SuaraJogja.id - Jajaran Ditresnarkoba Polda DIY berhasil mengungkap jaringan peredaran obat keras ilegal lintas provinsi. Sebanyak 1,3 juta lebih butir obat keras ilegal berhasil disita dari tangan pelaku.
Sebenarnya apa efeknya jika obat keras ilegal itu dikonsumsi oleh masyarakat?
Kasubdit II Ditresnarkoba Polda DIY AKBP Erma Wijayanti Yusriani mengatakan bahwa ada sejumlah efek yang akan dirasakan seseorang setelah mengkonsumsi obat-obatan keras ilegal tersebut. Termasuk mempengaruhi sistem syaraf yang bersangkutan.
"Jadi kalau konsumsi obat-obatan keras ilegal itu akan mempengaruhi syaraf secara cepat ya, dalam arti mungkin memberi ketenangan, semacam pil sapi lah," kata Erma kepada awak media, di Mapolda DIY, Selasa (9/11/2021).
Baca Juga: Dua Orang Terduga Klitih Diamankan Warga di JJLS Usai Ancam Pengguna Jalan Pakai Celurit
"Minum tidak sesuai aturan. Jadi mereka bisa konsumsi 3-5 (butir) gitu lalu menimbulkan kepercayaan diri yang lebih, keberanian," sambungnya.
Erma menuturkan bahwa tidak jarang justru anak-anak yang terlibat dalam konsumsi obat-obatan keras ilegal ini. Terlebih lagi dengan harga eceran setiap pil yang tidak terlalu mahal atau mudah dijangkau.
"Kalau misalnya ini (pil strip trihexyphindyl) satu lembar isi 10 itu harga Rp40 ribu. Jadi harganya memang terjangkau," terangnya.
Bahkan disebutkan Erma, perilaku kejahatan jalanan atau sering disebut klitih yang kerap terjadi di wilayah DIY itu berlatar belakang dari konsumsi obat-obatan ini.
"Kalau di Jogja itu anak-anak kalau biasanya klitih itu latar belakang dari sini pasti. Jadi bukan dari sabu atau apa pasti dari sini (obat-obatan keras ilegal)," ungkapnya.
Baca Juga: Prihatin Marak Kejahatan Jalanan, Mahasiswa UNY Kembangkan Aplikasi Kurangi Klitih
Kabid Humas Polda DIY Kombes Yuliyanto mengimbau kepada semua pihak terkhusus orang tua bisa memberi pengawasan lebih kepada anak-anaknya. Agar tidak terjerumus ke dalam penyalahgunaan obat-obatan keras ilegal tersebut.
Berita Terkait
-
Jaringan Ganja Antar Provinsi Jogja-Medan-Aceh Dibongkar, 1 Kg Lebih Ganja Disita!
-
Ulasan Buku Jogja Bab Getih dan Klitih, Ketika Kemanusiaan Tergerus Kekerasan
-
Lebih Dekat dengan Dirlantas Polda DIY Kombes Pol Alfian Nurizal: Sempat Gagal Tes Polisi hingga Aktif Bantu Warga
-
LEKAT: Kombes Pol Alfian Nurrizal, Dirlantas Polda DIY yang Hobi Turun ke Jalan
-
Teka-teki Kasus Mutilasi Mahasiswa UMY, Misteri Kematian Korban hingga Menunggu Proses Hukum
Tag
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Jogja Hadapi Lonjakan Sampah Pasca Lebaran, Ini Strategi Pemkot Atasi Tumpukan
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa
-
Solusi Anti Pesing Malioboro, Wali Kota Jogja Cari Cara Antisipasi Terbaik
-
Praktisi UGM Rilis 2 E-Book Kehumasan: Solusi Jitu Hadapi Krisis Komunikasi di Era Digital