Kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa adalah Kerajaan Lumajang atau disebut juga Kerajaan Lamajang Tigang Juru. Menurut Agus Sunyoto dalam bukunya yang berjudul “Atlas Walisongo” kerajaan Islam tertua di Pulau Jawa bukanlah Kerajaan Demak, melainkan Kerajaan Lumajang. Setelah itu muncullah kerajaan kerajaan baru seperti Demak. Keislaman Lumajang telah muncul pada sekitar abad ke-12 Masehi, bersamaan dengan Kerajaan Singasari di bawah kekuasaan Sri Kertanegara.
Informasi yang sering dipublikasikan adalah Kerajaan Demak sebagai kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa dengan Raden Patah sebagai Raja pertama. Selain itu, informasi tentang Raden Patah yang durhaka terhadap ayahnya Majapahit yang akhirnya Kerajaan Majapahit kalah pun memberikan anggapan seolah-olah kedatangan agama Islam dipenuhi dengan peperangan dan kekerasan. Padahal Islam datang dengan perdamaian dan Kerajaan Demak muncul pada sekitar abad ke-16.
Bukti lain tentang Kerajaan Lumajang merupakan Kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa adalah, adanya pembahasan mengenai Lumajang di Prasasti Mula Malurung yang merupakan bagian dari Kerajaan Singasari. Prasasti Mula Malurung merupakan piagam pengesahan Desa Mula dan Desa Malurung. Prasasti ini berupa lempengan tembaga yang diterbitkan pada tahun 1255 oleh Kertanegara atas perintah ayahnya, Wisnuwardhana.
Selain dalam prasasti, nama Lamajang juga ditemui dalam kitab kuno seperti Kitab Negara Kertagama, Kitab Pararaton. Selain itu, Lamajang juga ditemui di dalam kidung seperti Kidung Ranggalawe, Kidung Harsawijaya, dan Kidung Panji Wijayakrama.
Kemudian pada Babad Tanah Jawi menyebut Lamajang berubah nama menjadi Lumajang. Nama Lamajang merupakan sebutan kuno untuk Lumajang yang pertama kali dipakai tahun 1177 saka atau 1255 Masehi.
Kerajaan Lumajang dipimpin oleh Nararya Kirana, putri Prabu Smingrat Wisnuwardana. Nararya yang kemudian memiliki putra yakni Arya Wiraraja. Arya merupakan keturunan Arya Pinatih di Bali yang diyakini beragama Islam.
Prasasti tersebut juga menerangkan bahwa Nararya Sminingrat memerintahkan putranya menjadi raja-raja bawahan. Mereka adalah Nararya Murdhaya atau Sri Kertanegara di Kediri, Nararya Turuk Baku di Glang-glang, Nararya Ranajaya di Hring, Nararya Shabajaya di lwa, Nararya Kirana di Lumajang, dan Nararya Kulup Kuda di Madira. Arya Wiraraja kemudian diberikan kesempatan untuk memimpin Pulau Jawa bagian Timur dan mendirikan pusat Kerajaan Lamajang di Dusun Biting, Desa Kutereno, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Lumajang.
Masa pemerintahan Arya Wiraraja menjadi puncak kemerdekaan Kerajaan Lumajang. Ia adalah seorang tokoh penting dalam peristiwa selama abad ke-12M. Ia terlibat dalam perjanjian tanah di kawasan Lamajang sebagai hasil membantu Raden Wijaya dalam menjatuhkan Jayakatwang dengan memanfaatkan Pasukan Tartar. Arya juga mengembangkan pembangunan di wilayah Kerajaan Lamajang dengan mengutamakan pertahanan militer di sekitar kawasan ibukota kerajaan.
Ia juga mengembangkan sungai di tepi desa agar terhubung langsung ke pelabuhan. Hal ini pun membuat Kerajaan Lumajang semakin banyak dikunjungi dan mempermudah segala urusan politik maupun ekonomi.
Baca Juga: Profil Sunan Gresik dan Sejarah Penyebaran Islam Jawa
Setelah mengalami masa-masa kejayaan, kerajaan yang menjadi awal persebaran agama Islam ini pun berakhir. Runtuhnya Kerajaan Lamajang karena adanya penyerangan oleh Jayanegara dari Majapahit. Selain itu, faktor runtuhnya Kerajaan Lumajang juga berkaitan dengan situasi politik. Kerajaan Lumajang akhirnya runtuh pada 1316M pasca meninggalnya Arya Wiraraja atas penyerangan Majapahit tersebut.
Demikian penjelasan lebih lanjut terkait Kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa yakni Kerajaan Lumajang. Meskipun berdiri dalam waktu singkat, kerajaan ini juga berperan penting dalam pembangunan dan penyebarluasan Agama Islam. Selanjutnya, kerajaan-kerajaan baru yang meneruskan penyebaran agama Islam seperti Kerajaan Demak dan sebagainya.
Kontributor : Annisa Fianni Sisma
Berita Terkait
-
Kisaran Harga Koin Kuno Peninggalan Kerajaan Majapahit, Capai Puluhan Juta
-
Ngaku Masih Punya Garis Keturunan, Gus Miftah Kena Nyinyir: Akhirnya Terjawab Penyebab Runtuhnya Kerajaan Majapahit..
-
Gus Miftah Ngaku Keturunan ke-18 Prabu Brawijaya, Muncul Silsilah Keluarga SBY dari Trah Majapahit: Saudaraan?
-
Prabu Brawijaya Cuma Cerita Legenda di Babad, Klaim Nasab Gus Miftah Lalu Berasal dari Mana?
-
Ngaku-ngaku Keturunan Prabu Brawijaya, Arkeolog BRIN Sebut Leluhur Gus Miftah Tokoh Fiktif: Tak Tercatat Sejarah!
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Prabowo Disebut Reshuffle Kabinet Sore Ini! Ganti 4 Menteri, Menhan Rangkap Menkopolhukam
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Dari Irigasi Kumuh ke Jalur Rafting: Gerakan Pemuda Sleman di Selokan Mataram Ini Inspiratif
-
Sultan HB X Tak Mau Komentari Figur Menteri, Tapi Ungkap Satu Harapan Ini untuk Prabowo
-
Sri Mulyani 'Ditendang' Demi Muluskan Ambisi Prabowo? Ekonom UGM Beberkan Strategi di Balik Reshuffle Kabinet
-
Pasien Korban Ricuh Polda DIY Dipulangkan, Tagihan Rumah Sakit Menggunung! Bagaimana Nasib Pembiayaan?
-
Bocah Pemancing Temukan Arca Kuno di Sungai Sleman: Diduga Peninggalan Mataram Kuno