
SuaraJogja.id - Hari Pahlawan diperingati tanggal 10 November setiap tahunnya. Perang kemerdekaan tidak lepas dari cerita kepahlawanan Panglima Besar Jenderal Seodirman. Panglima Besar Jendral Sudirman rela bergerilya dari satu tempat ke tempat yang lain demi mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Gerilya Jenderal Sudirman menjadi catatan sejarah dari era kemerdekaan bangsa ini. Persinggahan demi persinggahan dilakukan Panglima Besar Jederal Sudirman untuk bersembunyi dari kejaran pasukan musuh
Strategi gerilya Panglima Besar Jenderal Sudirman ke berbagai wilayah memang membekas di benak masyarakat. Di setiap yang digunakan Jenderal Sudirman sebagai singgah selalu menyisakan cerita bagi masyarakat sekitar ataupun bahkan pemilik rumah yang digunakan sebagai tempat singgah
Di Gunungkidul, beberapa tempat tercatat pernah menjadi lokasi persinggahan untuk bersembunyi dan mengatur strategi perang menghadapi agresi militer Pasukan Belanda.
Salah satunya adalah di Padukuhan Karengtengah Kalurahan Karangduwet Kapanewon Paliyan. Panglima Besar Jenderal Sudirman tercatat pernah singgah di salah satu rumah. Rumah tersebut kini ditinggali pasangan suami istri, Siswo Suparjiyo (90) dan Samiyem (70). Di depan rumahnya, kini telah dibangun sebuah monumen kecil berbentu tandu panglima Besar Jenderal Sudirman.
Baca Juga: Mengenal Sosok Ismail Marzuki, yang Tampil di Google Doodle Hari Pahlawan
Pasangan suami istri ini juga sempat menyaksikan kehadiran Panglima Besar Jenderal Sudirman. Saat itu, keduanya masih anak-anak dan belum menjadi pasangan suami istri. Samiyemlah yang menjadi saksi jika rumahnya pernah didatangi Panglima Besar Jenderal Sudirman. Wanita ini masih teringat penuh di benaknya apa yang dilakukan dan apa yang diminta oleh Pahlawan Nasional tersebut.
Saat Panglima Besar Jenderal Sudirman datang, Samiyem masih usia 10 tahun. Suatu sore kira-kira pada pertengahan tahun 1948, Samiyem mengaku tengah asyik bermain di belakang rumah bersama tiga kakaknya. Waktu itu, ia bersama dengan ketiga kakanya kaget karena sekitar pukul 16.00 WIB, ada seorang laki-laki berpakaian serba hitam ditandu oleh beberapa orang prajurit berpakaian gelap.
Samiyem mengaku sangat kaget dan juga ketakutan hingga ia harus memburu ibunya di dapur. Samiyem lantas memegangi kain jarit yang melilit tubuh bagian bawah ibunya. Samiyem merajuk karena merasa ketakutan dengan kedatangan pria bertandu dengan sejumlah orang bersenjata. Samiyem mengaku khawatir akan terjadi sesuatu yang buruk menimpa keluarganya.
"Kulo ngrengik, mbok mbok kui sopo mbok aku wedi (saya merajuk. Ibu, itu siapa saya takut)," papar Samiyem mengenang kala itu.
Kala itu, Samiyem mengaku belum mengetahui jika orang yang ditandu tersebut adalah Panglima Besar Jenderal Sudirman. Karena yang ia tahu, beberapa orang pengawal tersebut sangat patuh dengan perintah orang bertandu tersebut. Sehingga wajar ketakutannya muncul apalagi saat itu masih dalam situasi perang. Desingan suara peluru masih sering terdengar di wilayah kampung mereka.
Baca Juga: Jadi Inspektur Upacara, Mentan Ajak Jajarannya Hidupkan Semangat Kepahlawanan
Namun saat itu, ibunya berusaha menentramkan hati Samiyem kecil. Ibunya mengatakan, lelaki yang ditandu itu adalah Jendral Sudirman, pemimpin perang bangsa Indonesia. Ibunya mengatakan, Samiyem bersama kakak-kakaknya harus bersikap baik dan melayani tamu tersebut dengan senang hati. Dan yang terpenting adalah menjaga rahasia kedatangan jenderal Sudirman itu.
Berita Terkait
-
Menjelajahi Desa Wisata Nglanggeran: Desa Wisata Terbaik Dunia
-
Liburan ke Gunungkidul? Jangan Sampai Salah Pilih Pantai! Ini Dia Daftarnya
-
Viral STY Muncul di Jalan Jenderal Sudirman Dijaga 2 Pria Kekar, Ada Apa?
-
3 Gempa Berkekuatan Lebih dari Magnitudo 5 Guncang Indonesia Kurang dari Sehari
-
Kenali Ciri-Ciri Rip Current, Arus Kuat Pantai Drini yang Seret Belasan Siswa SMP Mojokerto
Terpopuler
- Pascal Struijk Aneh dengan Orang Indonesia: Kok Mereka Bisa Tahu
- 3 Klub BRI Liga 1 yang Memutuskan Pindah Homebase Musim Depan, Dua Tim Promosi Angkat Kaki
- Pascal Struijk: Saya Pasti Akan Memilih Belanda
- Bakal Bela Timnas Indonesia, Pascal Struijk: Saya Tak Akan Berubah Pikiran
- Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp60 Jutaan: Pilihan untuk Keluarga Baru, Lengkap Perkiraan Pajak
Pilihan
-
Geely Auto Luncurkan Galaxy Cruiser, Mobil Berteknologi Full AI di Auto Shanghai 2025
-
Jakmania Bersuara: Lika Liku Sebarkan Virus Orange di Kandang Maung Bandung
-
Ikuti Jejak Doan Van Hau, Bintang Thailand Kena Karma Usai Senggol Timnas Indonesia?
-
Hasil BRI Liga 1: Dibantai Borneo FC, PSIS Semarang Makin Terbenam di Zona Degradasi
-
5 Rekomendasi HP dengan Kecerahan Layar Maksimal di Atas 1000 Nits, Jelas dan Terang di Luar Ruangan
Terkini
-
Jabatan Penting di Sleman Segera Diisi, Bupati Sleman Prioritaskan Eselon 3 dan 4
-
Bupati Sleman "Diwanti-wanti" Sultan: Pesan Mendalam di Balik Gelar Baru dari Keraton Yogyakarta
-
Rumah dan Bengkel di Pakem Sleman Terbakar, Api Diduga Bermula dari Ledakan Aki
-
Juru Kunci Liga 1: PSS Sleman Terancam Degradasi? Janji Manis Manajemen Bikin Penasaran
-
Akhirnya Punya Rumah Sendiri, DPRD DIY Bangun Gedung Baru Rp293 M usai Puluhan Tahun Numpang