SuaraJogja.id - Sebanyak 11 pelajar yang tergabung dalam geng Stepiro (Serdadu Tempur Piri Revolution) ditangkap Polres Bantul. Sebab, mereka terlibat tawuran dengan geng Sase (Satu Sewon) yang mana satu orang berinisial MKA (18) asal Sewon, Bantul tewas.
MKA meninggal dunia di rumah sakit usai menjalani perawatan selama 10 hari. Dia mengalami luka bacok di bagian dada.
Menurut Peneliti Senior Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan (PSKK) UGM Agus Heruanto Hadna, terjadinya aksi tawuran antar geng pelajar di tengah pandemi Covid-19 karena selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) guru lupa untuk memberikan pendidikan moral. Guru dinilai hanya fokus memberi pelajaran.
"Padahal dalam sebuah sistem pendidikan tidak hanya aspek kurikulum saja tapi juga aspek norma-norma yang berlaku di masyarakat," kata Agus kepada SuaraJogja.id pada Rabu (11/10/2021).
Baca Juga: Polisi Buru Tiga Orang Terkait Tawuran Dua Geng Pelajar di Bantul
Dijelaskannya, pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa membuat mereka keteteran. Sehingga pendidikan moral bagi siswa lupa untuk disisipkan.
"Dalam konteks pandemi sekarang ini siswa yang mendapat pelajaran IPS dan IPA sudah keteteran. Apalagi bicara soal values (nilai-nilai) moral dalam sistem pandemi begini," katanya.
Karena itu, sekolah juga harus menyampaikan pendidikan moral secara digital. Yang dikhawatirkan, katanya, kejadian seperti itu bisa terjadi lagi jika faktor ini diabaikan.
"Dengan keterbatasan seperti ini kurikulum harus menyesuaikan dengan situasi pandemi di mana tak boleh mengabaikan pendidikan moral untuk siswa. Yang dikhawatirkan aksi tawuran bisa meningkat," ujarnya.
Pada aspek keluarga juga mengalami perubahan sosial, dahulu keluarga inti nilai-nilai yang ditekankan adalah keharmonisan. Namun, tantangan ekonomi mengubah banyak hal tentang itu.
Baca Juga: Hendak Tawuran, Polisi Amankan Pelajar Bawa Senjata Tajam di Karawang
"Anak-anak yang terlibat tawuran geng pelajar membutuhkan pendampingan yang intens, khususnya dari orang tua mereka," katanya.
Berita Terkait
-
Gerebek Markas Geng Tawuran di Kemayoran, Polisi Sita Celurit hingga Stick Golf
-
Remaja di Medan Tertusuk Senjata Tajam Teman Saat Kabur Usai Tawuran Waktu Sahur
-
Viral Pelaku Tawuran di Tanjung Priok Mundur usai Digertak Emak-emak: Gue Gak Takut Sama Lo!
-
Sebut Pengangguran Jadi Faktor Terjadinya Tawuran, Sekda DKI Mau Carikan Pekerjaan Buat Jagoan Kampung
-
Minta Pemprov DKI Buka Kembali JPO Cililitan-Rawajati, Legislator PKS: Bikin Masalah Baru
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
-
Nova Arianto: Ada 'Resep Rahasia' STY Saat Timnas Indonesia U-17 Hajar Korea Selatan
-
Duh! Nova Arianto Punya Ketakutan Sebelum Susun Taktik Timnas Indonesia U-17 Hadapi Yaman
-
Bukan Inter Milan, Dua Klub Italia Ini Terdepan Dapatkan Jay Idzes
Terkini
-
Arus Balik Lebaran 2025: BRI Hadirkan Posko BUMN di Tol dan Bandara untuk Kenyamanan Pemudik
-
Prabowo Didesak Rangkul Pengusaha, Tarif Trump 32 Persen Bisa Picu PHK Massal di Indonesia?
-
Viral, Mobil Digembosi di Jogja Dishub Bertindak Tegas, Ini Alasannya
-
Tanggapi Langkah Tarif Trump, Wali Kota Jogja: Kuatkan Produk Lokal!
-
Masa WFA ASN Diperpanjang, Pemkot Jogja Pastikan Tak Ganggu Pelayanan Masyarakat