Tugas Konstitusional DPRD
-
Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Sleman Tutup Usia
-
5 Armada Bus Jakarta-Jogja Murah Meriah untuk Libur Sekolah Akhir Tahun 2025
-
Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang