SuaraJogja.id - Klasifikasi makhluk hidup dilakukan untuk tujuan ilmu pengetahuan. Dengan mengetahui sifat atau ciri-ciri dari setiap makhluk hidup, peneliti bisa melakukan pengelompokan makhluk hidup untuk penelitian lebih detail.
Peneliti asal Inggris, John Ray, menjadi orang pertama yang punya gagasan untuk pengklasifikasian makhluk hidup. Hal ini kemudian disempurnakan ahli botani asal Swedia, Carl Von Linne (1707-1778).
Jika pengelompokan makhluk hidup sudah dilakukan, dengan dasar klasifikasi, kita bisa mengetahui bagaimana hewan atau tumbuhan hidup, tumbuh, mencari makan hingga berkembang biak.
Pengelompokan bisa menggunakan cara membuat unit-unit bersusun atau ada hierarki. Tingkatan dimulai dari yang paling kecil hingga paling besar. Ilmu yang mempelajari prinsip dan cara pengelompokan makhluk hidup ke dalam setiap golongan disebut dengan taksonomi atau sistematik.
Cara kerja ilmu taksonomi dilakukan dengan membentuk takson. Takson dibentuk dengan mengidentifikasi objek atau makhluk hidup yang diteliti dengan mencari persamaan atau perbedaannya.
Dalam perjalanan waktu, klasifikasi makhluk hidup terus berkembang. Mulai dari klasifikasi 2 kingdom (hewan, tumbuhan), klasifikasi 3 kingdom (animalia, plantae, protista), klasifikasi 4 kingdom (plantae, animalia, protoctista, monera) serta klasifikasi 5 kingdom dan klasifikasi 3 domain 6 kingdom.
Dua klasifikasi inilah yang akan dibahas dalam artikel ini. Berikut pembahasannya:
Klasifikasi Makhluk Hidup 5 Kingdom
Klasifikasi 5 kingdom dikemukakan Robert H. Whittaker pada tahun 1969. Klasifikasi ini dilakukan dengan membagi makhluk hidup dalam lima kelompok, yakni monera, protista, jamur, tumbuhan dan hewan.
Baca Juga: Biasa Dijadikan Bahan Makanan Berkuah, Ini 5 Manfaat Jamur Enoki
Kingdom Monera merupakan kelompok organisme prokariotik. Artinya, inti sel dari kelompok ini belum memiliki membran inti. Meski begitu, organisme ini memiliki bahan inti berupa asam inti atau deoxyribonucleic acid (DNA).
Organisme yang termasuk dalam Kingdom Monera memiliki ciri bersel satu, tidak memiliki prokariot atau selaput inti, dapat membuat makanan sendiri dan berpindah-pindah. Monera dibagi menjadi dua, yakni bakteri dan alga biru.
2. Protista
Protista merupakan makhluk hidup bersel satu atau banyak, yang telah memiliki membran inti atau selnya bersifat eukariot. Protista memiliki sifat yang menyerupai hewan, tumbuhan dan jamur. Semua makhluk hidup eukariot yang bukan merupakan hewan dan tumbuhan masuk dalam kelompok Protista.
Kelompok protista memiliki sifat aerobik dan menggunakan mitokondria untuk respirasi. Lalu, Protista memiliki flagela atau cilia yang mampu berkembang secara aseksual atau seksual. Kelompok Protista terdiri dari ganggang, protozoa, jamur lendir dan jamur air.
3. Jamur (Fungi)
Kelompok Jamur memperoleh makanan dengan cara mengurai bahan organik makhluk hidup yang sudah mati. Jamur tidak berklorofil, berspora, tidak memiliki akar, batang dan daun. Jamur biasanya hidup di tempat lembab dan bersifat saprofit dan parasit.
Tubuh jamur terdiri atas benar-benar halus yang disebut hifa. Hifa saling bersambung membentuk miselium. Jamur roti, ragi tape, jamur tiram putih dan jamur kayu termasuk dalam kelompok makhluk hidup Jamur.
Kingdom Plantae merupakan kelompok tumbuhan bersel banyak yang mampu berfotosintesis. Fotosintesis dapat dilakukan karena tumbuhan tersebut memiliki klorofil dan membutuhkan sinar cahaya sebagai energi untuk membuat makanan.
Kingdom Plantae dipecah dalam dua kelompok, yakni tumbuhan yang tidak berpembuluh, seperti lumut, serta tumbuhan berpembuluh, seperti tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji.
Kingdom Animalia merupakan kelompok hewan yang hidup dengan cara memakan makhluk hidup lainnya. Kingdom Animalia dipecah dalam dua kelompok, yakni hewan tidak bertulang belakang atau avertebrata dan hewan bertulang belakang atau vertebrata.
Hewan avertebrata terdiri dari hewan berpori (spongilla), hewan berongga (ubur-ubur), vermes (cacing), Mollusca (cumi-cumi, gurita, siput), Arthropoda (kalajengking, lipan). Hewan Vertebrata terdiri dari kelompok Pisces (ikan), Amphibia (katak), reptilia (ular, buaya), Aves (burung, ayam), dan mamalia (sapi, kambing orangutan).
Klasifikasi Makhluk Hidup 3 Domain 6 Kingdom
Klasifikasi makhluk hidup 3 Domain 6 kingdom dikemukakan Carl Woese pada tahun 1909. Sistem ini sejatinya mirip dengan klasifikasi makhluk hidup 5 kingdom. Bedanya, pada kelompok Kingdom Monera, sistem ini membagi menjadi dua, yakni Eubacteria dan Archaebacteria.
6 kingdom tersebut dimasukkan dalam 3 domain. Domain Bacteria berisi Kingdom Eubacteria, Domain Archaea berisi Kingdom Archaebacteria dan Domain Eukarya berisi kingdom animalia, plantae, protista dan jamur atau fungi.
Demikian pembahasan mengenai klasifikasi makhluk hidup. Semoga bisa bermanfaat dalam menambah ilmu tentang tumbuhan dan hewan.
Kontributor : Lukman Hakim
Tag
Berita Terkait
-
Tips Membersihkan Jamur di Layar HP: Aman, Mudah, dan Ampuh
-
Rekomendasi 7 Parfum Sepatu Terbaik untuk Mengatasi Bau Tak Sedap dan Jamur
-
5 Rekomendasi Cat Anti Jamur dan Anti Lembap Terbaik 2025, Tahan Musim Hujan dan Panas
-
10 Cat Interior Anti Jamur dan Anti Lembap untuk Mempercantik Rumah, Mulai Rp90 Ribuan
-
7 Rekomendasi Cat Kamar Anti Jamur Terbaik: Tahan Lembap dan Tetap Estetik
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Warga Jogja Wajib Tahu! Ini Daftar Wilayah Rawan Banjir dan Longsor saat Musim Hujan
-
Krisis Lahan Kuburan, Yogyakarta Darurat Makam Tumpang: 1 Liang Lahat untuk Banyak Jenazah?
-
Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
-
Peringatan Keras BMKG: Jangan Dekati Pantai Selatan Jogja, Ombak Ganas 4 Meter Mengintai!
-
Waspada Bencana Hidrometeorologi! Cuaca Ekstrem Intai Yogyakarta Hingga November