Di bawah kepemimpinan Sultan Trenggono, Kerajaan Demak mampu menaklukkan atau menguasai wilayah Sunda Kelapa, Madiun, Tuban, Surabaya, Malang dan Blambangan.
Sultan Trenggono gugur setelah pertempuran menaklukkan Pasuruan pad 1946. Ia digantikan oleh Sunan Prawoto.
Kekacauan atau kemunduran Kerajaan Demak mulai terjadi setelah Trenggono gugur dalam peperangan melawan Panarukan pada 1546.
Setelah itu sejumlah calon raja bertikai, antara Sunan Prawoto dengan Arya Panangsang. Sunan Prawoto membunuh adik tiri Sultan Trenggono.
Di sisi lain, Arya panangsang mendapatkan dukungan Sunan Kudus untuk merebut Kerajaan Demak.
Arya Panangsang mengirimkan Rangkud, untuk membalas kematian ayahnya pada 1547. Perang perebutan tahta berakhir setelah Arya Panangsang dibunuh oleh Joko Tingkir, Adipati Pajang. Kemudian Joko Tingkir memindahkan kekuasaan Demak ke Pajang dan kerajaan itu diberi nama Kesultanan Pajang.
Adapun raja-raja yang pernah Memimpin Kerajaan Demak yakni:
- Raden Patah (1500-1518)
- Pati Unus (1518-1521)
- Sultan Trenggono (1521-1546)
Sementara itu bukti peninggalan Kerajaan Demak yang hingga kini masih ada yakni:
1. Masjid Agung Demak
Masjid ini didirikan oleh Walisongo pada 1479, hingga kini masih berdiri kokoh meski sudah beberapa kali direnovasi. Bangunan ini menjadi bukti sejarah kerajaan Demak dan menjadi pusat pengajaran dan penyebaran Islam di Jawa.
Baca Juga: Pemkot Bontang Bakal Bangun Istana Kesultanan Kutai di Guntung, Tujuannya?
2. Pintu Bledek
Dalam bahasa Indonesia, bledek artinya petir. Pintu ini dibuat oleh Ki Ageng Selo pada 1466. Pintu ini menjadi pintu utama Masjid Agung Demak. Diberi nama bledek karena dibuat dari petir yang menyambar. Pintu ini sekarang berada di museum.
3. Soko Tatal dan Soko Guru
Soko guru merupakan tiang berdiameter mencapai 1 meter yang berfungsi sebagai penyangga tegak dan kokohnya bangunan Masjid Agung Demak. Soko dibuat oleh Sunan Kalijaga.
Ia diperintahkan membuat semua tiang sendiri. Namun saat baru membuat tiga buah tiang setelah masjid siap berdiri. Sunan Kalijaga dengan terpaksa menyambungkan semua tatal atau potongan kayu sisa pembuatan tiga soko guru.
Dengan kekuatan spiritual, ia mengubahnya menjadi soko tatal atau soko guru yang terbuat dari tatal.
4. Bedug dan Kentongan
Bedug dan kentongan itu kini berada di Masjid Agung Demak.
5. Situs Kolam Wudhu
Tempat ini ada seiring berdirinya masjid Agung Demak. Namun saat ini kolam wudhu itu sudah tidak lagi digunakan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
Terkini
-
1 Tahun Prabowo-Gibran, Trah HB II Kritik Keras: Pemerintah Lamban Kembalikan Manuskrip Rampasan Geger Sepehi
-
Ambarrukmo Atisomya Hadirkan Kemewahan Warisan Budaya dan Pengalaman Tak Tertandingi di Yogyakarta
-
Kasus Korupsi Kuota Haji Kemenag Memanas, KPK Sasar Pengelola Travel Umroh di Jogja
-
Malioboro Bebas Emisi, Bentor segera Dihapus, Becak Listrik jadi Pengganti
-
UGM Gebrak Dunia Industri, Rektor Ova Emilia Ungkap Strategi Link and Match yang Tak Sekadar Jargon