SuaraJogja.id - Komnas HAM mendatangi Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta di Pakem, Sleman pada Rabu (10/11/2021). Kunjungan ini terkait dengan penyelidikan lebih lanjut terkait dengan laporan dugaan tindak penyiksaan yang dialami oleh sejumlah mantan warga binaan.
Berdasarkan pantauan SuaraJogja.id di Lapas Pakem, tim penyelidik yang terdiri dari empat orang itu tiba di lokasi sekitar pukul 09.20 WIB. Para penyidik langsung masuk ke dalam kantor lapas lalu keluar kembali pada 11.50 WIB.
"Kami ada berempat yang ditugaskan ke sini, ada saya Tama, Nina, Dita, Unggul, kami berempat statusnya sebagai penyelidik untuk kasus yang saat ini sedang menjadi perhatian publik di Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta, biasa dikenal Lapas Pakem," kata Ketua Tim Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM, Tama Tamba kepada awak media.
Tama menuturkan, kegiatan ini sebagai tindak lanjut dari laporan para eks warga binaan yang diduga mengalami tindakan penyiksaan di lapas tersebut.
"Ini sesuai tugas kami untuk melakukan mandat kewenangan pemantauan penyelidikan. Sebelumnya memang kami menerima aduan dari masyarakat terutama dari korban yang mengalami dugaan tindakan penyiksaan," ungkapnya.
Lebih lanjut, kata Tama, terkait dengan hasil penyelidikan sendiri belum dapat disimpulkan saat ini. Tim penyelidik masih terus mengumpulkam data-data lain terkait dengan laporan tersebut.
"Jadi untuk sampai saat ini kami belum bisa menyimpulkan hasilnya karena kami masih bekerja sejak pagi secara marathon sampai sore nanti," tuturnya.
"Hasilnya belum bisa kami sampaikan karena memang masih proses bekerja gitu," sambungnya.
Tama mengungkap tidak ada target waktu secara spesifik terkait penyelidikan tersebut dilangsungkan. Namun berdasarkan rencana yang telah disusun tim penyelidik dari Komnas HAM itu akan berada di Yogyakarta hingga Kamis (11/11/2021) besok.
Baca Juga: Tindaklanjuti Dugaan Penyiksaan di Lapas Narkotika, Kemenkumham DIY Temui Komnas HAM
"Target waktu yang jelas kami bertugas hingga hari Kamis. Besok kami akan ada agenda di Kanwil DIY setelah itu kami akan kembali ke Jakarta untuk lapor kepada pimpinan," ujarnya.
Ia melanjutkan hasil penyelidikan di lapangan sendiri nantinya akan bersifat konfidensial. Sehingga belum akan diungkap kepada umum.
Termasuk juga mengenai data berapa jumlah korban yang melaporkan ke Komnas HAM terkait kasus ini. Sebab hal itu juga berkaitan dengan profil dan perlindungan mereka sebagai pengadu di Komnas HAM.
Ditanya terkait upaya-upaya investigasi yang dilakukan, Tama memastikan tetap sesuai dengan prinsip kerja Komnas HAM khususnya terkait imparsialitas atau tidak memihak. Pasalnya sebelum melakukan investigasi ke Lapas Pakem, jawatannya juga sudah meminta keterangan para eks WBP.
"Dari korban itu sudah, mereka sudah menyampaikan aduan, kami juga sudah pernah melakukan virtual zoom meeting, secara langsung dan hari ini kami juga bertemu dengan pihak lapas dengan menghadirkan beberapa pegawai yang akan kami temui dan mintai keterangannya," ucapnya.
Diharapkan tidak ada pihak-pihak yang terlewat untuk dimintai keterangan dalam kasus ini. Sehingga keseimbangan informasi yang dikumpulkan juga akan lebih luas dengan hasil akhir yang berimbang juga.
Berita Terkait
-
Tindaklanjuti Dugaan Penyiksaan di Lapas Narkotika, Kemenkumham DIY Temui Komnas HAM
-
Kemenkumham Akan Tindak Petugas yang Diduga Siksa Napi di Lapas Narkotika DIY
-
Diduga Ada Penyiksaan, Komnas HAM Bakal Kunjungi Lapas Narkotika Yogyakarta Pekan Ini
-
Kasus Napi Ngaku Disiksa di Lapas, Kakanwil Kemenkuham DIY Penuhi Panggilan Komnas HAM
-
Disetujui Komisi I DPR Jadi Panglima TNI, Ini Harapan Komnas HAM kepada Andika Perkasa
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Batik Malessa Mendapatkan Pendampingan dari BRI untuk Pembekalan Bisnis dan Siap Ekspor
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi