SuaraJogja.id - Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan DIY telah melakukan investigasi ke Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta pada Selasa (9/11/2021). Hal ini sebagai tindaklanjut dugaan penyiksaan yang dialami para mantan warga binaan permasyarakatan (WBP) Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta.
Ketua ORI Perwakilan DIY Budi Masturi mengaku belum bisa memberikan secara lengkap terkait dengan hasil investigasi tersebut. Namun sejauh ini hasil pemeriksaan sementara masih sesuai dengan yang disampaikan para pelapor beberapa waktu lalu.
"Hasilnya saya belum bisa cerita detail karena ini masih dalam pengolahan. Kami sedang merencanakan untuk pengambilan data gelombang yang kedua, tapi sejauh ini hasilnya sih masih sejalan ya dengan apa yang disampaikan para pelapor," kata Budi saat dihubungi awak media, Rabu (10/11/2021).
Seperti diketahui, ORI DIY menerima laporan dari sejumlah eks Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta pada Senin (1/11/2021) lalu. Laporan itu terkait dengan dugaan tindakan penyiksaan oleh oknum-oknum di Lapas Pakem tersebut.
Baca Juga: Datangi Lapas Narkotika Pakem, Komnas HAM Selidiki Dugaan Penyiksaan Warga Binaan
Hingga Jumat, (5/11/2021) kemarin tercatat sudah ada 58 orang yang terdiri dari saksi dan mantan WBP yang mengaku sebagai korban penyiksaan di lapas tersebut.
Budi sendiri masih belum bisa menuturkan jumlah total petugas yang disebut oleh para pelapor. Petugas-petugas yang namanya muncul dalam laporan itu dinilai memiliki peran signifikan dalam dugaan kasus penganiayaan para eks WBP itu, sehingga para petugas di dalam laporan itu sudah diprioritaskan untuk dimintai keterangannya.
"Kita nilai itu dia (para petugas di dalam laporan) memiliki peran yang sangat signifikan untuk terjadi terlaksananya bentuk-bentuk yang diduga sebagai kekerasan itu, sehingga diprioritaskan untuk kita ambil keterangannya," ungkapnya.
"Seperti yang berkenaan dengan pemaksaan onani dengan timun, kemudian siram air seni itu ada nama-nama WBP dan petugas lapas yang disebutkan juga. Dipukul dengan selang itu ada nama-nama yang disebutkan, itu kita prioritaskan untuk kita kumpulkan informasinya," sambungnya.
Namun terkait investigasi di lapas kemarin, Budi menyebutkan, setidaknya ada sekitar 10 orang dari pihak Lapas Narkotika yang dimintai keterangan saat itu. Jumlah itu di luar dari lima petugas lapas yang sudah ditarik oleh Kanwil Kemenkumham DIY terkait dugaan kasus penganiayaan itu.
Baca Juga: Tindaklanjuti Dugaan Penyiksaan di Lapas Narkotika, Kemenkumham DIY Temui Komnas HAM
ORI DIY sendiri sudah menjadwalkan secara khusus terkait pemeriksaan terhadap lima petugas lapas itu. Sementara ini kelima petugas itu masih dimintai keterangan oleh Kanwil Kemenkumham DIY.
Berita Terkait
-
Temuan Mayat Pria di Gedung Ombudsman RI Bikin Gempar, Begini Kronologinya!
-
Ada Potensi Maladministrasi dalam Pengembangan Coretax, Ombudsman Turun Tangan
-
Ngeluh Sulit Selesaikan Kasus karena Bokek, ORI 'Ngemis-ngemis' Dukungan DPR Imbas Anggaran Dipangkas Prabowo
-
Derita Pengguna CoreTax, Ombudsman: Keluhan Segera Ditindaklanjuti
-
Temukan Persoalan Distribusi Elpiji 3 Kilogram, Ombudsman Beberkan Hasil Pengawasan
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Jogja Hadapi Lonjakan Sampah Pasca Lebaran, Ini Strategi Pemkot Atasi Tumpukan
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa
-
Solusi Anti Pesing Malioboro, Wali Kota Jogja Cari Cara Antisipasi Terbaik
-
Praktisi UGM Rilis 2 E-Book Kehumasan: Solusi Jitu Hadapi Krisis Komunikasi di Era Digital