SuaraJogja.id - Jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Bantul menurut data Gugus Tugas Covid-19 DIY per Rabu (3/11/2021) tercatat ada 35 kasus.
Menyikapi adanya kenaikan kasus tersebut, Ketua Harian Satgas Covid-19 Kabupaten Bantul Joko Budi Purnomo telah mengumpulkan para panewu-panewu yang berbatasan langsung dengan wilayah Kota Jogja. Para panewu menyampaikan kendala serta capaiannya terkait dengan penanganan Covid-19 di wilayahnya.
"Saya sudah mendengarkan berbagai kendala dan capaian yang telah dilakukan oleh Panewu di Kapanewon yang berbatasan wilayah dengan Kota Jogja," ujar Joko.
Ia menjelaskan, kendala yang dialami yaitu masih adanya warga atau masyarakat yang belum mau untuk divaksin, terkait izin penyelenggaraan kegiatan atau izin keramaian (pertunjukan atau hajatan), dan capaian vaksinasi serta peta wilayah sebaran penularan virus corona di setiap kapanewon.
"Itu kendala-kendala yang masih ditemui di lapangan," katanya.
Karena itu, dia menyatakan perlu adanya surat edaran untuk memperkuat upaya penewu dan lurah untuk masyarakat yang akan membuat kegiatan kerumunan harus ada izin dari satgas kapanewon melalui lurah. Selain itu, memperkuat vaksinasi bagi seluruh warga untuk pembentukan kekebalan komunitas. Optimalisasi jaga warga dan pelaksanaan disiplin protokol kesehatan.
“Yang terakhir adalah penerapan Peraturan Presiden (Perpres) nomor 24 tahun 2021, nanti akan kamj konsultasikan terlebih dahulu dengan Bupati dan Sekda. Jadi semua masyarakat yang akan mencari surat-surat di tingkat kapanewon harus membawa sertifikat vaksin," paparnya.
"Selain itu juga optimalisasi peran masing- masing lembaga untuk menguatkan masyarakat. Tingkatkan sinergitas dengan TNI dan Polri," tambahnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul Agus Budi Raharjo mengatakan akan melakukan tes swab secara acak di 120 sekolah dari jenjang SD hingga SMA/SMK. Tujuannya untuk mengantisipasi agar tidak muncul klaster sekolah.
Baca Juga: Antisipasi Bencana Hidrometerologi, 29 Pos Pantau Kebencanaan di Bantul Diaktifkan
"Pada minggu ini atau minggu depan, kami akan melakukan sampling swab ke sekolah-sekolah," ujarnya.
Jumlah sampling swab yang akan diambil per bulannya mencapai 700 orang. Sasarannya adalah murid ataupun guru.
"Ada 700 orang per bulan yang akan jadi sasaran tes swab secara acak. Tapi kalau semakin banyak yang menjalani tes swab akan semakin bagus," katanya.
Standar pelaksanaan tracing dan testing yakni terhadap 15 orang yang kontak erat dengan pasien Covid-19. Namun, angka tersebut juga tidak selalu menjadi patokan.
"Karena dilihat dari penularan Covid-19 di SMNK 1 Sedayu kemarin seluruh warga sekolah di sana kami swab sebanyak 350 orang," terangnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Skincare Reza Gladys Dinyatakan Ilegal, Fitri Salhuteru Tampilkan Surat Keterangan Notifikasi BPOM
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
- 3 Klub yang Dirumorkan Rekrut Thom Haye, Berlabuh Kemana?
- Pemain Liga Inggris Rp 5,21 Miliar Siap Bela Timnas Indonesia di SEA Games 2025
- Selamat Datang Jay Idzes! Klub Turin Buka Pintu untuk Kapten Timnas Indonesia
Pilihan
-
Ini Alasan Warga Pembuat Mural One Piece di Semanggi, Suka Menggambar dan Diminta Buat
-
Pembuktian Justin Hubner dan Pelampiasan Dean James, Dua Bek Timnas Indonesia Bentrok di Eredivise
-
Ekonomi RI Tumbuh 5,12 Persen, Pemerintah Jadi Mesin Utama Pendorong Pertumbuhan
-
Adu Kokoh Maarten Paes vs Emil Audero: Siapa Pilihan Kluivert di Kualifikasi Piala Dunia 2026?
-
Prediksi Starting XI Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Senjata Rahasia Garuda di Jeddah?
Terkini
-
Gugatan Ijazah Jokowi Ditolak PN Sleman: Sengketa Informasi, Bukan Ranah Pengadilan?
-
Siap-Siap! Akses ke Pantai Selatan Bantul Berubah Total: Pemindahan TPR, Titik Baru, Hingga TPR Darurat
-
Viral! Karcis Parkir 'Malioboro Rp50.000' Bikin Heboh, 2 Orang Diamankan Polisi
-
DIY Genjot Koperasi: Mampukah Yogyakarta Atasi Tantangan Pengurus 'Gaptek' Sebelum 2025?
-
Tol Jogja-Solo Seksi 2: Sudah 63 Persen Tapi Kok Mandek? Ternyata Gara-Gara Ini...