SuaraJogja.id - Pergaulan bebas adalah bentuk perilaku yang melanggar norma agama dan norma kesusilaan. Banyak orang telah mengetahui bahaya dari pergaulan bebas.
Namun hingga saat ini tingkat kenakalan remaja ataupun tindakan-tindakan yang termasuk dalam pergaulan bebas masih menjadi urgensi penanganan kenakalan remaja.
Hal tersebut membuktikan belum efektifnya edukasi tentang bahaya pergaulan bebas. Oleh karena itu, berikut penjelasan lebih lanjut terkait pergaulan bebas.
Baca Juga: Macam-macam Norma: Pengertian, Contoh, dan Sanksi Jika Melanggar
Menurut Ricky Firmansyah dkk, Pergaulan bebas merupakan perilaku negatif karena termasuk pelanggaran norma agama dan kesusilaan. Pengertian lain pergaulan bebas adalah pergaulan yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Tindakan pergaulan bebas berupa penyalahgunaan narkoba, seks bebas, hura-hura dan lain sebagainya. Pergaulan bebas merupakan perilaku pertemanan yang tidak terikat peraturan dan norma sosial yang berlaku di masyarakat.
Faktor penyebab adanya pergaulan bebas adalah karena gagalnya remaja menyerap norma agama dan pancasila, adanya rasa kecewa terhadap keluarga, pengaruh globalisasi, rendahnya kontrol diri, nilai-nilai keagamaan yang kurang, ekonomi, tidak berhati-hati dalam berteman, dan sebagainya.
Oleh karena itu pentingnya pendidikan sejak dini sebagai bekal seseorang untuk mampu melakukan kontrol diri.
Baca Juga: Dear Milenial, Pesan Bupati Bogor Jika Ingin Jadi Pemuda Berkualitas Hindari Ini...
Pentingnya edukasi terkait norma akan membantu seorang anak menghindari diri dari tindakan yang tidak sesuai dengan norma.
Bentuk-bentuk Pergaulan Bebas
Pergaulan bebas terdiri dari banyak bentuk diantaranya yakni seperti seks di luar nikah, minum-minuman keras, tawuran, penyalahgunaan narkoba. Seks di luar nikah merupakan bentuk penyimpangan seksual.
Beberapa anak yang terlanjur melakukan hubungan seks di luar nikah akan mendapatkan konsekuensi dari tindakannya.
Beberapa konsekuensi tersebut adalah pengalaman buruk, trauma, sanksi sosial, hingga putus sekolah apabila pelaku hingga hamil untuk mengurus anaknya.
Faktor terjadinya seks bebas ini ada bermacam-macam seperti timbulnya rasa ingin coba-coba, tertarik, terlalu berlebihan dalam mengungkapkan kasih sayang, tertipu, dipermainkan, dipaksa, terpaksa, dan sebagainya.
Tentu saja hal ini adalah tindakan yang melanggar norma sosial, norma agama, norma kesusilaan. Hal-hal tersebut dapat menghancurkan masa depan anak.
Bentuk pergaulan bebas selanjutnya yakni minum-minuman keras. Minuman keras merupakan segala bentuk minuman yang memabukkan.
Konsekuensi dari tindakan minum-minuman keras cenderung kepada diri sendiri, tetapi apabila menyebabkan seseorang hilang kendali, dampak yang ditimbulkan pun dapat terjadi kepada masyarakat.
Selanjutnya yakni adalah tawuran. Taruwan berasal dari bahasa Jawa yang artinya perkelahian massal. Tindakan kekerasan secara kolektif ini dapat merusak fasilitas umum bahkan menghilangkan nyawa seseorang. Tentu saja hal ini akan banyak kerugian daripada manfaatnya.
Penyalahgunaan narkoba. Narkoba merupakan obat-obatan yang dapat digunakan untuk penyembuhan penyakit tertentu dalam jumlah sesuai takaran. Namun apabila penggunaan narkoba tidak sesuai aturan tentu saja menjadi tindakan penyalahgunaan.
Dampak dilakukannya penyalahgunaan narkoba adalah reaksi berlebihan pada tubuh pecandu dan tidak mudah untuk berhenti. Oleh karena itu, pentingnya pendidikan anti narkoba kepada remaja hingga dewasa agar tidak terjerumus kedalam pergaulan buruk.
Pergaulan bebas adalah tindakan yang menentang norma-norma yang hidup dan berlaku di masyarakat. Apabila suatu aturan ditentang, tentu pelaku akan mendapatkan konsekuensi.
Konsekuensi yang didapatkan tidak selalu konsekuensi hukum, tetapi hancurnya hidup orang tersebut juga dampak dari pergaulan bebas. Dampak adanya pergaulan bebas yakni menurunnya semangat belajar, sakit-sakitan, putus sekolah, hamil di luar nikah, hidup sulit, hilangnya harga diri, hancurnya masa depan, dan lain sebagainya.
Demikian penjelasan tentang pergaulan bebas. Berdasarkan penjelasan di atas, pergaulan bebas sangat merugikan banyak orang, bukan hanya diri sendiri tetapi juga orang lain.
Oleh karena itu, pentingnya peran orang tua, guru, dan orang disekitar anak-anak untuk terus mengawasi dan memberikan edukasi pentingnya mengontrol diri dalam pertemanan agar tidak terjerumus ke dalam pergaulan bebas.
Kontributor : Annisa Fianni Sisma
Berita Terkait
-
Akibat Pergaulan Bebas, Ayu Aulia Tak Bisa Hamil dan Rahim Harus Diangkat Gegara Membusuk
-
Ulasan Novel 'Dark Love', Dunia Remaja dan Fenomena Pacaran yang Kebablasan
-
Para Ayah Harus Tahu, Ini Cara Agar Anak Perempuan Terhindar dari Pergaulan Bebas
-
Pemberitaan Putusan DKPP bagi Hasyim Asy'ari sebagai Mantan Ketua KPU
-
Ulasan Novel Dark Love, Pergaulan Bebas Berujung Penyesalan
Tag
Terpopuler
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
Pilihan
-
Bobotoh Bersuara: Kepergian Nick Kuipers Sangat Disayangkan
-
Pemain Muda Indonsia Ingin Dilirik Simon Tahamata? Siapkan Tulang Kering Anda
-
7 Rekomendasi HP Rp 5 Jutaan Terbaik Mei 2025, Memori Lega Performa Ngebut
-
5 Mobil Bekas Murah di Bawah Rp80 Juta, Kabin Longgar Cocok buat Keluarga Besar
-
Simon Tahamata Kerja untuk PSSI, Adik Legenda Inter Langsung Bereaksi
Terkini
-
Penggugat Tolak Mediasi Soal Ijazah Jokowi di PN Sleman, Kuasa Hukum UGM Bilang Begini
-
Prabowo Resmikan Koperasi Merah Putih, Siapkah Yogyakarta Jadi Contoh Ekonomi Kerakyatan?
-
90 Persen Alat Produksi PT MTG Ludes Terbakar di Sleman, 3 Kontainer Siap Ekspor Hangus
-
Kebakaran Pabrik Garmen di Sleman: Buruh Terancam PHK, Koalisi Rakyat Jogja Geruduk DPRD DIY
-
Selamatkan Industri Ekspor! Strategi Jitu Hadapi Gempuran Tarif AS: TKDN Jadi Kunci?