SuaraJogja.id - Jumlah pasien Covid-19 di Bantul yang sembuh terus mengalami peningkatan.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengungkapkan hingga Sabtu (23/10) mencapai 97,09 persen dari total kasus konfirmasi positif di daerah itu.
"Kabar baik, angka kesembuhan (penderita) COVID-19 di Kabupaten Bantul terus meningkat mencapai 97,09 persen," katanya seperti dikutip dari Antara, Minggu (24/10/2021).
Data Satgas Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Bantul per Sabtu (23/10) menunjukkan, total angka kesembuhan di daerah ini sebanyak 55.265 orang, sementara total kasus positif terdata 56.916 orang, kasus kematian berjumlah 1.565 orang.
Baca Juga: Kasus Aktif Covid-19 di Bantul Turun, Kini Tinggal 99 Orang yang Masih Dikarantina
Dengan demikian, jumlah kasus aktif COVID-19 atau pasien yang masih terinfeksi dan menjalani isolasi maupun karantina di selter dan rumah sakit di wilayah Kabupaten Bantul tinggal 89 orang.
Bupati Bantul berharap, meski angka kesembuhan terus meningkat dan kasus penularannya semakin bisa ditekan, masyarakat tetap harus menjalankan protokol kesehatan, agar dapat memutus rantai penyebaran virus corona.
"Maka dari itu masyarakat diimbau untuk terus menerapkan protokol kesehatan di manapun sedulur berada. Bersatu lawan COVID-19, Kabupaten Bantul bisa," katanya.
Menurut dia, cakupan vaksinasi COVID-19 bagi masyarakat di Kabupaten Bantul hingga pekan ini telah mencapai 76,93 persen dari total sasaran sekitar 830 ribu orang, dan ditargetkan capaian vaksinasi bisa 90 persen hingga akhir Oktober 2021.
Oleh karena itu, pemkab bersinergi dengan jajaran TNI dan Polri serta elemen terkait terus melakukan percepatan vaksinasi COVID-19 bagi masyarakat, sebagai upaya mendukung segera terbentuknya kekebalan komunal atau herd immunity.
Baca Juga: Aturan Ganjil Genap di Tempat Wisata Bantul, Ini Dia Jadwalnya
Apalagi, capaian vaksinasi COVID-19 juga menjadi salah satu persyaratan untuk bisa turun level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Per 19 Oktober, Kabupaten Bantul sudah menerapkan PPKM level 2 setelah sebelumnya pada level 3.
"Jadi mudah-mudahan dalam waktu dekat kita akan berusaha untuk menurunkan level lagi menjadi level 1, harapannya sebelum akhir tahun, bahkan tidak lama kita akan mencapai level 1," katanya.
Berita Terkait
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
Membebaskan Diri dari Rasa Sakit Hati di Buku 'Nanti Juga Sembuh Sendiri'
-
Kartu Prakerja Catat Prestasi Signifikan Hingga Dapat Puja-puji Dunia
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
Tag
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
Terkini
-
Eks Karyawan jadi Mucikari Online, Jual PSK via MiChat usai Kena PHK
-
Potensi Bencana Ancam Pilkada di DIY, KPU Siapkan Mitigasi di TPS Rawan
-
Sendirian dan Sakit, Kakek di Gunungkidul Ditemukan Membusuk di Rumahnya
-
UMKM Dapat Pesanan Ekspor, Tapi Tak Sanggup Produksi? Ini Biang Keroknya
-
Dari Mucikari Hingga Penjual Bayi, 11 Tersangka TPPO di Yogyakarta Diringkus