SuaraJogja.id - Penularan klaster takziah dari Kalurahan Argorejo, Kapanewon Sedayu, Kabupaten Bantul sampai saat ini terus meluas. Bahkan klaster tersebut memicu munculnya klaster sekolah.
Ketua Harian Satgas Covid-19 Bantul Joko Budi Purnomo mengungkapkan, adanya dua klaster itu dampaknya 300 orang sejauh ini telah menjalani tracing. Dari jumlah tersebut sebanyak 80 siswa dinyatakan terpapar virus corona.
"Melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul kami melakukan gerakan testing maupun tracing. Hasilnya ada 80 siswa positif Covid-19," ujar dia kepada SuaraJogja.id, Jumat (5/11/2021).
Dijelaskannya, dari klaster sekolah itu menyebar sampai ke tiga kabupaten lainnya di DIY. Ketiga kabupaten yang dimaksud ialah Sleman, Kulon Progo, dan Gunungkidul.
"Jumlah orang yang tertulari Covid-19 kemudian merembet ke Sleman sebanyak 57 kasus, Kulon Progo 17 kasus, dan Gunung Kidul satu kasus," katanya.
Klaster itu menyebar ke tiga kabupaten itu karena sebanyak 78 siswa tersebut berasal dari sana. Siswa-siswa itu ada yang bersekolah di SMKN 1 Sedayu, SMPN 2 Sedayu, dan SDN Sukoharjo.
"Rantai penularan meluas karena siswanya ada yang berasal Sleman, Kulon Progo, dan Gunungkidul. Kami terus melakukan tracing," katanya.
Agar penularan virus corona di lingkup pendidikan tidak semakin luas, Joko memutuskan untuk menutup tiga sekolah itu. Ia belum tahu kapan sekolah akan kembali dibuka.
"Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul bersama Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) untuk sementara menutup tiga sekolah. Belum tahu akan dibuka kapan, tergantung dengan perkembangan kasus Covid-19 di lapangan karena terus dilakukan tracing," ucapnya.
Baca Juga: Muncul Klaster Covid-19, Bupati Bantul Sebut Masyarakat Mulai Abai Protokol Kesehatan
Terjadinya penambahan kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19 berimbas pada kenaikan pasien Covid-19 yang menjalani isolasi. Menurut dia, 10 hari yang lalu, jumlah pasien yang diisolasi sebanyak 71 orang.
"Terpaksa hari ini di Bantul ada kenaikan yang isolasi menjadi 111 orang. Padahal 10 hari kemarin baru 71 orang," jelasnya.
Langkah lainnya yang akan dilakukan yaitu melakukan monitoring supervisi terhadap proses disiplin protokol kesehatan (prokes) di sekolah-sekolah. Pihaknya juga sudah melakukan survei perilaku masyarakat terhadap prokes.
"Sekarang kami sudah survei perilaku masyarakat terhadap prokes, terutama di lingkungan pendidikan. Jangan sampai penambahan Covid-19 berlangsung lagi, kami betul-betul ketat sekarang," tegasnya.
Kepala Dinkes Bantul Agus Budi Raharjo menyampaikan, akan melakukan tes swab berbasis PCR secara acak ke 120 sekolah. Dalam satu bulan ditargetkan ada 700 warga sekolah yang menjalani swab PCR acak.
"Ada 700 orang per bulan yang akan jadi sasaran tes swab secara acak. Tapi kalau semakin banyak yang menjalani tes swab akan semakin bagus," katanya.
Berita Terkait
-
Update 5 November: Tambah 518, Positif Covid-19 Indonesia Jadi 4.247.320 Orang
-
Sebanyak 6 Orang Positif Covid-19 di Batam, Termasuk Balita 4 Tahun
-
Alhamdulillah, Ratusan Guru dan Siswa Peserta PTM di Bandung Sembuh dari COVID-19
-
Muncul Klaster Covid-19, Bupati Bantul Sebut Masyarakat Mulai Abai Protokol Kesehatan
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
'Jangan Main-main dengan Hukum!' Sultan HB X Geram Korupsi Seret Dua Mantan Pejabat di Sleman
-
Rektor UII Pasang Badan: Jamin Penangguhan Penahanan Aktivis Paul yang Ditangkap di Yogyakarta
-
Sisi Gelap Kota Pelajar: Imigrasi Jogja Bongkar Akal-akalan Bule, Investor Bodong Menjamur
-
Jejak Licik Investor Fiktif Yordania di Jogja Terbongkar, Berakhir di Meja Hijau
-
Waspada! BPBD Sleman Ingatkan Bahaya Cuaca Ekstrem di Oktober, Joglo Bisa Terangkat Angin